Share

30.

"Ayo menikah."

"Uhuk ... Uhuk ... " Neira langsung tersedak makanan yang ada di mulutnya, bahkan hampir menyembur lelaki yang ada di hadapannya ini.

Dia yang sedang bermimpi, atau lelaki di depannya ini yang sedang berhalusinasi? Neira menatap horor.

"Bang, jangan bikin horor, deh." Neira buru-buru mengelap mulutnya dan menenggak segelas air putih. "Abang lagi latihan buat melamar pacar? Bilang dulu dong, Bang. Jangan langsung begitu, bisa jantungan aku. Untung aku ini bukan cewek ge-eran."

Wanita itu menggeleng setengah membuang napasnya, bersiap menyendok kembali nasi goreng di hadapannya. Bukan apa-apa, hatinya sedang amburadul, dan makan yang banyak adalah pelampiasan terbaik yang ia miliki saat ini. Pun memang perutnya juga sedang lapar-laparnya.

"Abang serius."

Satu sendok penuh nasih goreng yang sudah di depan mulut itu pun, gagal masuk ke tujuan. Neira kembali meletakkan sendoknya ke piring. Lalu menatap tanpa senyuman lelaki yang bikin moodnya kembali anjlok ini.

"Becandanya e
Deeta Pratiwi

Mohon maaf lahir batin. Ramadan kareem. Happy idul fitri celebrate.

| 1
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status