LOGINSetelah lulus dari program pelatihan sosialita, adikku bersumpah akan menikah dengan orang kaya. Demi merekayasa pertemuan yang tidak disengajakan, dia mengemudikan mobil baruku dan ingin menabrak bagian belakang mobil Hayden Stewart, seorang sosok berpengaruh di komunitas kalangan atas Kota Gatrea. Aku menginjak rem tepat waktu dan memberitahunya bahwa anggota Keluarga Stewart tidaklah bodoh. Keluarga kami juga tidak mungkin sanggup membayar ganti rugi mobil Hayden. Setelahnya, Hayden mengadakan resepsi pernikahan mewah nan megah yang menggemparkan seluruh negeri. Adikku merasa sangat cemburu dan mengatakan bahwa jika aku tidak mencegahnya waktu itu, dia pasti bisa menjadi pengantin Hayden. Berhubung menaruh dendam terhadapku, dia pun menabrakku dan membiarkanku mati. Pada saat aku membuka mata lagi, aku sedang duduk di kursi penumpang depan. Adikku tersenyum penuh percaya diri sambil menatap lekat-lekat mobil mewah di depan. “Begitu melihatku, Hayden pasti akan sepenuhnya terpesona. Nanti, aku nggak usah kemudikan mobil bobrok ini lagi.” Kali ini, aku tidak mencegahnya. Dia pun menginjak gas dan menabrak mobil sport bernilai 100 miliar itu.
View MoreAda orang yang mengatakan bahwa istri Fahri juga berada di lokasi dan Olivia terlalu tidak tahu diri. Ada juga orang yang mengatakan bahwa reputasi Olivia memang sudah hancur. Jangankan Fahri, semua orang yang berstatus tinggi juga tidak mungkin peduli padanya.Olivia pun berlutut di atas lantai dan tertawa terbahak-bahak. Kemudian, dia mulai menangis sehingga riasannya luntur. Tidak ada orang yang memapahnya atau menghiburnya.Setelah menangis sampai puas, Olivia berdiri, lalu memutar sebuah rekaman suara dari ponselnya. Itu adalah rekaman suara dalam ruang privat hari itu. Dalam rekaman suara itu, terdengar kata-kata tak senonoh dan makian Fahri, juga suara cambukan yang bercampur dengan tangisan serta permohonan ampun Olivia. Di bagian akhir, bahkan terdengar suara Hayden yang bertanya apakah Fahri sudah bermain sampai puas dan perintahnya kepada bawahannya untuk membawa Olivia yang sudah pingsan keluar.Hal ini pun menimbulkan kehebohan besar. Tidak peduli bagaimana pun Keluarga S
Aku melangkah mundur dalam diam untuk menjaga jarak sopan dengan Hayden.“Pak Hayden, aku punya prinsip hidup sendiri. Aku nggak mau jadi orang ketiga yang direndahkan orang-orang.”Hayden mengira keputusanku itu masih belum bulat dan lanjut menambahkan keuntungan untukku. Aku segera menyela, “Kalau aku ini kakakmu, apa kamu berharap dia melalui kehidupan seperti itu.Hayden langsung terpaku di tempat. Tangannya menutupi bagian kiri wajahnya.Dalam perjalanan pulang, aku kebetulan melewati rumah sakit. Olivia mengirim pesan kepadaku dan menyuruhku menjenguknya karena ada hal penting yang ingin dibicarakannya.Di luar pintu, aku kebetulan berpapasan dengan perawat yang baru keluar dari kamar pasien sehabis mengganti perban luka. Mereka bergosip tentang pasien di ranjang nomor 24 yang bermain dengan liar, tetapi tidak mampu membayar biaya pengobatan. Aku berjalan melewati mereka dan berhenti di ranjang nomor 24.Olivia sedang menonton berita sambil memainkan rambutnya. Begitu melihatku,
Mobil di belakang kami membunyikan klakson untuk mengisyaratkan lampu lalu lintas sudah berubah hijau. Hayden pun kembali menaruh kedua tangannya di kemudi dan menjalankan mobilnya.“Ketiga orang itu masih awasi aku sampai sekarang, makanya proyek Desa Wisata Cinata ini harus berhasil.”Dari nadanya, aku bisa mendengar ketegasan dan kekejamannya. Begitu tiba di rumahku, Hayden sengaja menjulurkan kepalanya dari dalam jendela mobil dan melirik nama kompleks apartemenku. Sebelum pergi, aku bisa merasakan dia menatapku dengan tatapan yang mengandung sedikit perasaan. Aku hanya tersenyum sopan dan tidak peduli meskipun dia terlihat ingin mengucapkan sesuatu.Malam itu, Ricky tidak berhenti meminta uang dariku. Katanya, Olivia sedang tidak sadarkan diri di rumah sakit dan membutuhkan sejumlah besar biaya pengobatan. Namun, aku langsung memblokir nomornya.Keesokan pagi, bahkan dari kejauhan, aku sudah melihat Ricky dan Fenny yang mencari sosokku dengan cemas di luar gedung perusahaan. Ini
Aku tidak tahu apa yang dikatakan Hayden kepada Olivia di luar ruang privat. Saat kembali, ekspresi Olivia dipenuhi dengan ketakutan dan rasa putus asa.Sementara itu, Fahri sudah membuka beberapa kancing kemejanya dan bersandar di sofa. Begitu melihatnya, tubuh Olivia langsung menegang. Dia memalingkan wajahnya, seolah-olah ingin menghindar dari hal ini.Tiba-tiba, Olivia melihatku dan berlari ke arahku. Dia menggenggam tanganku sambil memohon, “Kak, tolong aku! Aku nggak mau tinggal di sini bersama pria hidung belang itu. Bantulah aku bayar utang pada Pak Hayden. Kamu punya uang, ‘kan?”Olivia mencengkeram tanganku erat-erat dengan tangannya yang sangat dingin. Dia benar-benar polos sampai mengira uang bisa menyelesaikan semua masalah. Bagi Hayden, uang merupakan sesuatu yang paling mudah didapatkan. Selama bisa menundukkan Fahri, Salim, dan bos-bos lainnya, dia akan menggunakan cara lain untuk memaksa Olivia menunduk meskipun Olivia tidak berutang padanya.Aku menatap wajah pucatny






Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.