Share

Chapter 48 Investor

Author: Shoera_moon
last update Last Updated: 2025-10-17 00:46:56

Ruang Rapat Investor - Kediaman Ashworth

Ruang ballroom Kediaman Ashworth telah diubah menjadi ruang presentasi yang megah. Di dinding tergantung blueprint raksasa mesin tekstil, diagram alir produksi, dan grafik progres proyek yang menunjukkan angka 78% yang mengesankan. Para investor terkemuka kerajaan duduk di deretan kursi mewah, termasuk Duke of Northumberland, Countess dari Kota Pelabuhan, dan beberapa industrialis terkaya dari negeri seberang.

Theron berdiri di samping pintu, wajahnya tetap profesional tapi ada kebanggaan tersembunyi di matanya. Lysander duduk di barisan depan, mewakili kepentingan kerajaan. Bea dan Mr. Higgins mengawasi dari balkon, sementara para pelayan lainnya sibuk melayani hidangan terbaik.

Felicity memasuki ruangan dengan gaun bisnis sederhana berwarna abu-abu baja, rambutnya disanggul rapat. Di tangannya tidak ada catatan—hanya sebuah pointer kayu dan keyakinan yang tak tergoyahkan.

"Yang mulia, serta Yang Terhormat
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Insinyur Termalas Dari Dunia Lain   Chapter 77 Pulang

    Pagi itu, udara di halaman depan Kediaman Ashworth terasa lebih dingin dari biasanya, meski matahari sudah mulai menunjukkan sinarnya. Theron sudah berdiri di samping keretanya yang telah dipersiapkan, mengenakan pakaian sederhana yang dengan susah payah menutupi perban tebal di lengannya. Felicity mendampinginya hingga ke pintu gerbang utama, kedua tangannya tergenggam rapat di depan gaun paginya yang sederhana."Terima kasih sekali lagi atas perawatan dan keramahannya selama ini, Lady Felicity," ucap Theron dengan suara datar dan formal, matanya dengan sengaja menghindari tatapan langsung padanya."Semoga perjalanan Anda lancar dan aman, Lord Theron," balas Felicity dengan nada yang sama kaku, membungkuk sedikit dengan sempurna seperti diajarkan etiket bangsawan. "Jangan lupa untuk tetap mengganti perban setiap pagi dan malam, dan minum obat yang sudah saya bungkus sesuai jadwal."Kedua wajah mereka tampak seperti topeng yang dipoles sempurna—sama-sama m

  • Insinyur Termalas Dari Dunia Lain   Chapter 76 kata yang tak terucap

    Malam itu, setelah para pelayan selesai membersihkan kamar dan membawa peralatan makan malam, Theron memandang Felicity yang sedang merapikan buku-buku catatan medisnya di atas meja kecil dekat jendela."Flick," mulainya dengan suara rendah yang agak serak, "aku telah memutuskan untuk pulang ke kediamanku besok pagi. Ada banyak pekerjaan dan tanggung jawab yang sudah menumpuk dan tidak bisa lagi kutunggu."Felicity mengangkat wajahnya dari tumpukan kertas, mata hazelnya yang tajam memandang Theron dengan tatapan menilai. "Apakah kau benar-benar yakin dengan kondisi tubuhmu saat ini, Theron? Luka di lenganmu masih membutuhkan perawatan rutin, dan demammu baru saja reda dua hari lalu. Aku tidak yakin ini keputusan yang bijaksana."Theron berpura-pura menggerakkan lengannya yang terluka dengan ekspresi sedikit kesakitan. "Sudah cukup membaik, sungguh. Aku tidak bisa terus menerus mengganggu waktumu dan menjadi beban di sini. Kau sudah terlalu baik merawatku s

  • Insinyur Termalas Dari Dunia Lain   Chapter 75 Bayangan mengintai

    Hari keempat Theron dirawat di Kediaman Ashworth dimulai dengan suasana yang tenang. Felicity sedang dengan sabar membantu Theron minum obat herbal yang pahit ketika Higgins masuk dengan wajah sedikit cemas, membawa nampan perak berisi teh dan kue-kue."Lady Felicity, Lord Lysander Finchley berada di ruang tamu utama. Beliau menyatakan ingin menjenguk keadaan Tuan Theron dan memastikan keamanan Kediaman Ashworth."Wajah Theron langsung berkerut, tangannya yang sedang memegang cangkir obat sedikit bergetar. "Lysander? Apa yang dia lakukan di sini? Bukankah dia seharusnya sedang mempersiapkan pertemuan dengan duta besar dari kerajaan tetangga?"Felicity memberinya pandangan menenangkan sambil mengambil cangkir kosong dari tangannya. "Dia pasti mendengar tentang insiden itu melalui jaringan informasinya. Sebagai Putra Mahkota dan juga... teman, wajar jika dia ingin menengokmu secara personal."Tak lama kemudian, Lysander memasuki kamar dengan langkah

  • Insinyur Termalas Dari Dunia Lain   Chapter 74 Ekor yang terputus

    Marcus menutup pintu kamar dengan sangat perlahan dan hati-hati, memastikan mereka benar-benar sendirian tanpa kemungkinan adanya penyadap atau gangguan tak terduga. Wajahnya yang biasanya tak beremosi dan profesional kini tampak jelas kegelisahan dan frustrasi yang dalam, garis-garis kelelahan terlihat di sekitar matanya yang biasanya waspada."Laporan lengkap dan terbaru, Tuan Theron," mulutnya dengan suara rendah yang penuh penyesalan dan sedikit rasa malu. "Harus saya akui dengan berat hati bahwa kami telah mencapai kebuntuan total dalam pelacakan sosok berkerudung itu. Setiap jejak, setiap petunjuk, setiap lead yang kami ikuti dengan susah payah berakhir di tembok kosong atau jalan buntu."Theron mengangkat alisnya dengan perlahan, meski tubuhnya masih terasa lemah dan lukanya masih berdenyut-denyut, pikirannya tetap setajam silet. "Kebuntuan total? Itu tidak seperti tim kita. Jelaskan lebih detail apa yang terjadi, Marcus.""Tim terbaik kita telah be

  • Insinyur Termalas Dari Dunia Lain   Chapter 73 Hati ke hati

    Ketika isakan Felicity perlahan-lahan mereda menjadi desahan napas yang teratur, Theron tidak berhenti mengelus punggungnya dengan gerakan menenangkan yang ritmis. Dengan sangat hati-hati, seolah sedang memegang benda paling berharga di dunia, ia mengangkat wajah Felicity yang masih basah oleh air mata dan bekas kesedihan. Menggunakan ujung jarinya yang kasar akibat tahunan memegang pedang namun kini menjadi lembut penuh kasih, ia mengusap satu per satu jejak air mata yang membasahi pipi gadis itu."Sudah lebih baik?" tanya Theron dengan suara rendah serak yang hanya bisa didengar oleh mereka berdua, seperti angin sepoi-sepoi yang berbisik di antara dedaunan.Felicity mengangguk pelan, matanya yang masih merah dan bengkak justru berbinar dengan kelembutan yang jarang terlihat, seperti mutiara yang baru saja dibersihkan dari lumpur. "Maaf... aku biasanya tidak mudah menyerah dan menunjukkan kelemahan seperti ini. Tidak pantas bagiku sebagai—""Jangan pernah

  • Insinyur Termalas Dari Dunia Lain   Chapter 72 Luapan kesedihan

    Sore hari mulai menyingsing, cahaya keemasan matahari sore menerobos melalui jendela kamar Theron. Felicity memasuki kamar bersama Dokter Wells, wajahnya menunjukkan ekspresi serius saat mengamati kondisi pasiennya."Demamnya sudah turun signifikan," gumam Dokter Wells sambil memeriksa denyut nadi Theron. "Antibiotik dan analgesik bekerja dengan baik."Felicity mengangguk, matanya tak lepas dari botol infus yang hampir habis. "Biarkan saya yang menggantinya, Dokter."Dengan tangan terampil, Felicity melepas selang infus yang kosong dan menggantinya dengan botol baru berisi cairan bening. Gerakannya penuh presisi dan kehati-hatian, seolah setiap gerakan telah dilatih ratusan kali.Setelah Dokter Wells mengundurkan diri dengan janji akan kembali esok hari, kamar kembali sunyi. Bea muncul sebentar membawa baskom berisi air hangat dan sepotong kain bersih, lalu segera meninggalkan mereka berdua.Theron yang demamnya sudah turun kini berkering

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status