Home / Fantasi / Insinyur Termalas Dari Dunia Lain / Chapter 91 Penolakan pahit

Share

Chapter 91 Penolakan pahit

Author: Shoera_moon
last update Last Updated: 2025-11-07 22:28:41

Matahari senja melemparkan cahaya jingga kemerahan yang muram melalui jendela kamar Felicity, menciptakan bayangan-bayangan panjang yang seakan menari di dinding, mencerminkan kegelisahan dalam jiwanya. Dia duduk terdiam di tepi tempat tidur antiknya, masih mengenakan gaun sederhana yang kini kusut dan berdebu setelah seharian berkeliling kota. Bau debu dan keringat masih melekat pada pakaiannya, pengingat pahit akan penolakan yang bertubi-tubi.

Tangannya yang biasanya lincah menari-nari di antara mesin dan perkakas, kini tergeletak lemas di atas kain seprainya yang putih. Di meja kecil di samping tempat tidur, bertumpuk surat-surat penolakan yang diterimanya hari ini—setiap lipatan kertas seakan menyimpan luka baru dalam perjalanannya sebagai inovator muda.

Felicity membaringkan tubuhnya dengan kasar lalu menutup mata, mencoba menghalau bayangan wajah-wajah yang menolaknya hari ini. Tuan Miller dengan tatapan takutnya, Nyonya Green yang sengaja menghindari kontak
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Insinyur Termalas Dari Dunia Lain   Chapter 112 Kebenaran

    Theron menghela napas, matanya gelap. "Penyelidikanku terhadap Lord Septimus membawaku ke tempat yang lebih dalam dari yang kubayangkan. Dia bukan hanya seorang bangsawan serakah, Felicity. Dia bagian dari sesuatu yang lebih besar. Sebuah organisasi bawah tanah yang disebut The Shadow Syndicate."Lysander yang berdiri di samping ranjang langsung menyilangkan tangan. "The Shadow Syndicate... apa yang raja katakan ternyata benar. Aku pernah mendengar nama itu dalam laporan intelijen kerajaan. Mereka seperti hantu... selalu disebut, tapi tidak pernah ada bukti nyata.""Karena mereka sangat baik dalam membersihkan jejak," sahut Theron dengan nada getir. "Mereka adalah jaringan pembunuh bayaran, pengumpul informasi, dan sabotase terorganisir. Yang paling mengkhawatirkan," dia menatap Felicity, "adalah pemimpin mereka. Sangat sedikit yang tahu tentang dia, bahkan di antara anggota sindikat sendiri. Mereka memanggilnya 'The Watcher'."Seketika ruangan terasa memb

  • Insinyur Termalas Dari Dunia Lain   Chapter 111 Melewati mimpi buruk

    Lysander menarik kursi lebih dekat ke ranjang. Di kegelapan kamar yang hanya diterangi sinar bulan, dia memperhatikan setiap kedip mata Felicity, setiap gerakan kecil dalam tidurnya. Pikirannya dipenuhi pertanyaan yang tak terjawab. Siapa pria bertubuh abu-abu yang disebut Felicity? Apakah ini halusinasi akibat kelelahan? Atau... sesuatu yang lebih serius? Beatrice kembali setelah bahunya dibalut, membawa secangkir teh chamomile untuk Lysander. "Terima kasih, Yang Mulia," bisiknya dengan mata berkaca-kaca. "Dia... dia belum pernah separah ini sebelumnya." Lysander menerima cangkir itu dengan anggukan. "Sudah berapa lama ini terjadi, Beatrice?" "Sejak sebulan terakhir, Yang Mulia. Awalnya hanya mimpi buruk sesekali. Tapi beberapa minggu ini semakin lama semakin parah." Beatrice menatap tuannya yang tertidur dengan khawatir. "Dia bilang selalu bermimpi pria yang sama... Yang selalu menontonnya dari kegelapan." Tiba-tiba, Feli

  • Insinyur Termalas Dari Dunia Lain   Chpter 110

    Lysander mendekapnya lebih erat, bingung tapi berusaha menenangkan. "Siapa, Flick? Siapa yang ada di sini?" tanyanya lembut sambil menatap sekeliling ruangan yang kosong."Dia... pria itu... dengan setelan abu-abu..." ucap Felicity tergagap, masih gemetar. "Selama ini... dia menghantuiku..."Sekarang Lysander memahami. Ini bukan sekadar kelelahan atau stres, ada sesuatu yang lebih dalam yang terjadi pada Felicity. Sesuatu yang membuatnya melihat hal-hal yang tidak bisa dilihat orang lain.Pelukan Lysander bagai menjadi dinding kokoh yang menahan semua sisa-sisa badai emosi dalam diri Felicity. Setelah amukannya yang meledak-ledak, setelah tangis histeris yang menguras habis tenaga terakhirnya, tubuhnya yang kelelahan akhirnya menyerah. Getaran di pundaknya perlahan mereda, napasnya yang tersengal-sengal berubah menjadi teratur dan dalam. Di dalam dekapan hangat Lysander, di antara rasa aman yang lama tidak dia rasakan, Felicity akhirnya tertidur lelap. Tid

  • Insinyur Termalas Dari Dunia Lain   Chaoter 109

    Dia menyandarkan tubuhnya yang gemetar pada sandaran kursi, kepalanya terasa ringan, tapi matanya membara dengan kombinasi ngeri dan kejengkelan yang mendidih. "Kau sudah mengambil tidurku. Kau sudah mengambil ketenanganku. Apa lagi? Apa lagi yang harus kau ambil sampai kau puas?"The Grey Gentleman berbalik sepenuhnya kini. Senyum tipisnya tidak berubah, tetapi matanya yang abu-abu itu seakan menyipit sedikit, seperti seorang ilmuwan yang mengamati reaksi menarik dari subjek eksperimennya. Dingin dan penuh perhitungan."Menghantui?" ujarnya perlahan, seolah mengeja kata itu dengan rasa penasaran. "Kau menyebutnya 'menghantui', Felicity? Itu adalah istilah yang... dramatis." Dia mengambil satu langkah mendekat, dan aroma besi tua serta debu perpustakaan seolah tergantikan oleh hawa dingin yang dibawanya."Aku hadir dalam mimpimu karena itu adalah bahasa yang paling mudah untuk jiwa yang sedang kebingungan seperti dirimu. Tapi kau, dengan keras kepalamu yan

  • Insinyur Termalas Dari Dunia Lain   Chapter 108

    Malam-malam itu adalah siksaan yang tiada henti. Beatrice tidak pernah meninggalkan sisi ranjang Felicity. Dia menyaksikan bagaimana wanita muda yang biasanya begitu tangguh itu terpelintir dalam selimut keringat dingin, matanya terpejam rapat namun bola matanya bergerak-gerak cepat di balik kelopak, mengejar sesuatu yang tidak bisa Bea lihat.Felicity tidak lagi berteriak. Tenaganya habis. Yang tersisa adalah tangisan yang nyaris tanpa suara. Desisan napas tersendat dan tetesan air mata yang membasahi bantal. Tubuhnya gemetar, tetapi jeritannya tertahan di dalam, seolah bahkan suara pun telah dikhianati oleh pikirannya sendiri. Tidur terlama yang berhasil diraihnya tidak lebih dari tiga jam, dan itu pun dipenuhi oleh kegelisahan yang membuatnya bangun lebih lelah daripada ketika ia memejamkan mata."Sudah, Flick, sudah... aku di sini," bisik Beatrice berulang kali, menepuk punggung Felicity dengan gerakan lembut dan stabil, sebuah jangkar di tengah badai yang tak

  • Insinyur Termalas Dari Dunia Lain   Chapter 107 Kembali mengejar

    - DI RUANG KERJA PUTRA MAHKOTA -Lysander memegang erat laporan yang baru saja diterimanya, jari-jemarinya hampir membuat kertas itu kusut. "Chamomile Kaisar milik Lady Felicity mengalami kelayuan tanpa sebab yang jelas," ucapnya keras-keras. Suaranya rendah, mengandung rasa rindu dan kekhawatiran yang dalam. "Oh, Flick..."Dia berjalan ke jendela dan memandang taman pribadinya, seolah mencari jawaban di antara hamparan bunga. "Chamomile Kaisar... bunga yang kupilih khusus untuknya. Karena kelopaknya yang putih dan sederhana, tapi memiliki ketahanan dan kekuatan penyembuh yang luar biasa. Persis seperti dia."Seorang ajudan yang setia berdiri di dekat pintu, memberanikan diri bertanya, "Apakah Yang Mulia sedang mengenang sesuatu?"Wajah Lysander berbinar dengan kenangan manis yang sekaligus terasa pedih. "Ya. Aku masih ingat betul ekspresinya saat pertama kali kuberikan benih itu. Dia tertawa ringan, lalu berkata, 'Lysander, kau tahu aku tidak pan

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status