Share

Bab 32. Kencan Bersama Adik

Aku menatap wajah adikku dengan memasang tatapan rindu, kerinduan akan adikku Hana yang manis dulu. Kebersamaan kami dulu seperti terkikis, tertimpa dengan kesibukanku untuk bertahan hidup. Semenjak aku mengambil alih tanggung jawab keluarga, waktu luang tidak berpihak dan menjadi kebiasaan.

Tak sadar, aku sudah lama tidak berdua seperti saat ini. Bersama adik yang dulu biasanya meletakkan kemanjaannya kepadaku.

Dari menemui Rendra, aku langsung ke rumah mereka. Dek Hana tidak masuk kerja, dia bilang tidak enak badan. Pastilah, ini dikarenakan perselisihan mereka. Pertengkaran, sering kali tidak hanya menyakiti hati, tetapi badan pun terikut tidak sehat.

"Kenapa sih, Mas. Lihat aku terus? Aneh, tahu," celetuknya dengan mencembik. Ekspresi yang biasa ditampilkan dulu saat mulai merajuk.

"Adikku ini ternyata sudah besar, ya. Sudah bukan remaja lagi."

"Ya iya, lah, Mas. Aku sudah berumur hampir tiga puluh tahun, sudah berkeluarga. Mas Farhan saya sudah tampang bapak-bapak. Sudah--"

"
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status