Share

Bab 31. Masih Sayang?

Terlebih, setelah mendengar penjelasan istriku lagi. Dia menyampaikan yang Santi ceritakan tentang Dek Hana yang menaruh rasa cemburu kepada istriku ini. Tanganku mengepal keras, entah aku marah kepada Dek Hana, Rendra, atau malah kepada istriku. Yang aku tahu, aku tidak suka dengan keadaan ini.

"Mas. Sebenarnya aku sudah tidak mau membahas tentang Dek Hana. Aku sudah tutup telinga, mata, mulut, dan kalau bisa hati. Tetapi, Dek Hana seperti mencari gara-gara denganku," ucapnya kemudian berhenti mengambil jeda untuk bernapas. Napasnya begitu tersengal dengan wajah mulai mengetat.

"Aku marah, Mas. Maaf, walaupun dia itu adikmu. Aku tidak suka namaku diseret pada permasalahan mereka. Seakan Dek Hana mencari kambing hitam untuk disalahkan. Dia itu sudah cukup umur, tapi otaknya tidak jalan! Maaf, ya, Mas!"

"Maafkan Dek Hana, ya. Nanti aku bicara dengannya."

"Aku juga tidak ingin dia menjadi janda di usia masih muda. Nanti dia nyesel."

Dek Hana memegang kedua tanganku dan menatap dengan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status