Share

Bab 2 Bertemu Adrian.

Author: Ainuncepenis
last update Huling Na-update: 2024-05-31 12:25:25

"Jika memang saya bisa mendapatkan uang untuk biaya operasi adik saya dengan pekerjaan yang Ibu berikan, maka saya akan bersedia melakukannya," ucap Greesel sembari melepas tangan Gracia.

"Baiklah,” ujar Gracia sambil tersenyum tipis. “Kalau begitu kamu ikut saya sekarang.”

Greesel menganggukkan kepala tanpa banyak tanya dan mengikuti wanita yang sudah berjalan terlebih dahulu itu.

Greesel dibawa ke salah satu salon dan butik mewah. Tanpa buang-buang waktu, gadis itu langsung didandani sesuai perintah Gracia, sementara ia duduk di sofa dengan kakinya yang menyilang sembari membaca majalah.

Mata Greesel melihat wanita yang baru saja memberikan bantuan itu kepadanya dari bayangan cermin.

"Aku tidak tahu kenapa Bu Gracia memberikan pekerjaan ini kepadaku. Tetapi aku memang tidak punya pilihan lain," batin Greesel yang terlihat begitu pasrah.

"Sudah selesai Nona!" ucap wanita yang sejak tadi menata rambutnya. Gracia yang juga mendengar hal itu langsung melihat ke arah Greesel yang berdiri dari tempat duduknya.

Gracia hanya mengangguk sekilas melihat penampilan Greesel yang sangat berbeda. Seolah wanita kucel yang tadi dibawanya bukan orang yang sama yang berdiri di hadapannya sekarang.

 Greesel tampak cantik menggunakan dress hitam di bawah mata kaki dengan lengan yang diberi organza. Tidak lupa dengan heels tinggi dan gaya rambut yang sangat cocok dengan dress yang digunakannya.

Tak lama kemudian, Greesel dibawa ke salah satu gedung apartemen mewah di tengah kota. Keduanya tiba di depan sebuah unit yang pintunya tertutup rapat.

Tangan Gracia sejak tadi menekan bel sementara Greesel terlihat sangat gugup berdiri di samping wanita yang juga memiliki jabatan cukup tinggi di tempat dia bekerja.

Tidak lama, pintu itu terbuka dan memperlihatkan seorang pria tampan dengan tubuh tegap, berkulit putih, yang menunjukkan aura dingin tetapi sangat berkarismatik. Siapapun yang melihatnya pasti akan langsung terpikat.

Mata indah seperti lautan dalam itu melihat ke arah Gracia yang sekarang tersenyum kepadanya. Lalu, tatapan mata itu berpindah kepada wanita di samping Gracia yang sejak tadi melihat ke lantai. Dia sama sekali tidak berani menatap atasannya itu yang sekali-kali berpapasan di Hotel.

"Sayang!" sapa Gracia yang langsung memeluk pria itu dan tidak lupa cipika-cipiki.

"Siapa dia?" suara itu terdengar sangat berat namun begitu mendebarkan hati.

"Kita masuk dulu!" jawab Gracia.

Adrian Brawijaya bergeser mempersilahkan Gracia memasuki apartemen mewah tersebut. Greesel mengikuti di belakangnya.

Adrian menutup pintu dan sekarang berhadapan dengan dua wanita itu. Ruangan di dalam apartemen itu terlihat sangat luas dengan furniture yang mewah yang pasti dari desain terkenal. Namun, Greesel sama sekali tidak mengangkat kepala untuk mengagumi isi ruangan itu.

"Siapa dia?"

Greesel mendengar Adrian kembali bertanya.

"Dia salah satu karyawan di hotel, bagian bersih-bersih," jawab Gracia dengan singkat.

"Aku tidak membutuhkan pelayan baru di apartemen ini, Gracia. Untuk apa kamu membawa dia ke tempat ini?" tanya Adrian heran.

Padahal, jika dilihat dari penampilan Greesel yang sudah begitu menarik, tidak akan ada yang mengira ia adalah seorang pelayan. Lagipula, mana mungkin Gracia membawa pelayan baru ke tempat itu dengan pakaian elegan seperti ini.

"Aku membawa dia ke sini bukan untuk itu," sahut Gracia.

"Lalu untuk apa?" tanya Adrian.

"Untuk kamu nikahi," jawab Gracia.

Hal itu sangat mengejutkan Adrian. Sepasang matanya langsung menyorot tajam Gracia. Sedangkan Greesel sama sekali tak berani menatap bos besarnya itu.

"Apa katamu?!" pekik Adrian tak percaya. "Kamu gila!"

Gracia lantas menghampiri Adrian dan menarik tangannya agar sedikit menjauh dari Greesel.

Greesel mengangkat sedikit kepalanya dan melirik pasangan yang tengah bersitegang itu dari jarak yang tak begitu jauh dari tempatnya duduk.

"Kenapa Pak Adrian begitu terkejut? Jangan-jangan dia tidak tahu hal ini?’ batin Greesel bertanya-tanya kebingungan. Ia menjadi cemas, apalagi saat melihat ekspresi mengeras di wajah pria tampan itu.

"Apa-apaan kamu!" pekik Adrian melepaskan kasar tangan Gracia.

"Sayang kamu dengarkan aku dulu," ucap Gracia berusaha menjelaskan.

"Apa yang harus aku dengarkan?! Kamu sudah tidak waras!" ujar Adrian sambil melihat ke arah Greesel yang masih tetap diam pada tempatnya.

"Sayang, bukankah kamu harus segera memiliki seorang anak agar kamu bisa mendapatkan hak waris dari Eyang? Ini cara satu-satunya agar kamu bisa memiliki anak dengan menikahi wanita yang aku bawa," jelas Gracia lagi.

Wajah Adrian mengeras. "Aku memang membutuhkan anak sesuai dengan apa yang dikatakan Eyang. Tapi yang harusnya aku nikahi itu kamu, bukan orang lain, apalagi seorang pelayan seperti ini!"

"Tapi aku tidak mungkin menikah dengan kamu!" sahut Gracia.

"Kenapa tidak mungkin?!" suara Adrian terdengar meninggi.

Greesel yang sejak tadi mendengar samar-samar jadi ikut tersentak kaget. Wajah pria tampan berkulit putih itu tampak memerah, memperlihatkan aura kemarahan yang sangat besar. Rahang kokohnya mengeras, membuat urat lehernya tampak menonjol.

Greesel menelan ludah. Ia langsung menundukkan kepalanya saat tak sengaja bertatapan dengan Adrian yang menatapnya tajam.

Pria itu menyergah napas kasar, berusaha mengendalikan diri.

Perasaan Greesel menjadi tidak tenang dan takut. Selain mencemaskan sang adik yang masih berada di rumah sakit dan membutuhkan operasi secepatnya, ia semakin dibuat bimbang dengan keputusannya saat ini. Apakah menikah dengan pria itu adalah pilihan yang tepat?

"Sayang, aku bukan tidak mau menikah dengan kamu. Tapi kamu tahu sendiri kalau aku sedang di puncak karir. Aku terikat kontrak sebagai model internasional dan kamu tahu sendiri jika selama ini itu adalah cita-citaku.”

Greesel mendengar jelas ucapan Gracia. ‘Jadi karena itu…’ pikirnya dalam hati.

“Aku sudah berjuang begitu banyak untuk mendapatkan semua itu dan aku tidak mungkin menyia-nyiakan impianku hanya untuk sebuah pernikahan," ucap Gracia lagi yang mencoba untuk meyakinkan Adrian.

"Alasan kamu sangat tidak masuk akal!" sahut Adrian dengan penuh penekanan.

Posisi Adrian yang sangat tertekan dalam situasi itu. Entah apa yang di pikirkan Gracia sampai mengambil tindakan seperti itu.

"Apa yang aku lakukan ini semuanya demi kebaikan kamu, demi hak kamu untuk mendapatkan warisan. Apa kamu mau melihat semua usaha kamu jatuh kepada orang lain?”

Greesel tak mendengar apapun lagi dari pasangan itu, hingga ia akhirnya mendongak untuk melihat apa yang mereka lakukan.

Betapa terkejutnya ia saat melihat Adrian kini berdiri di hadapannya, menatapnya dengan sorot tajam seolah ingin menerkamnya hidup-hidup.

Suara Adrian terdengar dalam dan penuh penekanan saat berkata, “Tinggalkan kami berdua.”

Greesel lantas berdiri dari sofa dengan jantung berdegup kencang, ia ketakutan. Namun, saat hendak beranjak, Adrian malah menahan pergelangan tangannya dengan erat, membuat Greesel terhenyak.

“Bukan kau,” ujar Adrian. Ia lantas menoleh pada Gracia sembari berkata. “Tinggalkan aku berdua bersama pelayan ini!” 

Bersambung...

Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App

Pinakabagong kabanata

  • Istri 3 Miliar Sang Pewaris   Bab 170 Tammat.

    Akhirnya Dokter keluar dari ruangan oprasi. "Bagaimana keadaan istri saya dok?" tanya Adrian dengan panik. "Alhamdulillah istri Anda baik-baik saja dan begitu juga dengan bayinya. Meski lahir secara prematur, tetapi sehat. Bayi tuan lahir tanpa kekurangan apapun dan sangat cantik," jawab Dokter. "Alhamdulillah!" sahut semuanya dengan serentak yang merasa bersyukur dengan kabar baik yang diberikan Dokter. "Lalu apa saya boleh menemui istri saya?" tanya Adrian. "Kami akan memindahkan ke ruang perawatan sebentar. Jadi tuan mohon bersabar dan untuk bayinya masih dalam perawatan. Jadi untuk keluarga tidak boleh melihat secara keseluruhan, bergantian dan mengikuti prosedur," ucap Dokter. "Baik Dokter," sahut Asti. "Kalau begitu saya permisi dulu!" ucap Dokter pamit. Mereka semua menganggukkan kepala. "Alhamdulillah kondisi Greesel sekarang baik-baik saja," sahut Eyang. "Adrian selamat akhirnya bayi kalian berdua lahir juga," sahut Gracia. "Iya Adrian. Aku terus tenang den

  • Istri 3 Miliar Sang Pewaris   Bab 169

    Akhirnya Adrian ke rumah sakit juga dengan sangat buru-buru dia memasuki rumah sakit tersebut mencari di mana ruangan sang istri yang sebelumnya sudah bertanya kepada Suster. Adrian yang tidak sendiri melainkan bersama Eyang. "Adrian, bukankah itu Ibu Greesel?" tanya Eyang dari kejauhan melihat hal itu."Iya Eyang. Ayo kita ke sana!" ajak Adrian dengan sangat buru-buru dan Eyang pun menurut yang mana mereka berdua langsung berlari. "Bu," sapa Adrian dengan panik."Adrian," sahut Asti."Bagaimana Greesel?""Apa yang terjadi sebenarnya?" tanyanya dengan penuh kepanikan."Greesel tadi jatuh di kamar mandi dan Ibu juga tidak tahu kenapa bisa terjadi seperti itu dan Greesel juga mengalami pendarahan ya membuat Ibu juga panik dan sampai sekarang Dokter belum keluar dari ruangan ICu," jawab Asti dengan sangat terbata-bata dan juga penuh dengan kekhawatiran. "Semoga saja Greesel tidak apa-apa," sahut Eyang.Asti hanya mengangguk saja. Eyang mencoba untuk menenangkan dengan merangkul bahu A

  • Istri 3 Miliar Sang Pewaris   Bab 168

    "Greesel sudah! kamu dengarkan saja apa yang dikatakan Gracia dan semua yang dikatakan Gracia adalah benar. Kamu seharusnya bersyukur dengan kehadiran Gracia saat ini yang masih ingin membantu kamu. Jadi sudahlah kamu akhiri rasa marah kamu dengan Adrian walau ini tidak mudah. Aku sudah lelah menjadi kambing hitam di antara kalian," ucap Elang yang ikut menambahi memberikan masukan. "Greesel gunakan hati nurani kamu dan aku yakin kamu sangat mencintai Adrian. Jadi jangan egois atau menghukum Adrian dengan sangat berlebihan. Aku yakin hubungan kalian berdua pasti akan baik-baik saja. Jika kalian berdua sama-sama mau belajar satu sama lain," ucap Gracia yang tidak henti-hentinya memberikan saran. "Kedatangan kami hanya ingin mengatakan itu saja dan terserah kamu mau menyimpan, mendengarkan atau meresapi apa yang kami katakan. Kamu memiliki hak atas segalanya," ucap Elang."Ayo Gracia kita pulang dan biarkan saja Greesel menentukan sendiri jalan apa yang dia pilih," ucap Elang."Baikla

  • Istri 3 Miliar Sang Pewaris   Bab I67

    Greesel yang berada di kamarnya yang terlihat membersihkan kamar. Krrekkk.Suara pintu kamar yang terbuka membuat Greesel menoleh dan melihat orang tersebut yang ternyata Asti."Ada kamu yang ingin bertemu dengan kamu," ucap Asti.Greesel menghela nafas yang melanjutkan kembali pekerjaan itu. "Kenapa harus mengatakan tamu agar Greesel pergi menemuinya," ucapnya."Apa maksud kamu Greesel. Bukan Adrian yang ingin bertemu dengan kamu tetapi ada dua orang dan Ibu tidak mengenalinya siapa. Dia mengatakan adalah teman kamu," ucap Asti yang membuat Greesel menelan salivanya."Teman!" tanyanya."Kamu sebaiknya coba lihat dulu. Ibu tidak mungkin berbohong kepada kamu," ucap Asti."Sebentar lagi. Greesel akan keluar," jawabnya.Asti menganggukan kepala dan langsung keluar dari kamar putrinya itu. "Teman! siapa yang ingin bertemu denganku?" tanyanya dengan kebingungan yang memang perasaan tidak memiliki teman selain teman kerjanya waktu di hotel. Greesel yang tidak ingin berpikir panjang yan

  • Istri 3 Miliar Sang Pewaris   Bab 625

    Karena hubungan Gracia dan Elang yang akhirnya membaik yang sekarang mereka berdua berada di dalam mobil dengan Elang yang menyetir.Elang beberapa kali terus saja curi-curi pandang pada gadis di sebelahnya itu yang takut saja kalau gadis itu tiba-tiba menghilang. Sementara Gracia yang tampak cuek saja. Elang yang tiba-tiba saja sudah menggenggam tangan Gracia membuat Gracia menoleh. Elang tersenyum dan mencium punggung tangan tersebut yang meletakkan di atas pahanya. Gracia respon dengan baik yang tersenyum dengan tingkah Elang yang sepertinya sangat bucin."Kamu sebenarnya ingin membawaku ke mana?" tanya Gracia."Kerumahku," jawab Elang."Untuk apa?" tanya Gracia dengan dahi mengkerut. "Aku ingin membawa kamu kepada Eyang dan akan meminta Eyang untuk menikahkan kita berdua," jawab Elang."Secepat itu?" tanya Gracia yang cukup kaget. "Memang kenapa? apa tidak boleh melakukan hal itu dan kamu masih ragu menikah denganku?" tanya Elang."Bukan seperti itu. Aku hanya merasa kalau Eyan

  • Istri 3 Miliar Sang Pewaris   Bab 164

    "Jadi jangn lagi terus membahas masalah ini dengan Elang. Dia tidak tahu apa-apa!" tegas Gracia yang membuat Adrian yang langsung terdiam."Pergi cari istrimu dan jangan kebiasaan main tangan!" ucapnya dengan kesal yang Benar-benar sangat muak dengan Adrian.Adrian yang tidak berbicara apapun langsung pergi dari hadapan Gracia dan sebelum itu dia melihatnya Elang terlebih dahulu.Gracia yang terlihat membuang nafas perlahan ke depan dan langsung menghampiri Elang."Kamu tidak apa-apa?" tanya Gracia dengan wajahnya yang terlihat sangat panik."Pergi begitu saja dan tidak meminta maaf terlebih dahulu. Seenaknya memukulku," kesal Elang."Sudahlah! kamu jangan membahas dia lagi," ucap Gracia yang akhirnya membantu Elang berdiri.Gracia dan Elang yang akhirnya duduk di salah satu bangku yang ada di dekat hotel. Gracia yang mengobati Elang."Apa masih sakit?" tanya Gracia yang membuat Elang menggelengkan kepala."Kamu kembali?" tanya Elang."Aku ada urusan," jawab Gracia."Jadi Greesel meny

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status