Share

21 - Perkara dapur

21 - Perkara memasak

Setelah kejadian tadi pagi di meja makan, Sere belum keluar kamar padahal matari sudah berada diatas kepala. Perutnya sangat lapar tetapi malu rasanya menyembul pintu dan bertemu Faresta, pria yang terus menggodanya saat tau dia ingin dibujuk.

"Sialan bukan," batin Sere menggerutu sambil mengelus perutnya yang berbunyi.

"Ahhhhh, aku sangat lapar," keluh Sere ia mengerucutkan bibirnya sambil bersandar di kepala ranjang.

Suara ketukan pintu membuat Sere menegakkan tubuhnya, ia turun dari ranjang melangkah ke pintu lalu membukanya perlahan melihat siapa yang datang, dirinya menghela napas lega saat tau itu Bulan.

"Ada apa, Bulan?" tanya Sere menyandarkan tubuhnya di pintu.

"Tuan Faresta izin pergi sebentar, Nona. Dan dia juga menyuruh Nona untuk makan siang," ujar Bulan dibalas anggukan dan senyuman mengembang di bibir Sere.

"Akhirnya dia pergiiii, aku sangat lapar," gumam Sere membuat Bulan menaikan alisnya bingung.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status