Share

13. Rindu yang Menyiksa

Bengong aja! Jalan sana, udah jam delapan ini," tegur Bu Rani saat melihat anaknya yang masih saja melamun di teras kontrakan.

"Ica, Bu," gumam Kamal sedih.

"Ica sudah aman bersama orang tuanya. Dah, lu ikhlaskan ya. Kalau jodoh gak akan ke mana. Lu anak ibu yang paling baik hatinya. Gak tegaan sama orang. Rajin solat, gak pernah bantah, dan gak pernah ngambil barang yang bukan miliknya," puji Bu Rani sambil tersenyum hangat.

"Itu yang di dapur barang Alex semua, Bu. Bukan punya kita," jawab Kamal dalam hati sambil tergelak.

"Ibu yakin, lu juga pasti dapat yang terbaik. Mungkin sekarang, belum masanya lu berumah tangga. Beli sempak aja lu tiga tahun sekali. Masa iya anak orang mau lu beliin sempak tiga tahun sekali," sambung Bu Rani lagi sambil menyeringai.

"Lah, istri Kamal gak perlu pake sempak, Bu. Biar ...."

Pletak!

Pletak!

"Mulut lu yang kudu dijejelin sempak, KAMAAL! Pergi gak lu?!" Lelaki itu tergelak melihat ibunya yang marah sampai sandal melayang di kepalanya. Kamal melambai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status