Share

Bab 11 Hari Bahagia?

Sebuah senjata masih ditodongkan oleh Teddy tepat di pelipis sebelah kanan Novan.

"Mau kemana?" untungnya Teddy bisa mengejar Novan dan Aina.

"Bukan urusanmu.."

Meski Teddy sudah menodongkan pistol ke kepalanya, Novan masih juga besar kepala.

"Lepaskan Aina..."kata Teddy,

"Novan, lepaskan aku..." Aina menangis tersedu.

Air mata Aina tumpah melihat dua pria yang memegang senjata. Sementara satu pria sedang mencoba untuk menembak kapanpun ia mau. Rasa takut dan cemas Aina bertarung menjadi satu. Keringat dingin menjalar ke seluruh tubuhnya.

"Minggir kau mafia gila..." Novan tetap tegar pada pendiriannya.

"Tinggal satu detik lagi, aku akan menghabisimu!" Teddy makin kuat memegang pistolnya.

"Bunuhlah aku!" tiba-tiba Aina kembali bicara.

Mata kedua pria itu saling pandang melihat Aina. Melihat air mata Aina yang tak kunjung sirna, mereka terdiam.

"Bunuh aku..." kata Aina sambil kembali menangis tersedu.

Beberapa menit berlalu dalam diam. Novan dengan segera membuka pintu duduk Aina dan m
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status