Share

BAB 168 Dua Laki-Laki

Dua Laki-Laki

Evan duduk di sebuah sofa, sofa empuk di ruangan presdir Ivanka.

“Kenapa tidak menghubungiku dulu? Aku bisa menyiapkan makan siang,” ucap Ivanka seraya menyuguhkan sebotol air mineral dingin.

“Itu tidak akan menjadi kejutan, aku hanya ingin mengunjungimu,” ucap Evan.

“Benarkah?” tanya Ivanka.

“Tidak ada alasan lain?” lanjut Ivanka yang kemudian duduk di sebelah Evan.

“Hmmm, sebenarnya aku ingin bertemu dengan Hanung. Aku dengar dia sudah mulai bekerja hari ini,” ucap Hanung.

“Ya, begitulah,” ucap Ivanka.

“Kamu benar benar berjiwa besar, kamu masih bisa menerimanya,” ucap Evan.

“Citra perusahaan ini akan jatuh jika aku memecatnya. Ya, memang aka nada yang menghujat, tidak setuju dengan keputusanku, namun akan lebih banyak yang memahami. Ini semua juga demi nama baik Hesti,” ucap Ivanka.

“Baiklah, aku mengerti, aku akan menemuinya, ada hal yang harus aku bicarakan,” ucap Evan.

“Aku akan memintanya ke sini, anggaplah kantormu sendiri,” ucap Ivanka.

“Baiklah,” ucap Evan sera
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status