Share

Istri Cacat CEO
Istri Cacat CEO
Penulis: Bun say

Bab 1

Istri Cacat CEO

Bab 1

James mendengkus kesal, setelah mendapat informasi bahwa anaknya tengah berkencan di sebuah hotel bintang lima bersama dengan seorang gadis yang berpenampilan seksi, bajunya bahkan tak bisa menutupi seluruh bagian inti wanita itu.

"Cepat antakan aku ke tempat anak sialan itu!"

*****

Pintu diketuk, seorang asisten pribadi masuk.

"Tuan, Ayah anda tengah menuju kemari." Bram menginterupsi. Christ yang hampir mendaratkan ciuman kebibir Chiara, langsung menghentikan aksinya.

"Sayang aku akan menemuimu nanti."

"Apa? Lalu bagaimana dengan kencan kita, Christ?" tanya Chiara kesal.

"Lain kali kita lanjutkan, ok?" Christ tersenyum simpul saat melihat wajah Chiara yang ditekuk, namun diapun tak bisa berbuat apapun untuk membujuk gadis itu.

Christ mencium lembut pipi sang kekasih, Chiara. Lalu menyuruh pengawal pribadinya untuk mengantarkan gadis tersebut menuju kendaraannya.

Chiara gadis cantik yang berpenampilan seksi berusia 27 tahun itu menghentakkan kakinya kesal, kencan bersama sang kekasih lagi-lagi digagalkan oleh calon Ayah mertuanya.

 Chiara merasa putus asa.  Dia tak berharap banyak dari hubungan ini karena James selalu mengekang Christian dibawah kendalinya.

Pintu ruang itu terbuka, beberapa pengawal pribadi berjajar rapi, setelahnya James masuk.

"Dad!"

"Ku ijinkan kamu menjalin cinta dengan wanita manapun, namun tidak sampai membuatnya hamil apalagi menikahinya. Karena sejak kecil hidupmu ditakdirkan untuk melindungi dia," hardik james.

"Wanita yang bahkan lenyap ditelan bumi?" tanya Christ penuh kekesalan.

"Dan tugasmu adalah mencarinya sampai ketemu!" hardik James tajam. Mata elangnya membuat siapapun tunduk termasuk anaknya sendiri.

"Dad, kau bahkan lebih tahu, bagaimana aku mencari Oliv seperti orang gila selama ini, dan sepertinya aku mulai lelah dan aku menyerah sekarang." Christ memijat kepalanya pelan. Rencananya malam ini bersama Chiara berantakan, juga ayahnya yang otoriter tak memberi kebebasan pada hidupnya membuat seorang Christian Oliver jengah.

"Apa, menyerah? Semudah itu? Aku tak membesarkanmu untuk jadi pecundang, Christ. Berusahalah lebih keras lagi!" hardik James kembali.

"Sampai kapan, Dad. Katakan?" tanya Christ meninggi bahkan kini mata keduanya saling beradu tajam.

James berpikir sejenak, kemudian berkata.

"Dua tahun lagi. Setelah itu kau bebas dalam menentukan hidupmu." Christ berpikir sejenak sebelum akhirnya mengangguk, merasa mendapat angin segar. Dua tahun tidaklah lama, pikirnya.

James melemah, lalu menepuk pundak anaknya.

"Setelah kau bertemu Oliv, terserah dia yang akan memutuskan, apakah kalian akan bersama atau sebaliknya. Namun aku selalu berharap semoga takdir membuat kalian bersama."

"I'm not sure, Dad."

🍒🍒🍒🍒🍒

Tampan, mapan dan terkenal, tak membuat hidup Christian Oliver bahagia. Setelah sang ayah menikahkannya sedari remaja dengan anak sang sahabat, Olivia Wijoyo. Namun sang gadis tak pernah lagi ditemuinya, bahkan setelah Christ mencarinya selama bertahun-tahun hingga membuatnya hampir menyerah. Christ tahu, janji ayahnya kepada sahabatnya harus terwujud. Dirinyapun punya tanggung jawab besar untuk menemukan keberadaan Olivia karena dirinya pula yang menyetujui pernikahan dibawah umur itu.

Namun kenapa dirinya saat ini merasa putus asa?

Bahkan selama ini Christ sudah mencari kesana-kemari, namun hanya kegagalan yang dia dapat.

Dimana sebenarnya Olivia berada?

🍒🍒🍒🍒🍒

Di tempat lain.

Dalam perjalanan pulang ke rumahnya, tiba-tiba ponsel Chiara berdering.

"Non Chiara, Ayah anda semakin melemah. Ia terus memanggil nama Olivia dan Julia." Dokter kepercayaan keluarga Suryo Joyo yang berbicara.

Chiara tak bersuara, ia meletakkan asal ponselnya. Kekesalannya belumlah hilang, dan kini masalah kesehatan Sang Ayah yang harus dipikirkannya.

Mungkin inilah saatnya membawa Julia dan anaknya kembali, pikirnya.

"Bawa aku ke desa sia*lan itu," perintahnya pada sang supir, yang dibalas anggukan.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status