Share

Istri Dadakan CEO Rupawan
Istri Dadakan CEO Rupawan
Penulis: Zia Ivy

Bab 1 Kesucian Yang Terenggut

"Aahhh sakit.."

Terdengar suara desahan perempuan memenuhi ruangan sebuah kamar hotel besar dan mewah dalam suasana temaram.

"Ma-maaf Nona, aku tidak bisa menahan gejolak ini..." Pria itu mengeram sembari mengangkat kepala, dengan kedua pelupuk mata terpejam menahan rasa nikmat yang luar biasa.

Pria itu menekan Freya dengan kencang, membuat nafasnya saling mengejar satu sama lain dengan pria misterius itu.

"Aaahhhh.." Suara desahan itu kembali lolos, kali ini diiringi wajah si wanita yang mendongak ke atas. Merasakan kenikmatan yang semakin menguasai tubuh dan pikirannya.

Setelah melewati malam panjang yang penuh bintang, keduanya ambruk dan tak sadarkan diri.

Freya yang masih diliputi kesadaran menatap wajah pria itu, pria yang begitu ia kenal. Lalu ia cukup tersentak ketika melihat sebuah kamera kecil ada di dekat daun pintu...

Kamera...

Namun, kegelapan segera memenuhi kesadarannya tersebut...

Malam berganti pagi, cahaya matahari menyinari gordeng dan masuk ke dalam celah-celah jendela. Mata coklatnya mengerjap beberapa kali sebelum Freya benar-benar membuka kedua mata.

Netra wanita cantik itu menatap langit-langit, dahinya mengerut saat menyadari kamar itu terlihat dan terasa sangat asing baginya. Dengan kesadaran yang belum pulih 100 persen, Freya perlahan bangun menggeser tubuh lalu bersandar. Seketika kedua bola matanya terbelalak, saat mendapati tubuh polosnya berada di bawah selimut yang sama dengan seorang pria.

"Aaakkkh, apa yang sudah terjadi..." Freya berteriak histeris seraya mengacak-ngacak rambutnya sangat Frustasi. Hingga membuat pria yang masih tertidur pulas di sampingnya pun terbangun.

"N-nona Freya, anda sudah bangun?" Tanya pria itu dengan nada terbata-bata. Darah Freya semakin mendidih ketika melihat jelas wajah orang yang sudah merenggut kesuciannya.

"Kau berani sekali melakukan hal ini padaku," Ucap Freya dalam tangisnya seraya memukul-mukul keras dada bidang kekar sang pria.

Baru saja pria itu ingin menjelaskan, tapi Freya tidak menghiraukan. Meskipun kepalanya masih terasa pusing dan berat. Wanita berparas cantik itu pun berusaha keras untuk mengingat apa yang sebenarnya sudah terjadi semalam.

Ia akhirnya mengingat dengan jelas bagaimana malam itu terjadi, Kathrine salah satu koleganya, menyodorkan segelas wine. Setelahnya, ingatannya kembali gelap.

Sungguh Freya tidak mengerti, bagaimana bisa dirinya tiba-tiba saja bisa mabuk dan tidur bersama pria rendahan, yang hanya bekerja sebagai penyuplai kain di perusahaan tempatnya bekerja.

Padahal semalam jelas-jelas ia merayakan pesta perusahaan bersama teman-temannya, karena hasil desainnya berhasil mencapai penjualan tertinggi di seluruh kota Berlin.

"Tidak, ini pasti ada yang tidak beres. Aku tidak mungkin mabuk hanya karena meminum segelas wine saja," gumam Freya dalam hati, mengingat dirinya mempunyai kemampuan minum yang cukup bagus, dan tidak mungkin baginya bisa kehilangan kesadaran diri begitu saja hanya karena satu gelas wine.

Tanpa membuang waktu lagi, Freya beranjak dari atas ranjang berukuran king size itu dengan tubuh polos yang hanya di tutupi selimut putih, lalu memunguti pakaiannya yang masih berserakan di bawah lantai.

"Nona, maaf semalam aku..."

Seketika langkah Freya terhenti, dan menatap nyalang ke arah sumber suara yang berada tepat dari belakang.

"Kau! dasar pria brengsek, aku tidak ingin mendengar sepatah kata pun lagi yang keluar dari mulutmu, semua ini anggap saja tidak pernah terjadi. Aku sangat membencimu dan kelak jangan pernah muncul lagi di depanku," umpat Freya dengan nada suara serak parau, Lalu ia pergi meninggalkan ruangan yang telah menjadi saksi bisu, di mana ia telah kehilangan sesuatu yang paling berharga dalam dirinya.

***

Satu jam kemudian, Freya membersihkan diri dan berpenampilan rapih, ia mencoba untuk tetap tenang. Meskipun sebenarnya masih merasa jijik pada dirinya sendiri, setelah mengalami insiden semalam yang tidak pernah ia bayangkan.

"Hari ini ada meeting penting, aku tidak boleh terlambat," Tegas Freya dalam hati, lalu segera bergegas mengambil kunci dan melajukan mobil.

Setelah sampai di Company Grup, Freya berjalan memasuki pintu masuk. Akan tetapi suasana di lobi kantor terasa sangat berbeda tidak seperti biasanya.

Semua orang di sana hanya menatap nyalang dan berbisik, saat Freya berjalan menuju ke ruangan kerjanya.

"Aneh sekali, ada apa dengan mereka? biasanya mereka menyapaku dengan ramah, tapi hari ini kenapa mereka terlihat seperti membenciku." Beberapa pertanyaan muncul di dalam benak Freya.

"Lihat dia sudah datang, apa dia tidak malu ya? Lehernya itu menjijikan sekali banyak tanda merahnya," Cibir beberapa karyawan di sana.

"Ku dengar semalam dia menghilang, jadi benar ya ternyata dia tidur dengan pria liar." Timpal karyawan lainnya, sembari tertawa mengejek.

Seketika langkah Freya terhenti, saat tak sengaja mendengar beberapa perkataan yang seolah-olah di tujukan pada dirinya. Sungguh ia tidak mengerti apa yang sebenarnya mereka bicarakan barusan.

Karena baru saja kemarin malam, semua rekan-rekan kerja memuji prestasi dan keberhasilannya, tapi kali ini Freya merasakan sebaliknya. Bahkan ia juga ingin menghilangkan rasa penasaran dengan menghampiri ke empat wanita itu.

Akan tetapi tuan Hellian Yutuo (CEO COmpany Grup) yang kebetulan baru datang lebih dulu memanggilnya.

"Freya! Kebetulan kau sudah datang, aku tidak menyangka ternyata kamu masih punya nyali untuk datang ke perusahaan, atas apa yang telah kamu lakukan," Hardik tuan Hellian.

Freya menyergitkan dahi, sungguh ia tidak mengerti apa yang membuat bosnya, tiba-tiba saja marah-marah tidak jelas.

"T-tuan maaf sebenarnya apa maksud anda? saya sama sekali tidak mengerti." Freya memberanikan diri bertanya, dengan nada terbata-bata.

Dengan darah yang masih mendidih, tuan Hellian pun meluapkan kekesalan dan kekecewaannya pada Freya.

"Kau masih berpura-pura tidak tahu? lihat apa ini, sungguh sangat memalukan sekali." Hellian melempar beberapa lembar foto ranjang Freya bersama karyawan prianya.

Freya tersontak kaget, saat melihat foto dirinya tanpa busana dengan seorang pria, yang hanya di tutupi sebuah selimut saja.

"Tidak tuan, ini tidak seperti yang anda pikirkan saya .." Baru saja Freya ingin menjelaskan, tapi tuan Hellian malah memotong perkataannya.

"Cukup Freya, kau tidak usah berdalih. Liat jelas-jelas foto mesum ini dirimu kan? Semua karyawan di sini sudah tahu dan mereka melihatnya di komputer masing-masing, kau sudah membuatku malu dan aku tidak ingin reputasi perusahaan ku hancur hanya karena perbuatan nakal mu!"

Freya melotot, melihat foto-foto tersebut. Bagaimana bisa foto-foto kejadian semalam tersebar begitu saja.

"Mulai sekarang kau bukan lagi desainer di perusahaan ini, dan saat ini juga kau di pecat!"

Komen (1)
goodnovel comment avatar
Olia Fitri
bagus sekalik cerita nya , menariik
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status