Home / Romansa / Istri Dadakan CEO Rupawan / Bab 2 Skandal Yang Tersebar

Share

Bab 2 Skandal Yang Tersebar

Author: Zia Ivy
last update Last Updated: 2023-08-31 16:35:07

Pernyataan tegas Hellian membuat Freya tercengang.

Rasanya ia seperti tersambar petir di pagi hari. Ketika tuan Hellian tiba-tiba saja memecat tanpa mendengarkan pembelaan dirinya terlebih dahulu.

"Dipecat?!" Freya menggeleng seraya menatap tuan Hellian dengan netra yang berkaca-kaca. Bahkan seluruh tubuhnya seketika terasa lemas, sampai kedua kakinya seakan-akan sudah tidak sanggup lagi menopang tubuhnya.

Melihat Kathrine yang baru saja datang, membuat Freya mempunyai secercah harapan, berharap Kathrine bisa membantu menjelaskan di hadapan semua orang.

"Kathrine kebetulan kamu datang, tolong bantu aku, jelaskan pada tuan jika semalam kita bersama dan aku sungguh tidak tahu bagaimana bisa aku tidur dengan seorang pria," Freya memohon, berharap jika Katrine mau membantunya.

Namun nihil, harapan Freya tidak sesuai dengan kenyataan. Katrine malah menyangkal semua pertanyaannya, bahkan wanita itu juga mengatakan bahwa dia tidak tahu apa-apa di depan tuan Hellian dan para karyawan di sana.

Freya semakin terpojok, sungguh ia tidak pernah menyangka jika Katrine bersikap tak acuh. Padahal jelas-jelas di pesta malam itu mereka lewat bersama.

"Kathrine kamu.." Freya kecewa dan menangis.

"Cukup, jangan membawa orang lain dalam masalahmu. Sekarang lebih baik kau pergi dari sini, sebelum reputasi perusahaan ini hancur karena ulah mu, dan mulai sekarang kontrak kerja sama di antara kita telah berakhir!" Usir Hellian dengan nada tinggi.

Freya yang masih berdiri mematung hanya bisa menangis, kini perlahan ia berjalan mundur saat bos dan semua temannya tidak ada yang percaya, yang ada mereka semua malah mencibir dan memandang rendah dirinya.

Karena sudah tak tahan lagi, Freya memutar badan lalu berlari secepat mungkin keluar dari perusahaan dalam keadaan yang terhina.

Sementara di tempat lain, Dave Alexander tengah memijat keningnya.

Pria dengan tubuh sigap dan rahang yang tegas itu merupakan CEO dari Alexander Grup. Sebuah perusahaan Fashion dan mode Multinasional yang telah meraksasa dan tak tertandingi.

Suatu ketik, Dave Alexander tak sengaja datang pada pagelaran fashion privat milik Company Grup dan melihat Freya tengah mempresentasikan desain busana terbarunya.

Saat pertama kali melihat Freya dan hasil desainnya, Dave Alexander bertekad untuk merebut Freya dari company Grup. Beberapa kali Dave menyuruh bawahannya untuk "membajak" Freya, namun loyalitas Freya harus membuatnya turun tangan sendiri. "membajaknya." Sikap Freya yang begitu dingin terhadap laki-laki asing membuatnya kesulitan untuk mendekatinya.

Namun, di saat ini ruangannya. Ia tak habis pikir, misinya untuk membajak Freya yang merupakan designer fashion berbakat, hancur karena cinta satu malam ia lakukan dengannya.

"Hellian brengsek! wine sodorannya tidak aku minum!"

Pada malam itu, Freya dan Dave Alexander dijebak dalam satu kamar yang sama. Setelah meminum wine yang di taruh obat perangsang. Dave Alexander yang saat itu menyamar sebagai Damian si penjual kain terpaksa menerima ajakan Hellian untuk minum-minum di pesta tersebut.

Sebelumnya, selama beberapa tahun terakhir. Dave Alexander menyamar sebagai penyuplai kain di perusahaan milik Hellian untuk mengawasi perkembangan Freya. Sampai akhirnya peristiwa malam itu membuyarkan semua rencananya.

Karena tidak bisa mengendalikan tubuhnya, akibat reaksi obat perangsang itu, Freya dan Dave Alexander pun melakukannya dengan terpaksa.

Akibatnya, esok paginya Freya sadar telah melakukan kesalahan pun pergi dari kamar tersebut. Seraya menyumpahserapahi Dave tanpa tahu kejadian yang sebenarnya.

Dan sekarang ia mestui mencari keberadaan Freya yang tiba-tiba saja hilang keberadaannya itu.

"Sial! Aku harus memulainya lagi dari awal."

"Tuan Dave!" Tiba-tiba seorang laki-laki dengan badan tegap menghampiri Dave Alexander yang ada di ruangan kebesarannya.

Ia hanya menatap dingin pegawai yang baru datang itu.

"Nona Freya di temukan! dan sekarang tengah mengarah ke jembatan yang melewati sungai yang sangat deras!"

"Apa!" Tiba-tiba saja wajah Dave terlihat sangat pucat.

***

Freya berlari secepat mungkin seraya menghapus air mata yang terus mengalir deras, tubuhnya seakan melayang dan berjalan tanpa arah tujuan. Hingga akhirnya ia sampai di sebuah jembatan besar.

"Kenapa tuhan? Kenapa hidupku dalam sekejap menjadi seperti ini? Tubuhku sudah tidak suci lagi dan sekarang karierku semuanya sudah hancur, sekarang hidupku sudah tidak berguna lagi. Lebih baik aku mati saja," Freya berdiri di ujung jembatan. Dan mencoba untuk melompat ke laut.

Tapi tiba-tiba saja seorang pria yang berpenampilan sederhana datang menghampirinya.

"Hentikan nona Freya! Jangan lakukan hal bodoh seperti ini, itu tidak akan menyelesaikan masalah, dan hanya akan merugikan dirimu saja. Aku mohon turunlah," Pinta seorang pria yang bernama Damian, ia mengulurkan tangannya dan berusaha membujuk Freya agar tidak melompat.

Freya terdiam, lalu ia melirik ke arah sumber suara, yang berada tepat di bawahnya.

"Kau, untuk apa kau datang ke sini? Tidak puas kah kamu sudah merenggut harga diriku? Sekarang bahkan karierku hancur dan itu semua gara-gara kamu. Bertemu denganmu adalah kesialan terbesar dalam hidupku, sekarang lebih baik kamu pergi jangan halangi aku," Teriak Freya dengan penuh kebencian.

Damian menghela nafas dalam-dalam, lalu ia berusaha menjelaskan jika dirinya semalam di beri segelas wine juga, bahkan ia di suruh untuk menyimpan sample di kamar hotel.

"Sungguh nona, aku minta maaf. Cepat turunlah. Jangan sampai anda membawa image buruk dan mati konyol hanya karena kesalahpahaman ini, tolong percayalah padaku, aku akan membantumu untuk meraih reputasi dan kariermu lagi," Damian berusaha membujuk, berharap jika Freya mau memikirkan perkataannya. 

"Heh, kau bilang ingin membantuku? Apa kau tidak bisa berkaca pada dirimu sendiri, kau hanyalah pegawai rendahan bagaimana mungkin kau punya kemampuan untuk mengembalikan hidup dan karierku seperti dulu lagi, jangan mimpi aku tidak percaya itu," Bentak Freya tersenyum getir, seraya menahan air mata.

Damian berusaha untuk tetap tenang, tanpa menghiraukan hinaan Freya.

"Kau salah nona Freya, di dunia ini tidak ada yang tidak mungkin. Di atas langit masih ada langit dan di bawah tanah masih ada lapisan tanah paling dasar, sama halnya dengan kemampuan manusia, perusahaan tuan Hellian memang besar dan sangat berpengaruh di kota ini, tapi apa anda tidak berpikir bahwa ada perusahaan fashion lainnya yang lebih besar, bahkan produk mereka sampai masuk ke pasar dunia. Aku memang seorang penyuplai kain, tapi setidaknya aku bisa membantu desainmu untuk di tawarkan pada relasi kenalan pengusaha lainnya," ungkap Damian. Yang berusaha meyakinkan.

Freya terdiam, ia mulai mencerna semua perkataan Damian yang memang benar adanya. Di dunia ini memang tidak ada yang mustahil selama kita mau berusaha.

"Nona, ayo turunlah. Jangan berbuat bodoh. Cara balas dendam yang baik adalah menunjukkan kemampuanmu pada mereka."

Seketika hati Freya mulai luluh, lalu ia mencoba untuk meraih uluran tangan Damian. Dan tanpa membuang waktu lagi pria tampan berpenampilan sederhana itu pun segera menarik dan memeluk tubuh ideal Freya dengan sangat erat.

"Terima kasih nona, kau mau memikirkan perkataanku." Damian bernapas lega.

"Cukup, kau jangan macam-macam. Aku memang mau memikirkan tawaranmu. Tapi bukan berarti kau bisa sesuka hati menyentuhku, sekarang buktikan ucapanmu padaku." Freya mendorong dada bidang Damian.

Meskipun Freya berkata kasar dan sinis, Damian tetap berusaha untuk tenang dan sabar menghadapinya.

"Tentu saja nona, aku tidak akan mengingkari semua janjiku. Dan sebagai penebus kesalahanku. Mau kah nona Freya menikah denganku?" Pinta Damian dengan penuh ketulusan dan bersungguh-sungguh.

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (1)
goodnovel comment avatar
narulita
ceritanya menarik
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Istri Dadakan CEO Rupawan    Bab 189 Akhir Yang Bahagia

    Satu hari kemudian, Di sebuah gedung besar dan mewah terlihat dekorasi pernikahan yang sangat mewah, semua para pelayan tengah sibuk menyambut para tamu yang sudah berlalu lalang menghadiri pesta. Hari ini Luna sangat bahagia karena akhirnya rencana tinggal satu langkah lagi akan berhasil, selain akan menyandang status sebagai nyonya Dave, ia juga sudah tak sabar ingin segera mewujudkan keinginan ayahnya. "Akhirnya Dave mau menikah denganku, semua teman-temanku pasti sangat iri karena aku berhasil menaklukkan seorang CEO terkaya dan tertampan di seluruh kota," Racau Luna dalam hati sembari tersenyum miring. Saat masih duduk di meja rias. Kedua tenaga MUA pun memuji dirinya yang terlihat cantik. "Wah, nona Luna sangat cantik sekali dengan gaun pengantin ini," kata kedua MUA itu memuji Luna. "Heh, tentu saja aku sangat cantik. Dan lagi pula tidak ada wanita lain yang pantas menjadi istri Dave selain aku," Luna mengangkat wajah dengan penuh kesombongan diri. Kedua wanita itu seseka

  • Istri Dadakan CEO Rupawan    Bab 188 Pesta Pernikahan

    Dave melepaskan tangan Luna, dengan emosi yang terus dia tahan. Mengingat wanita yang ada di depannya itu yang sangat licik dan penuh dengan sebuah obsesi. "Bagaimana gaun pengantinku ini? bagus tidak mas?" Luna melontarkan pertanyaan untuk yang kedua kalinya berharap Dave akan terpesona dengan kecantikan dirinya. "Hm, lumayan juga. Aku sangat lelah dan ingin beristirahat dulu," Dave sengaja menghindar. Tentu saja Luna terlihat sangat kecewa. "Tapi mas, kamu juga harus mencoba tuxedo juga aku ingin melihatnya," Pinta Luna penuh harap. Tapi Dave tidak menggubrisnya dan malah berjalan ke arah kamarnya yang berada di lantai atas. Luna mendengus kesal, saat melihat sikap Dave yang sama sekali belum berubah padahal mereka akan menikah beberapa jam lagi. "Sial! kenapa dia terus tidak memandangku? tapi aku tidak peduli. Yang jelas sebentar lagi aku akan menjadi nyonya Dave dan kekayaan keluarga Wijaya sebentar lagi bisa berada di dalam kendaliku," geram Luna dalam hati dengan penuh keya

  • Istri Dadakan CEO Rupawan    Bab 187 Fitting Gaun Pengantin

    Freya masih bergeming, memang semua perkataan Dave ada benarnya. Seharusnya dia senang saat semua perkataan pria yang ada di depannya itu memang ada benarnya. Tapi jauh dari lubuk hatinya. Wanita cantik itu seolah tidak rela saat membayangkan Dave bersama dengan wanita lain. "Besok aku akan menikah, jadi jika berkenan kamu boleh menghadiri pesta. Mengenai putra kita jangan khawatir Ansel tetaplah putraku dan ikutan darah tidak akan pernah bisa terpisahkan," ungkap Dave lalu ia pergi. Freya menggelengkan kepala, saat melihat Dave pergi begitu saja tanpa menoleh padanya lagi, ingin Freya memanggil dan mengatakan agar Dave tidak pergi, tapi entah kenapa bibirnya seah terkunci. "Kenapa! kenapa hatiku terasa sangat sakit, aku tidak bisa membayangkan dia bersanding dengan wanita lain," Freya menggerutu dalam hati. Dave dengan langkah yang berat, dia seolah tak tega saat melihat kesedihan yang terpancar di wajah wanita yang sangat dia cintai. Tapi demi meyakinkan sang ayah. Lelaki tampan

  • Istri Dadakan CEO Rupawan    Bab 186 Menagih Janji

    "Apa yang ingin kau bicarakan nyonya Margaretha?" tanya Dave menatap tajam pada ibu tiri Freya. Margaretha yang sedikit ragu pun mulai mengatakan permintaannya. Berharap Dave mau mengabulkan. "Tuan Dave, maafkan saya karena telah lancang, tapi saya hanya ingin memohon tolong cabut laporan anda untuk Melisa. Putri ibu hanya terhasut oleh Khatrine yang menyuruhnya untuk mencuri desain milik Freya, Tante mohon bagaimana pun juga kita pernah menjadi satu keluarga, jadi tolong bebaskan Melisa," Margaretha memohon dengan netra yang berkaca-kaca. Mengingat perlakuan ibu tirinya pada Freya, membuat Dave enggan untuk menanggapi permintaan wanita paruh baya itu "Hm, maaf tante. Melisa sudah berbuat yang melanggar hukum. Jadi mau tidak mau dia harus mempertanggung jawabkan semua perbuatannya. Dan bukankah Tante juga sudah memakan uang dari Khatrine," Sindir Dave, lalu ia pergi begitu saja meninggalkan nyonya Margaretha. Dan kembali berjalan menuju ke kamar Freya, yang berada tidak jauh dari

  • Istri Dadakan CEO Rupawan    Bab 185 Masih Saling Cinta

    Freya merasa terharu, saat melihat jagoan kecilnya tampak begitu bahagia saat bersama dengan ayah kandungnya. Setelah sekian lama mereka tak bertemu. "Ayo! Dady, berikan bolanya pada Ansel, bial Ansel yang menendangnya," celoteh Ansel, yang tak henti-hentinya bermain dengan Dady kesayangannya. Rasa sesak di dada Freya semakin terasa, saat melihat kedua orang yang sangat berharga dalam hidupnya, tengah tertawa bahagia bersama. Membuat wanita cantik itu merasa bersalah. "Ansel sangat bahagia, sampai ia menahan rasa sakitnya setelah demam kemarin," Lirih Freya dalam hati. Seraya memegang dadanya dengan tangan kanan. Mengingat Dave yang tinggal beberapa jam lagi akan menikahi wanita lain, membuat Freya rasanya tidak sanggup untuk membayangkan pria yang dulu selalu menyayangi dan memanjakan diri akan di miliki oleh wanita lain untuk seumur hidupnya. "Tidak! ada apa denganmu Freya? bukankah selama ini kamu yang meminta cerai dari mas Dave. Tapi sekarang kenapa malah kamu sendiri juga y

  • Istri Dadakan CEO Rupawan    Bab 184 Kebahagiaan Ansel

    Dave sangat terkejut, saat melihat satu pesan masuk dari Freya, waktu yang sangat ia cintai dan ia sayangi dengan sepenuhi hati melebihi dari apa pun. "Freya," Dave begitu antusias, dengan cepatnya ia meraih dan membuka sebuah pesan chat dari ponselnya dan...Kedua bola mata Dave membulat saat membaca sebuah pesan yang menohok dari Freya, yang membuat hatinya sedikit sedih. Walaupun dia tahu jika saat ini Freya dalam keadaan suasana hati yang sangat buruk dan sedang marah besar pada dirinya. "Tuan Dave, yang terhormat. Aku tahu anda saat ini pasti sedang sibuk mempersiapkan pernikahanmu dengan wanita pilihan keluargamu, tapi setidaknya kau sempat waktu untuk melihat putramu yang selalu menangis mencari dirimu," sindir Freya dalam pesannya. Bahkan Dave sangat terkejut, saat melihat foto Ansel yang sedang menangis meraung-raung memanggil namanya, membuat lelaki berparas tampan yang memiliki sejuta pesona itu pun tercengang dan merasa bersalah. "Anssel," Tanpa membuang waktu lagi, D

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status