Share

Bab 10

Penulis: Rainie
last update Terakhir Diperbarui: 2024-09-10 17:50:45

Ana menghela nafasnya dengan berat. Selama beberapa detik perhatiannya tersita pada Jiang Jia yang datang menghampirinya bersama dengan seorang pemuda yang belum pernah ia lihat sebelumnya.

Keduanya duduk di sebelah Ana yang sedikit menggeser tubuhnya.

"Kamu kenapa? Hari ini terlihat lesu. Apakah kamu ada masalah dengan suamimu?" tanya Jia yang menyadari raut wajah sahabatnya yang tidak bersemangat.

Ana menatap wajah Jia sebentar, sebelum ia kembali mengalihkan pandangannya.

"Aku ada masalah di tempat kerjaku yang baru. Para seniorku sepertinya tidak menerima kehadiranku. Mereka bahkan tidak memberikan aku pekerjaan, dan membiarkan aku hanya duduk diam di kursi kerjaku," sahut Ana dengan nada putus asa.

"Kenapa kamu tidak kembali bekerja di perusahaan lama?"

"Lelaki itu tidak mengijinkanku."

"Kalau begitu, abaikan saja seniormu. Jika mereka membiarkanmu santai, biarkan saja. kamu bisa memanfaatkan waktumu untuk bermain game. Pun, kamu tetap digaji kan?"

Ana menat
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Istri Dadakan Presdir Arogan yang Dirahasiakan   Bab 33

    Saat Zhichun menuruni anak tangga, hendak bersiap pergi ke kantor, ia sedikit tersentak melihat Ana duduk di sofa sambil menonton televisi. Tidak seperti biasa ia menonton sepagi itu. "Kamu.... tidak kuliah?" tanya lelaki itu telah menyita perhatian Ana. Ia menoleh sesaat, sebelum ia kembali memalingkan pandangannya. "Tidak, aku sudah dikeluarkan." Ana menghembuskan nafasnya dengan berat. Zhichun tak menyahut. Ia hanya melenggang pergi begitu saja. Saat ia berada di ambang pintu, langkahnya tiba-tiba terhenti. Ia teringat insiden semalam, saat ia melihat seprei di kamarnya, ada noda darah tertinggal di sana. Ia tidak menyangka bahwa wanita itu masih virgin. "Masalah semalam...." Zhichun kembali menoleh menatap Ana yang balas menatapnya. "Tolong kamu jangan membawa perasaan. Aku melakukan itu bukan karena aku menyukaimu," ucapnya sebelum ia kembali melanjutkan langkahnya. Ana hanya terpaku menatap kosong, bayangan lelaki yang telah menjauh dari pandangannya. Ana kem

  • Istri Dadakan Presdir Arogan yang Dirahasiakan   Bab 32

    "Tuan...." Belum sempat Ana melanjutkan ucapannya, Zhichun telah membungkam mulut wanita itu dengan ciuman penuh gairah. Ana berusaha melepaskan dekapan lelaki itu yang semakin mengencangkan cengkeramannya pada pinggang Ana. "Hmm.... hm....." Wanita itu berusaha untuk berbicara, tapi ia tidak mampu karena ciuman itu semakin memanas. Ana mulai pasrah. Ia menyesali ucapannya yang membuat ia berada dalam situasi seperti ini. Ia memejamkan kedua matanya, membiarkan lelaki itu membasuh wajahnya dengan air saliva. Ciuman itu bergerak turun ke lehernya. Zhichun membuat tanda merah di sana. Ciuman yang semakin liar pada bagian sensitive-nya, membuat Ana merasakan sensasi aneh. Tubuhnya bergetar. "Ahhh...." desahnya panjang. Ia mulai terangsang, menikmati ciuman yang menghujani seluruh wajah dan lehernya. Tiba-tiba saja, Zhichun menghentikan kegiatannya. Hal itu membuat Ana terbengong. Ia pikir semuanya sudah berakhir. Tapi hal tak terduga, lelaki itu membopong tub

  • Istri Dadakan Presdir Arogan yang Dirahasiakan   Bab 31

    Suasana hening di ruang ICU, membuat suara mesin monitor jantung terdengar jelas. Rasa dingin yang menusuk kulit, tak membuat Zhichun menggigil. Ia menatap kosong, tubuh yang terbaring tak berdaya di atas tempat tidur yang dilengkapi dengan alat bantu pernapasan. Binar mata Zhichun memancarkan kesedihan yang mendalam. Ia meraih tangan dingin itu dengan lembut. Ia letakkan tangan itu di pipinya. Air mata mulai menetes perlahan, mengalir di punggung tangan lelaki paruh baya itu. "Pa, rasanya tidak rela jika harus melepaskan kepergian Papa dengan cara seperti ini," lirihnya sambil mencium tangan itu. "Mama bahkan sudah memanggil notaris yang mengurus surat wasiat Papa." "Aku berharap, ada keajaiban yang membuat Papa terbangun sebelum dokter melepaskan alat bantu pernafasan Papa," ucapnya sebelum ia beranjak pergi dari ruangan, meninggalkan lelaki itu kembali dalam kesendirian. *** Tin tin tin! Suara klakson terdengar berbunyi nyaring beberapa kali. Ana bergegas k

  • Istri Dadakan Presdir Arogan yang Dirahasiakan   Bab 30

    Tok tok tok Suara ketukan pintu kamar terdengar nyaring. Jantung Ana berdetak kencang, jemari Ana gemetaran saat ia membuka pintu kamarnya. "Tuan...." Ana menatap wajah lelaki itu dengan perasaan malu. "Cepat rapikan dirimu, dan keluar untuk menemui keluargaku," titah lelaki itu memberi perintah. "Tuan, kenapa tiba-tiba? Sebelumnya anda tidak memberitahukan padaku bahwa keluarga besarmu akan datang?" "Jangan banyak bicara! Rapikan dirimu dan segera keluar," ucap lelaki itu sebelum ia beranjak dari hadapan Ana yang segera bersiap. Ana melangkah ragu, perasaannya gugup saat semua mata menatap ke arahnya dengan sorot mata tajam. Hanya Nenek Zhichun saja yang tersenyum hangat pada wanita itu. Nenek memberikan isyarat pada Ana untuk duduk di sebelahnya. "Mereka adalah keluargamu juga," ucap Nenek dengan lembut. "Kamu sudah bertemu dengan Mama mertuamu, kan?" Ana hanya mengangguk lemah, sambil menatap Zhao Erxi mencibirkan bibirnya. "Wanita yang sebaya denganmu

  • Istri Dadakan Presdir Arogan yang Dirahasiakan   Bab 29

    Ana duduk di meja yang berhadapan dengan kaca di Seesaw Coffee, tempat di mana ia sering menghabiskan waktunya, saat ia sedang banyak pikiran.Dengan ditemani secangkir coffee latte yang panas, cocok di saat cuaca mendung dan sedikit dingin. Ana menghirup aroma kopinya, sebelum ia menyeruputnya dengan perlahan.Tanpa ia sadari, sepasang mata tengah mengawasinya. Lelaki dengan tubuh yang tinggi dan sedikit kurus, duduk di depan meja barista sambil terus memperhatikannya. Ia sesekali membenarkan earbuds yang terpasang di telinganya, menunggu panggilan tersambung."Halo?" Suara wanita tua yang sudah tidak asing di telinganya, terdengar menyapanya dari seberang telpon."Halo, nyonya besar? Aku sudah menemukan wanita itu. Sepertinya dia sudah tidak mengingatku. Tadi saat kami bertemu di pintu masuk, dia hanya menatapku sebentar tanpa berbicara apa-apa," ucap Sekertaris Lie menjelaskan dengan panjang dan lebar."Bagaimana dengan cucuku? Apakah dia sudah menemukan calon pengantinnya?" tanya

  • Istri Dadakan Presdir Arogan yang Dirahasiakan   Bab 28

    "Sekertaris Lie, tolong bantu aku untuk mendapatkan seseorang yang memiliki golongan darah AB negatif, yang mau mendonorkan darahnya! Buat pengumuman bahwa kita akan memberikan uang satu milyar untuk orang itu," ucap wanita tua itu dengan antusias. Ia menatap wajah lelaki muda yang berada di sebelahnya dengan tatapan yang penuh dengan harap. Lelaki muda itu hanya menganggukkan kepalanya dengan perlahan. Baru saja ia hendak pergi, Ana yang sejak tadi menguping pembicaraan mereka dari balik tembok, memberanikan diri untuk muncul di hadapan mereka, yang membuat perhatian mereka tersita padanya. "Saya bersedia membantu! Kebetulan golongan darah saya AB negatif," ucap Ana yang membuat wanita tua itu membelalakkan kedua matanya dengan lebar. Sebuah senyuman tercetak jelas di raut wajah wanita tua itu. Ia segera meraih tangan Ana yang berdiri di hadapannya, dan menatap wajah wanita itu dengan kedua mata yang berbinar. "Aku tidak tahu siapa kamu? Dari mana asalmu, tapi aku sangat yakin

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status