Share

Bab 89

"Mas, Aku kepikiran dengan Bu Nurul dan Ibunya Mas Alif."

"Kenapa?"

"Bolehkah aku membantu mereka?"

Raka yang sedang asik dengan laptopnya, menghampiriku yang sedang bersandar pada nakas tempat tidur.

"Sungguh hatimu seluas samudra, Sayang. Bahkan pada orang-orang yang telah menzolimimu. kamu masih berbuat baik," ujar Raka seraya memelukku.

"Ayo kita kunjungi mereka kapanpun kamu mau!"

"Boleh?" tanyaku antusias.

Raka mengangguk.

"Sekarang kita ke Panti, yuk!" ajakku senang, membayangkan akan bertemu dengan sahabatku, Hikmah.

"Ayo! Bersiaplah! Aku tunggu disini!"

Bagaikan seorang anak kecil yang akan diajak jalan-jalan oleh ayahnya, Aku terlonjak kegirangan. Begitu aku merindukan Hikmah, sahabatku. Sejak malam itu, belum sekalipun kita kembali bertemu.

"Di acara peresmian nanti aku ingin mengundang keluarga Panti dan Keluarga Alif," ujarku ketika kami sudah di perjalanan menuju rumah panti.

"Silakan, Sayang... Siapapun boleh kamu undang."

Kami memasuki halaman panti. S
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (5)
goodnovel comment avatar
Lilik Soeprijani
lanjutttt... thx n sukses selalu ...
goodnovel comment avatar
Asyiah Jamil
maira ku, emang luarrrr biassa
goodnovel comment avatar
ana fitriana
next,,, good story
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status