Beranda / Romansa / Istri Dua Juta Dollar CEO Dingin / Bab 4. Tragedi Malam Panas

Share

Bab 4. Tragedi Malam Panas

Penulis: Teree Bina
last update Terakhir Diperbarui: 2023-07-01 20:05:16

“Malam itu ….”

Malam itu, ketika David Miller telah di puncak hasratnya, Elleana memberikan sedikit permainan. Untuk mengulur waktu, gadis itu mengajak David yang sudah dimabuk hasrat meminum wine terlebih dulu. Mengaku bernama Rina dan baru seminggu berprofesi sebagai jalang, wanita itu berperan seolah meyakinkan.

Elleana tidak menolak sentuhan David yang begitu memabukkan. Ia bahkan menyukai sikap dominan David atas tubuhnya. Sentuhan-sentuhan kasar, tetapi mampu membangkitkan gairahnya semakin tinggi.

Gadis itu bahkan melenguh Elleana kala lidah David tanpa permisi menerobos masuk dan mengaduk-aduk dengan tempo cepat.

‘Astaga, kenikmatan ini bisa membuatku gila!’

Untuk itu, sebelum ia hilang kendali atas dirinya sendiri, dengan kesadaran dan keberanian penuh, kaki jenjang Elleana menendang pria tersebut. Naas, tendangan itu mengenai sesuatu yang sudah mengeras sedari tadi.

"Argh!" David meringis kesakitan, tendangan Elleana sangat kencang sekali.

Tak ingin melewatkan kesempatan, Elleana beranjak dari ranjang lalu melarikan diri. Tak lupa juga ia memungut uang dua juta yang berserakan di lantai lalu mengambil mantel hangatnya dan pergi meninggalkan David yang masih meringis kesakitan sambil mengumpat kasar.

"Maafkan saya, Tuan. Saya anggap ini sebagai pinjaman dari Anda.” Elleana tergesa-gesa seraya merapikan penampilannya yang berantakan. “Saya janji akan mengembalikannya pada Anda."

Elleana menghela napasnya berat. Rachel melongo tak percaya setelah mendengar apa yang diceritakan Elleana. Baru kali ini Rachel mendapati salah satu jalangnya berani berbuat konyol pada kliennya, terlebih lagi kepada seorang David Miller.

"Kau terlalu bodoh melakukan itu, Ellea!"

Elleana menghela napas panjang, kepalanya mengangguk setuju. Elleana memang sangat bodoh.

"Apa kau tahu siapa itu David Miller? Hah?!" Elleana menggelengkan kepalanya dengan ekspresi polos, membuat Rachel mendengus kasar. "Dia adalah pewaris sekaligus pemilik dari perusahaan terbesar di Manhattan ini, Miller Group. Keluarganya berada di urutan ketiga orang terkaya di dunia. Dan David pasti sedang mencarimu sekarang!"

**

"Salah!" David melempar dokumen biru itu ke mejanya dengan ekspresi datar.

Asisten pribadi David hanya bisa menundukkan kepalanya, takut. Entah apa yang terjadi pada David, tapi sejauh yang asistennya itu perhatikan, akhir-akhir ini David terlihat sangat uring-uringan. Emosinya juga begitu labil bak anak remaja.

Kemarin, bos muda itu memecat beberapa karyawan hanya karena mereka terdengar berbincang santai. Tadi pagi, ketika baru memasuki kantor, pria itu mengomel pada office boy perihal lantai yang kotor. Padahal, lantai lobby yang diprotes olehnya baru saja dibersihkan lima menit sebelum pria itu datang. Belum lagi segelas kopi yang dihancurkan begitu saja hanya karena menurutnya kopi itu terlalu pahit, padahal itu kopi yang biasa diminumnya.

“Perbaiki sekarang juga! Aku beri waktu satu jam!”

Mata sang asisten terbelalak, mulutnya terbuka hendak melayangkan protes. Tapi sorot mata David berubah tajam mengintimidasi seolah tahu asistennya itu hendak protes. "Baik, Sir! Kalau begitu saya permisi, Sir!"

David menghela napas kasar, ia menyandarkan punggung tegaknya ke kursi kebesaran. Dia memutar kursi itu menghadap jendela besar di belakangnya. David melipat tangannya di dada, sesekali jari telunjuknya mengetuk-ngetuk lengan. Mata hazel itu meneliti jalanan Manhattan yang selalu ramai dilalui mobil. Helaan napas berat lolos dari mulutnya.

“Ck!” David berdecak sebal sambil memejamkan matanya rapat, sebelah tangannya mengusap wajah datarnya itu.

David menyambar cangkir kopi miliknya yang tersisa setengah, lalu menenggaknya hingga tandas. David yakin bahwa semua karyawannya menyadari dan merasa aneh dengan sikap David yang emosian tidak menentu akhir-akhir ini. Pelacur seharga dua juta dollar itulah alasan dibalik sikap uring-uringan David.

Entah apa yang sudah jalang itu lakukan pada David sampai ia menjadi seperti ini. Kemarin saja David sengaja menyewa jalang senior dengan pelayanan yang terbaik, tapi yang selalu muncul dan memenuhi kepalanya hanyalah wajah si pelacur dua juta dollar itu! Semakin David berkeras untuk melupakannya, justru wajah wanita itu malah semakin menghantui David hingga ke alam mimpi! Sialan memang!

            Namun agaknya hari melelahkan untuk David belum juga berakhir. Ia baru ingat jika punya janji makan malam dengan keluarga Scott. Tak ingin mengecewakan ibunya–Samantha, David terpaksa menghadiri acara pertemuan keluarga yang diadakan di sebuah restoran.

Sementara itu, di tempat kerjanya, Elleana yang seharusnya sudah bisa pulang tiba-tiba diminta atasannya untuk lembur. Alasannya tak lain karena restoran tempat ia bekerja akan kedatangan tamu penting.

“Ellea!”

Jam enam tepat para karyawan yang bertugas untuk menyambut tamu sudah berkumpul di tepian karpet merah untuk menyambutnya. Semua karyawan restoran pun sibuk. Mulai dari memasak menu makanan terbaik sampai menghidangkan sebaik mungkin ke tamu penting itu. Elleana yang merasa namanya dipanggil itu pun menoleh. Sang atasan menghampirinya.

"Tolong sajikan ini untuk tamu penting kita ya. Layani mereka semua dengan baik, jangan sampai mereka mengeluh apalagi merasa kecewa dengan pelayanan kita!"

Elleana menganggukkan kepalanya mantap. Tangan mungil Elleana mengambil piring makanan yang masih di tutupi oleh tudung saji stainless. Dia berjalan dengan penuh kehati-hatian tak lupa juga memasang senyum semanis mungkin di wajah cantiknya itu.

Dua meter lagi sampai, tapi kaki jenjang Elleana mendadak berhenti melangkah. Kelopaknya terbelalak sempurna, bahunya menegang dahsyat seolah baru saja tersengat listrik.

Pria itu…

Elleana mengerjapkan matanya berkali-kali. Pria bermata hazel tajam itu kini berada tepat di hadapannya. Jadi, tamu penting yang dimaksud oleh atasannya itu tidak lain dan tak bukan adalah; David Matheo Miller! Dan ternyata, proyek besar yang selalu dibanggakan dan dibicarakan oleh atasannya sejak dua hari yang lalu itu adalah proyek Keluarga Miller?! Apa-apaan ini?!

Oh astaga, sudah hampir satu bulan, namun tidak ada perubahan yang signifikan dari pria bermata hazel itu. Tatapannya masih tetap tajam mengintimidasi lawan bicaranya, rahangnya kokoh, dan kadar ketampanannya makin hari kian meningkat.

Merasa sedang diperhatikan, David menoleh. Namun, Elleana yang lebih dulu menangkap gerak-gerik pria itu sudah pergi ke dapur dengan langkah tergesa-gesa.

“Apa aku bisa minta bantuanmu?” Elleana memanggil salah satu teman kerjanya. “Tolong sajikan makanan ini pada tamu penting itu. Kau bisa, ‘kan?” Seharusnya ia yang mengantarnya, tapi Elleana belum siap untuk bertemu pria bermata hazel itu saat ini.

Pelayan yang dimintai tolong itu mengangguk, kemudian mengambil alih makanan itu dan melenggang pergi mendekati meja keluarga Miller.

Dari kejauhan Elleana memandanginya dengan seksama. Wanita yang tengah tersenyum bahagia di samping David Miller itu adalah Isabelle Scott. Siapa yang tidak mengenal wanita itu? Dia adalah model cantik yang tengah naik daun. Namun yang jadi pertanyaan Elleana, ada hubungan apa mereka berdua?

"Dia tunangannya, Isabelle Scott. Dan bulan depan mereka akan menikah."

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Istri Dua Juta Dollar CEO Dingin   Bab 38. Mencari Audrey

    Dengan napas yang memburu, Elleana menyambar baju hangatnya yang tergantung rapi di lemari lalu memakainya dengan cepat. Ia mengikat rambut panjangnya tinggi-tinggi bak ekor kuda. Setelah berkutat dengan hati dan pikirannya, akhirnya Elleana memutuskan untuk pergi menjemput Audrey. Bagaimana pun juga Mom Samantha telah mempercayakannya untuk menjaga rumah ini selama ia pergi, berarti termasuk juga untuk menjaga ketiga anak-anaknya.Elleana mendaratkan pandangannya pada David yang tengah tertidur nyenyak. Menatap sendu wajah suaminya yang nampak begitu damai. Elleana mengulum bibir bawahnya sambil menghela napasnya pendek. Mendadak batinnya kembali mengalami peperangan lagi. Haruskah Elleana membangunkan David dan mengatakan tentang Audrey yang belum juga pulang karena sedang berada di club?Elleana berdecak pelan seraya menggelengkan kepalanya, ia mengusir jauh-jauh pikiran itu. Membangunkan David bukanlah ide yang bagus. Kasihan suaminya itu sedang sakit saat ini dan baru saja tertid

  • Istri Dua Juta Dollar CEO Dingin   Bab 37. Club?!

    Elleana menaiki anak tangga satu per satu, tangannya membawa nampan berisi semangkuk bubur yang masih mengepul asapnya dan teh hangat. Ia belajar semuanya itu dari Nyonya Regina. Setiap kali Elleana sakit pasti Nyonya Regina selalu memberikan semangkuk bubur dan teh hangat, lalu besoknya Elleana sudah merasa lebih baik. Jadi, Elleana buatkan hal yang sama untuk David dengan harapan pria itu merasa baik ketika bangun besok pagi.Tangan Elleana terulur membuka pintu kamar, pemandangan yang pertama kali di lihatnya adalah David yang baru keluar dari kamar mandi sambil meringis dan memegangi perutnya. Wajah suaminya itu masih pucat, kedua pipinya juga memerah bak kepiting rebus mungkin karena mati-matian menahan gejolak di perutnya. Elleana menghampiri David yang berjalan tertatih-tatih ke kasur seraya berulang kali menghela napas kasar.“Sudah berapa kali bolak-balik kamar mandi selama aku pergi membuatkanmu bubur?” Tanya Elleana lembut sambil meletakkan nampan berisi bubur itu di atas n

  • Istri Dua Juta Dollar CEO Dingin   Bab 36. David Sakit?!

    Trap...Trap...Trap!Terdengar bunyi langkah kaki yang mengalun tegas memenuhi seluruh mansion Miller. Suara yang tak asing di gendang telinga, membuat Elleana yang baru saja selesai merapikan seprai kamarnya langsung setengah berlarian keluar kamar menghampiri sumber suara. Dari atas, Elleana dapat melihat David yang sudah pulang, padahal baru pukul empat sore. Tumben sekali suaminya itu pulang lebih awal, ujar Elleana dalam hatinya.Elleana mengulum senyum manisnya sambil mengedikkan bahu tak peduli. Ia memperhatikan David yang masih setia berdiri di bawah, tak ada tanda-tanda kalau pria itu hendak menaiki anak tangga. Mata Elleana memicing, mendapati pria mata hazel itu sedang meringis seraya tangannya memegangi perut berototnya yang seperti roti sobek itu. Kening Elleana mengernyit, dalam hati bertanya-tanya apa yang terjadi dengan suaminya itu."Dave?” Gumam Elleana setengah kencang, membuat David refleks menoleh padanya. “Kau kenapa? Hmm

  • Istri Dua Juta Dollar CEO Dingin   Bab 35. Permintaan Mom Samantha

    "Siang ini Mom dan Dad akan berangkat ke Jepang," Elleana yang baru saja memasuki mansion Miller setelah mengantar David pergi kerja itu langsung menoleh ke ruang tamu kala mendengar suara Mom Samantha.Elleana mengernyitkan keningnya. Ia tidak salah dengar, kan? Ibu mertuanya itu ingin pergi ke Jepang? Ada masalah apa? Dan kenapa tiba-tiba sekali? Mendadak rasa tak enak hati dan pikiran negatif mulai menyerang Elleana. Jangan-jangan penyebab kepergian ibu mertuanya itu karena Elleana? Cepat-cepat Elleana menepis pikiran itu dari benaknya dan bergabung ke ruang tamu. Mertuanya itu sedang duduk santai sambil minum secangkir kopi bersama Juliant."Tumben sekali," Cicit Juliant tiba-tiba. Elleana mengulum senyum tipis kala Juliant melambaikan tangan kepadanya sambil tersenyum, menyapa. Perlahan Elleana menghempaskan bokongnya di sofa panjang, duduk di samping Juliant kala mendapatkan isyarat dari ayah mertuanya untuk bergabung."Oh, jangan bilang kalau Mom dan Dad ingin pergi bulan madu

  • Istri Dua Juta Dollar CEO Dingin   Bab 34. The New Begin

    Elleana membuka kelopak matanya cepat, tak sabaran. Dadanya kembang kempis tak karuan. Ia mengambil benda pipih miliknya yang tergeletak di atas nakas samping ranjang tempat tidurnya. Sepuluh menit lagi pukul enam pagi. Ia mengamati kedua tangannya dengan seksama, satu per satu jemarinya di absen tak terlewatkan. Cincin dengan mata berlian biru melingkar sempurna di jari manisnya. Matanya menatap cincin berlian itu penuh haru, tak menyangka sekali.Lalu Elleana mengintip dari balik selimut tebal yang menutupi hingga ke dadanya, tubuhnya polos tanpa sehelai benang pun. Elleana menyeringai lebar, sebelah tangannya menutupi wajahnya malu-malu. Ternyata, malam panjang penuh kejutan dan kebahagiaan yang diciptakan oleh David itu sungguhan terjadi. Tadinya, Elleana kira itu hanya sekedar mimpi saja.Elleana melirik sekilas ke arah David yang masih terlelap dengab damai di sampingnya. Elleana membaringkan tubuh mungilnya lagi, pelan-pelan, agar tak menimbulkan gerakan yang bisa mengganggu ti

  • Istri Dua Juta Dollar CEO Dingin   Bab 33. Sok Kuat!

    Elleana dan David berjalan berdampingan menyusuri trotoar. Padahal hari sudah semakin malam, tapi jalanan Manhattan tak juga kunjung sunyi, malah semakin ramai kendaraan berlalu lalang. Angin berhembus sepoi-sepoi. Elleana mengusap-usap lengannya yang tidak tertutup sehelai benang pun sambil sesekali memeluk badannya sendiri. Udaranya lumayan dingin, ditambah lagi dress pemberian David tidak berlengan dan bahannya tidak terlalu tebal juga. David melirik istrinya itu melalui ekor matanya, ia tersenyum tipis sambil menggeleng samar. Padahal Elleana sedang merasa kedinginan, tapi wanita itu malah diam saja. Semua wanita memang sama saja ya. Apa susahnya sih tinggal bilang ‘aku kedinginan’? Makanya, tidak heran lagi deh kalau banyak wanita yang suka tiba-tiba merajuk tanpa alasan yang jelas. Sebagai seorang pria sejati, David melepaskan jas yang melekat di tubuh tegaknya itu. Lalu ia memakaikannya dengan melilit jas itu menutupi punggung dan pundak Elleana. Tak hanya sampai di situ, Dav

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status