Zhang Yulan benar-benar diam tak melakukan apa-apa ketika keenam pria itu mulai membasmi serigala roh yang tersisa. Tidak membutuhkan waktu lama bagi mereka mengumpulkan kristal roh.“Nona, kau baik-baik saja, kan?” tanya pemimpinnya. “Ah, maafkan aku langsung saja menyerbu kemari karena aku melihat pertarunganmu dengan para serigala itu sehingga membuatku cemas.”Akhirnya Zhang Yulan kembali ke nalarnya dan tersenyum. “Oh, aku baik-baik saja, terima kasih atas kepedulian kalian. Sungguh merepotkan kalian.” Dia melakukan soja (menangkupkan kedua tangan di depan dada atau wajah sebagai bentuk salam kesopanan).“Ah! Sama sekali tidak merepotkan! Sesama penghuni dunia Dixia ini tentu sudah sewajarnya saling menolong.” Pria itu tersenyum ramah sembari mengibaskan tangannya. Dia membalas soja dari Zhang Yulan dan berkata, “Mohon Nona tidak keberatan dengan kedatangan kami. Saya, Li Moyun, mewakili rekan pemburu mengucap salam ke Nona.”Kelima pria lainnya melakukan soja dan memperkenalkan
“Baiklah, silahkan saja tinggal di sini malam ini.” Zhang Yulan tidak menampik keinginan para kultivator pemburu. Toh, sebenarnya tingkat kultivasi dia lebih tinggi dari mereka, ini membuatnya percaya diri apabila mereka hendak berbuat macam-macam padanya.Malam itu, Zhang Yulan membuatkan teh hangat untuk enam pemuda menggunakan teh hutan yang rutin dia petik.“Kuharap kalian tidak keberatan dengan teh sederhana ini.” Dia menyuguhkannya di meja di ruang depan tempat keenam pemuda berada.“Wah, terima kasih sekali atas perhatian dan kebaikan Nona Zhang.” Li Moyun tersenyum gembira melihat Zhang Yulan datang dengan teh hangat. “Kami benar-benar merepotkan Nona.”“Sama sekali tidak merepotkan. Aku hanya kebetulan memiliki persediaan teh cukup banyak. Silahkan diminum.” Zhang Yulan bersiap kembali ke kamarnya sendiri.Namun, Li Moyun berkata, “Nona, apakah Anda akan segera berangkat tidur?”Zhang Yulan menoleh ke Li Moyun. “Ada apa, Tuan Li?”Li Moyun sedikit gugup ketika dia menggaruk b
Zhang Yulan tak tahu harus memberikan respon apa akan kalimat lamaran Li Moyun yang sangat mendadak. “K—Kak Yun ….”“A—ahh! Lupakan saja!” Li Moyun malah jadi salah tingkah, mengira dirinya sangat keterlaluan menyatakan lamaran secara tiba-tiba, padahal hubungan mereka baru sebatas teman akrab saja. “Lupakan tentang lamaranku tadi! Tapi, kumohon ikutlah kami ke kota, tak aman di sini.”Kepala Zhang Yulan tertunduk saat dia berkata, “Aku akan memikirkan hal ini, Kak. Tolong beri aku waktu semalam.”“Baiklah! Aku akan sangat menantikan jawabanmu, dan kuharap itu seperti yang aku inginkan.” Li Moyun sadar dia masih menggenggam tangan Zhang Yulan dan mulai melepaskannya sambil meminta maaf.Malam itu, Zhang Yulan berdiam di kamarnya, sendiri seperti biasanya. Dia terus memikirkan ucapan Li Moyun. Mengenai lamaran pemuda itu, termasuk kembali ke kota.Sudah begitu lama dia tinggal di hutan ini, dia sedikit merasakan kerinduan hawa kota, hawa kehidupan dengan manusia pada umumnya.Zhang Yul
Wajah Zhang Yulan tersipu ketika dia menundukkan kepalanya saat teman pemburu Li Moyun berbicara mengenai pernikahan.Sementara itu, mata Li Moyun membelalak ke Shang Weiyuan. “Kau ini! Kenapa mulutmu tidak memiliki penyaring?”“Ka—Kakak Li! Bukankah kau sendiri yang mengatakan pada kami di hari pertama kita di pondok hutan, bahwa kau sangat terpesona dengan kak Yulan?” Shang Weiyuan adalah anggota termuda dari kelompok mereka, dia juga masih berusia 18 tahun, maka wajar saja apabila dia bertingkah manja kepada senior yang sudah dia anggap kakak sendiri.Mata Li Moyun semakin mendelik, tangannya terangkat hendak memukul Shang Weiyuan meski itu hanya terhenti di udara karena tak serius.Sementara itu, Shang Weiyuan terkekeh nakal dan kawan Li Moyun lainnya menggoda hal serupa.“Sudahlah, saudara Li, kenapa masih menutupinya? Kalian ini sangat cocok bersama. Segerakan meminta restu pada langit dan bumi.” Zhou Liming menepuk pelan meja dengan gaya sedikit mendesak.Luo Penghao mengangguk
“Wah, wah … sungguh tidak disangka bisa melihat iblis betina ini di sini! Kau ini hantu atau manusia? Kenapa belum mati?” Suara Yao Xiuwen lantang menyeru sambil menatap Zhang Yulan penuh cemoohan.Yao Xiren yang pernah menjadi suami Zhang Yulan menatap mantan istrinya dari atas sampai bawah. “Tidak kusangka, kau sekarang menjadi orang dusun? Atau kau menjadi siluman yang menyamar menjadi manusia dusun?”Pakaian yang dikenakan Zhang Yulan memang tidak seglamor ketika dia dulu di sekte iblis Mogui Yao. Pakaiannya sebagai istri Li Moyun sangat sederhana dan jauh dari kesan nona muda kaya.Ini sungguh berbeda dengan yang biasa ditampilkan Zhang Yulan sebelum menikah.“Ka—kalian ….” Zhang Yulan rasanya ingin berbalik dan berlari saja ketika di depannya sudah ada pasangan Yao Xiren dan Yao Xiuwen. Terlebih, keduanya menghina dia sampai ada banyak mata mulai memandang ke arahnya.“Yulan, siapa mereka? Kerabatmu?” tanya Li Moyun karena heran dengan dua sosok yang menyapa istrinya.Yao Xiuwen
Zhang Yulan merasa tubuhnya diangkat terbang dan menjauh dari tempat sebelumnya dengan sangat cepat.Seketika dia sadar, aura energi ini adalah ….“Tuan Wang!” pekiknya setelah mereka berada cukup jauh dari pasar dan masih saja terbang sampai ke tepi kota.Sekali tebak saja, Zhang Yulan sudah bisa memastikan pelaku pelempar bom asap tadi pasti pria Wang itu.Wang Qifeng menoleh ke Zhang Yulan sambil tersenyum dan berkata, “Kenapa masih memanggilku begitu, Yulan? Bukankah aku sudah memintamu memanggil kakak saja daripada tuan?”Tak mau terus dipeluk dan dibawa terbang lagi, Zhang Yulan mendorong tubuh pria Wang yang membawanya dan dia terbang sendiri hingga menapak tanah tandus di perbatasan kota.“Kenapa—“ Belum sempat Zhang Yulan menuntaskan ucapannya, mendadak saja dia tak tahan dan memuntahkan seteguk darah. Tanpa bisa ditahan, satu lututnya tertekuk hingga menyentuh tanah. Segera dia pegangi dadanya sambil berjuang mengatur aliran qi di tubuhnya yang kacau.“Yulan!” Wang Qifeng te
Zhang Yulan sudah tak memiliki tujuan lagi dan hanya mengikuti Wang Qifeng yang mengajaknya ke sebuah tempat.Kening Zhang Yulan berkerut saat kakinya berhenti di depan penanda dari kayu. “Hutan Qian Diyu? Kita ke sini lagi?”Wang Qifeng menatap Zhang Yulan dan menyahut, “Kenapa? Apa kau gentar?”Bukannya menjawab pertanyaan pria Wang, Zhang Yulan malah bertanya, “Kenapa harus ke sini?”“Kau ingin ke tempat lain? Tak ingin mencoba menaklukkan sisi paling dalam dari hutan ini?” Ucapan Wang Qifeng seakan mengandung tantangan.Zhang Yulan berpikir cepat. Dia sepertinya memang butuh menenangkan diri dulu dan tak perlu bertemu banyak manusia untuk saat ini.“Baiklah. Ayo! Kalau memang harus menjelajahi hutan sampai ke bagian paling dalam, yah jalani saja!” Zhang Yulan menebalkan tekadnya. Meski ada sedikit kekhawatiran di lubuk hati mengenai hewan roh level 5. Dia mulai mengayunkan langkah lagi.“Bagus! Aku menyukai tekadmu!” Wang Qifeng ikut berjalan di samping Zhang Yulan. “Jangan khawat
Tersirat keheranan pada mata Zhang Yulan ketika melihat adanya pondok kayu di area inti hutan Qian Diyu.Seakan paham akan keheranan Zhang Yulan, maka Wang Qifeng mengatakan, “Oh! Ini pasti ditinggalkan oleh pemburu yang kuat dulunya. Aku yakin itu. Ayo, ke sana!”Memasuki pondok itu, kening Zhang Yulan makin berkerut karena pondoknya rapi dan bersih. “Sepertinya pemburu kuat itu meninggalkan pondok di hari kemarin.” Dia sedikit menyindir halus.Zhang Yulan tidak bodoh. Mana ada pondok rapi dan bersih di inti area hutan mengerikan seperti Qian Diyu? Dia hanya bisa menduga bahwa ini merupakan pekerjaan pria Wang di sebelahnya.Tak bisa mengelak, terpaksa Wang Qifeng mengaku, “Baiklah, baiklah, aku sempat membersihkannya terlebih dahulu sebelum menjemputmu ke sini. Ayolah, jangan muram begitu. Kita akan menjalani hari menyenangkan di sini!”Zhang Yulan menatap tak percaya Wang Qifeng. Menjalani hari menyenangkan? Dengan hewan roh yang minimal berada di level 4 dan bisa saja ada banyak l