“Kau bisa tenang bertarung, Yulan, aku akan menjadi wasit untukmu.” Wang Qifeng berkata sambil berdiri mengawasi keadaan meski terlihat santai.Baru saja dia berkata demikian ke istrinya, tak selang berapa lama, muncul beberapa orang berjubah merah mendekat dan melewati formasi dengan santainya.Kening Zhang Yulan berkerut. Dia membatin, ‘Bukankah itu seragam dari orang-orang dari Paviliun Giok utama? Kenapa mereka ada di sini?’“Pangeran!” Salah satu dari mereka menyapa dan diikuti lainnya sambil bersoja.“Bagus kalian datang.” Wang Qifeng mengangguk. “Tangkap dan eksekusi anggota sekte ini yang masih tersisa agar tidak menjadi gangguan untuk mataku.”“Baik, Pangeran!” Mereka segera melaksanakan perintah Wang Qifeng. Tak berapa lama, terdengar suara jeritan dari murid sekte yang tersisa.“Itu … itu bukankah itu seragam dari Paviliun Giok Utama?” Yao Xiren tak bisa menahan keheranannya.“Kenapa? Apakah kau heran?” tanya Wang Qifeng dengan wajah mencemooh ke Yao Xiren.“Kenapa mereka a
Zhang Yulan menatap tajam ke suaminya yang sedang menghampiri mantan suaminya. Meski begitu, dia tetap waspada dan mengarahkan ujung Youzu ke Yao Xiuwen.Mata Wang Qifeng berkilat tajam saat menatap Yao Xiren yang ketakutan di tempatnya.Namun, Yao Xiren tak mampu bergerak meski dia ingin melawan. Seakan tatapan dari Wang Qifeng mampu melumpuhkan semua saraf di tubuhnya. Dia membeku di tempatnya dengan tubuh gemetar.Putra Yao Xiren justru yang pertama kali bereaksi ke Wang Qifeng. “Jangan sakiti ayahku!” Dia hendak memukul pria Wang menggunakan kekuatan di ranah Pengumpulan Qi tingkat awal.Wang Qifeng cukup memukul ringan bahu bocah itu dan si bocah langsung pingsan dan dililit oleh lengannya.“Zhan’er!” Yao Xiren membara penuh amarah melihat anaknya dipukul meski tidak sampai terluka, hanya pingsan. Terlebih, putranya seakan sedang disandera oleh pria Wang. Dia mengerahkan keberaniannya menyerang Wang Qifeng meski kultivasinya terpaut 4 tingkatan mayor.Energi besar yang Yao Xiren
Demi bertahan hidup, Yao Xiren bersedia membunuh istrinya sendiri dengan cara bengis meskipun sudah tidak memiliki basis kultivasi, bahkan dia mengabaikan putranya.Belum lagi dia mendapatkan cemoohan pedas dari Zhang Yulan. Ini sungguh membakar emosi Yao Xiren.“Kau! Kau yang memaksa! Kau dan suami sialanmu itu yang memprovokasi aku sehingga aku harus kehilangan Wen’er!” Tubuh Yao Xiren bergetar akibat marah.“Huh! Kau yang lemah tapi menyalahkan orang lain?” hina Zhang Yulan. Sama sekali tidak ada belas kasihan untuk lelaki yang pernah menjadi suaminya di masa lalu. Yang diingat dia mengenai Yao Xiren hanyalah kepahitan dan pengkhianatan. Semua cinta sudah terkikis oleh dendam.“Kau jalang bedebah! Serahkan anakku! Kau sudah mendapatkan apa maumu! Enyah saja sana kau dan suami sialanmu ke neraka! Kalian berdua iblis! Kalian—akkhhh! Haakkhh!” Ucapan Yao Xiren terhenti akibat lidahnya jatuh usai ditebas tangan Wang Qifeng.“Kau dan istrimu sama-sama bermulut busuk! Sungguh sia-sia mem
Ketika daratan kuno masih berusia 4700 SM, dunia dibagi menjadi 3 tingkatan, yaitu atas, tengah, dan rendah. Masing-masing dari mereka bisa dicapai menggunakan formasi teleportasi spasial sangat rumit dan hanya ada di beberapa wilayah saja. Di dunia Dixia atau dunia rendah, terdapat 9 kerajaan besar dengan urutan dari yang paling makmur, adalah: Cui (Emerald), Tong (Tembaga), Tie (Besi), Jiuhe (9 Sungai), Donghe (Bangau Timur), Yun (Awan), Wu (Kabut), Shi (Batu), dan Sha (Pasir). Adalah Yao Yulan, gadis 20 tahun yang tumbuh besar di sekte iblis Mogui Yao milik Yao Ming di dunia Dixia, kerajaan Yun, kota Luohan. Dia berperangai lembut, suka kebersihan, dan penurut serta tekun berkultivasi sesuai arahan gurunya, yaitu tetua pertama sekte, Yao Yimao. Parasnya manis dan tidak membosankan bila dipandang, ditambah mata besarnya yang indah, menyebabkan dia menjadi murid kesayangan Tetua pertama. Tingginya 165 cm dengan bobot 50 kg, sehingga penampilannya ramping memikat. Saat ini, dia s
Melihat Yao Yulan melompat ke jurang, alangkah kesalnya Yao Xiuwen. Dia sibuk mengumpat, “Sial! Tidak kusangka si bodoh itu punya nyali untuk bunuh diri!” Dia benar-benar kesal karena tak berhasil menyiksa saingannya.Di matanya, Yao Yulan adalah duri dalam daging. Namun, kini, meski tak berhasil menangkap untuk dia siksa, setidaknya dia puas karena Yao Yulan sudah mati di jurang yang terkenal sangat dalam itu. Tak pernah ada kabar seseorang berhasil selamat usai melompat dari sana.“Adik Xiuwen, bagaimana ini? Kita kembali tanpa hasil?” tanya salah satu murid luar tetua pertama.“Huh! Dia sudah mati, mau bagaimana lagi? Ayo kembali saja ke sekte! Laporkan si bodoh sudah mati!”” Yao Xiuwen hendak melangkah.Namun, murid lainnya bertanya, “Lalu, bagaimana dengan mayat pelayan ini?” Sembari dia menunjuk jasad Yao Mingyi.Yao Xiuwen melirik sekilas ke jasad Yao Mingyi, teringat bahwa gadis pelayan itu sempat memaki dia jelek di depan Yao Yulan sebelumnya. “Biarkan saja mayatnya di sini a
Hari demi hari dihabiskan Yao Yulan di dalam gua untuk mempelajari kultivasi baru yang ternyata memang sangat cocok dengannya.Pada hari ke-10, dia merasakan tubuhnya lebih kuat dan dipenuhi qi pedang yang menyegarkan.“Hm, aku sudah menghapus kultivasi sekte iblis dan mengganti dengan kultivasi guru tengkorak. Rasanya aku tak perlu memakai nama sekte lagi.” Yao Yulan mulai memikirkan ini.Di dunia Dixia, ketika seseorang memasuki sebuah sekte, maka nama keluarganya berganti dengan nama marga pendiri sekte.Setelah dia keluar dari sekte iblis, maka dia tak perlu lagi memakai nama pendiri sekte. Dia kini akan kembali menggunakan nama keluarganya, Zhang Yulan.“Ya, aku adalah Zhang Yulan!” Matanya memancarkan pendar keyakinan teguh.Setelah berhari-hari di dalam gua, dia ingin keluar sejenak mencari udara segar.Saat kakinya menginjak area luar gua, dia menatap pohon tempatnya tersangkut kala itu. Dia melihat-lihat pohon dengan lebih seksama.“Ternyata pohon ini memiliki buah berwarna u
Zhang Yulan benar-benar meneguhkan niatnya berpetualang di luar. Ini dilakukan agar kultivasi bela dirinya semakin matang dan memperkaya pengalaman.Dia harap, dengan melakukan petualangan, dia bisa menerobos ke alam Kondensasi Qi, tingkat kultivasi paling tinggi di dunia Dixia.Kemajuan kultivasi seseorang tidak hanya ditentukan dari pil alkimia, buah roh, batu roh, dan meditasi tertutup semata, tapi juga dari banyaknya pertarungan hidup dan mati sang kultivator yang akan membuat ilmunya makin matang secara organik.Dia benar-benar membutuhkan banyak pengalaman pertempuran nyata.Tak lupa, sebelum dia keluar dari gua, dia membawa serta tuan tengkorak di cincin spasialnya. Dia tak tega meninggalkan sang guru di gua dan berniat menguburkannya secara layak di dalam tanah.Selain itu, dia juga mengambil semua buah Qishu di pohonnya untuk bekal petualangan dia. Toh, pohon itu akan kembali berbuah nantinya.Menggunakan langkah ringan, Zhang Yulan menuruni dinding tebing dengan berpijak dar
Wang Qifeng membopong Zhang Yulan dan membawanya ke sebuah pondok kayu yang biasa digunakan pemburu untuk beristirahat ketika mereka datang ke hutan.Setelah merebahkan tubuh Zhang Yulan di kasur, Wang Qifeng keluar sebentar untuk mengatur formasi pelindung sekaligus penghalang, sehingga hewan roh maupun manusia yang tidak berkepentingan tak bisa masuk ke pondok.Gerakan lelaki itu terkesan luwes saat dia melempar beberapa batu roh level atas dan bendera formasi di beberapa sudut pondok, seakan dia sudah terbiasa melakukannya.Setelah formasi terbangun dengan kuat, dia kembali masuk ke pondok dan menatap Zhang Yulan yang terbaring pingsan di kasur. “Tsk, malangnya dirimu.”Menggunakan beberapa totokan qi, Wang Qifeng kemudian merobek pakaian di bagian dada Zhang Yulan untuk melihat lebih jelas luka di sana.Segera saja, terekspos kulit putih mulus bagaikan giok terlihat beserta gundukan kenyal yang masih tertutupi kain bebat khas yang biasa dipakai kultivator wanita zaman itu.Wang Qi