Semua Bab Istri Ganas Sekte Iblis: Bab 1 - Bab 10
160 Bab
1 - Istri yang Disia-siakan Sekte Iblis
Ketika daratan kuno masih berusia 4700 SM, dunia dibagi menjadi 3 tingkatan, yaitu atas, tengah, dan rendah. Masing-masing dari mereka bisa dicapai menggunakan formasi teleportasi spasial sangat rumit dan hanya ada di beberapa wilayah saja. Di dunia Dixia atau dunia rendah, terdapat 9 kerajaan besar dengan urutan dari yang paling makmur, adalah: Cui (Emerald), Tong (Tembaga), Tie (Besi), Jiuhe (9 Sungai), Donghe (Bangau Timur), Yun (Awan), Wu (Kabut), Shi (Batu), dan Sha (Pasir). Adalah Yao Yulan, gadis 20 tahun yang tumbuh besar di sekte iblis Mogui Yao milik Yao Ming di dunia Dixia, kerajaan Yun, kota Luohan. Dia berperangai lembut, suka kebersihan, dan penurut serta tekun berkultivasi sesuai arahan gurunya, yaitu tetua pertama sekte, Yao Yimao. Parasnya manis dan tidak membosankan bila dipandang, ditambah mata besarnya yang indah, menyebabkan dia menjadi murid kesayangan Tetua pertama. Tingginya 165 cm dengan bobot 50 kg, sehingga penampilannya ramping memikat. Saat ini, dia s
Baca selengkapnya
2 - Menemukan Gua Harta Karun
Melihat Yao Yulan melompat ke jurang, alangkah kesalnya Yao Xiuwen. Dia sibuk mengumpat, “Sial! Tidak kusangka si bodoh itu punya nyali untuk bunuh diri!” Dia benar-benar kesal karena tak berhasil menyiksa saingannya.Di matanya, Yao Yulan adalah duri dalam daging. Namun, kini, meski tak berhasil menangkap untuk dia siksa, setidaknya dia puas karena Yao Yulan sudah mati di jurang yang terkenal sangat dalam itu. Tak pernah ada kabar seseorang berhasil selamat usai melompat dari sana.“Adik Xiuwen, bagaimana ini? Kita kembali tanpa hasil?” tanya salah satu murid luar tetua pertama.“Huh! Dia sudah mati, mau bagaimana lagi? Ayo kembali saja ke sekte! Laporkan si bodoh sudah mati!”” Yao Xiuwen hendak melangkah.Namun, murid lainnya bertanya, “Lalu, bagaimana dengan mayat pelayan ini?” Sembari dia menunjuk jasad Yao Mingyi.Yao Xiuwen melirik sekilas ke jasad Yao Mingyi, teringat bahwa gadis pelayan itu sempat memaki dia jelek di depan Yao Yulan sebelumnya. “Biarkan saja mayatnya di sini a
Baca selengkapnya
3 - Buah Legenda dan Naik Tingkat
Hari demi hari dihabiskan Yao Yulan di dalam gua untuk mempelajari kultivasi baru yang ternyata memang sangat cocok dengannya.Pada hari ke-10, dia merasakan tubuhnya lebih kuat dan dipenuhi qi pedang yang menyegarkan.“Hm, aku sudah menghapus kultivasi sekte iblis dan mengganti dengan kultivasi guru tengkorak. Rasanya aku tak perlu memakai nama sekte lagi.” Yao Yulan mulai memikirkan ini.Di dunia Dixia, ketika seseorang memasuki sebuah sekte, maka nama keluarganya berganti dengan nama marga pendiri sekte.Setelah dia keluar dari sekte iblis, maka dia tak perlu lagi memakai nama pendiri sekte. Dia kini akan kembali menggunakan nama keluarganya, Zhang Yulan.“Ya, aku adalah Zhang Yulan!” Matanya memancarkan pendar keyakinan teguh.Setelah berhari-hari di dalam gua, dia ingin keluar sejenak mencari udara segar.Saat kakinya menginjak area luar gua, dia menatap pohon tempatnya tersangkut kala itu. Dia melihat-lihat pohon dengan lebih seksama.“Ternyata pohon ini memiliki buah berwarna u
Baca selengkapnya
4 - Serangan Hewan Roh
Zhang Yulan benar-benar meneguhkan niatnya berpetualang di luar. Ini dilakukan agar kultivasi bela dirinya semakin matang dan memperkaya pengalaman.Dia harap, dengan melakukan petualangan, dia bisa menerobos ke alam Kondensasi Qi, tingkat kultivasi paling tinggi di dunia Dixia.Kemajuan kultivasi seseorang tidak hanya ditentukan dari pil alkimia, buah roh, batu roh, dan meditasi tertutup semata, tapi juga dari banyaknya pertarungan hidup dan mati sang kultivator yang akan membuat ilmunya makin matang secara organik.Dia benar-benar membutuhkan banyak pengalaman pertempuran nyata.Tak lupa, sebelum dia keluar dari gua, dia membawa serta tuan tengkorak di cincin spasialnya. Dia tak tega meninggalkan sang guru di gua dan berniat menguburkannya secara layak di dalam tanah.Selain itu, dia juga mengambil semua buah Qishu di pohonnya untuk bekal petualangan dia. Toh, pohon itu akan kembali berbuah nantinya.Menggunakan langkah ringan, Zhang Yulan menuruni dinding tebing dengan berpijak dar
Baca selengkapnya
5 - Pertemuan Kembali dengan Lelaki Itu
Wang Qifeng membopong Zhang Yulan dan membawanya ke sebuah pondok kayu yang biasa digunakan pemburu untuk beristirahat ketika mereka datang ke hutan.Setelah merebahkan tubuh Zhang Yulan di kasur, Wang Qifeng keluar sebentar untuk mengatur formasi pelindung sekaligus penghalang, sehingga hewan roh maupun manusia yang tidak berkepentingan tak bisa masuk ke pondok.Gerakan lelaki itu terkesan luwes saat dia melempar beberapa batu roh level atas dan bendera formasi di beberapa sudut pondok, seakan dia sudah terbiasa melakukannya.Setelah formasi terbangun dengan kuat, dia kembali masuk ke pondok dan menatap Zhang Yulan yang terbaring pingsan di kasur. “Tsk, malangnya dirimu.”Menggunakan beberapa totokan qi, Wang Qifeng kemudian merobek pakaian di bagian dada Zhang Yulan untuk melihat lebih jelas luka di sana.Segera saja, terekspos kulit putih mulus bagaikan giok terlihat beserta gundukan kenyal yang masih tertutupi kain bebat khas yang biasa dipakai kultivator wanita zaman itu.Wang Qi
Baca selengkapnya
6 - Bertarung Seharian dengan Hewan Roh
Zhang Yulan terbangun dengan pusing di kepala akibat terlalu banyak minum arak. Dia seharusnya ingat bahwa dia bukan peminum yang baik.Ketika duduk di tepi tempat tidur rotan, dia heran karena suasana terlalu sunyi. Apakah Wang Qifeng sedang di luar? Atau mungkin saja Lelaki itu masih berburu hewan roh?Segera, Zhang Yulan duduk bersila dan memutar energi qi dia untuk memulihkan diri. Sebagai kultivator yang sudah mencapai Alam Pemurnian Qi tingkat tinggi, tentunya mudah mengenyahkan efek mabuk.Dalam hitungan 5 helaan napas, Zhang Yulan sudah pulih sepenuhnya. Dia turun dari tempat tidur dan matanya menemukan surat di atas meja. Itu dari Wang Qifeng.“Ternyata dia pergi,” bisik Zhang Yulan usai membaca surat dan menyimpannya di cincin spasial.Dia memutuskan keluar kamar. Suasana benar-benar sunyi meski masih ada suara burung samar-samar di kejauhan.Sewaktu Zhang Yulan berdiri diam di depan pondok cukup lama, mendadak saja dia teringat akan kerangka gurunya. Bukankah dia ingin meng
Baca selengkapnya
7 - Menangani Kawanan Serigala Roh
Baru saja Zhang Yulan membatin betapa damai kehidupan di pondok, itu dipatahkan dengan adanya geraman rendah kawanan serigala yang terdengar dekat.Apakah serigala itu sedang meledek pemikirannya?Sebenarnya, pemikiran Zhang Yulan tidak salah karena Wang Qifeng sudah memberikan formasi pelindung di sekitar pondok kayu untuk menghalau hewan roh agar tidak menerjang masuk seenaknya.Maka, tak heran jika kawanan serigala roh hanya bisa mengepung pondok saja tanpa mereka bisa menerjang masuk.Ketika ada serigala yang mencoba menerobos pertahanan formasi buatan Wang Qifeng, hewan roh itu terpental dan mendengking kesakitan. Adegan ini dilihat Zhang Yulan saat dia mengintip keluar.Otak Zhang Yulan segera memproses kejadian tersebut. Dia hanya bisa menduga bahwa ada formasi yang mengelilingi pondok kayu. Pikirannya menentukan satu nama saja, Wang Qifeng.“Sepertinya memang perbuatan kak Feng.” Zhang Yulan berbisik rendah sambil menyebut nama pria Wang. Hubungan mereka sudah cukup akrab hing
Baca selengkapnya
8 - Kedatangan Kultivator Pemburu
Zhang Yulan benar-benar diam tak melakukan apa-apa ketika keenam pria itu mulai membasmi serigala roh yang tersisa. Tidak membutuhkan waktu lama bagi mereka mengumpulkan kristal roh.“Nona, kau baik-baik saja, kan?” tanya pemimpinnya. “Ah, maafkan aku langsung saja menyerbu kemari karena aku melihat pertarunganmu dengan para serigala itu sehingga membuatku cemas.”Akhirnya Zhang Yulan kembali ke nalarnya dan tersenyum. “Oh, aku baik-baik saja, terima kasih atas kepedulian kalian. Sungguh merepotkan kalian.” Dia melakukan soja (menangkupkan kedua tangan di depan dada atau wajah sebagai bentuk salam kesopanan).“Ah! Sama sekali tidak merepotkan! Sesama penghuni dunia Dixia ini tentu sudah sewajarnya saling menolong.” Pria itu tersenyum ramah sembari mengibaskan tangannya. Dia membalas soja dari Zhang Yulan dan berkata, “Mohon Nona tidak keberatan dengan kedatangan kami. Saya, Li Moyun, mewakili rekan pemburu mengucap salam ke Nona.”Kelima pria lainnya melakukan soja dan memperkenalkan
Baca selengkapnya
9 - Aku Ingin Menikahimu!
“Baiklah, silahkan saja tinggal di sini malam ini.” Zhang Yulan tidak menampik keinginan para kultivator pemburu. Toh, sebenarnya tingkat kultivasi dia lebih tinggi dari mereka, ini membuatnya percaya diri apabila mereka hendak berbuat macam-macam padanya.Malam itu, Zhang Yulan membuatkan teh hangat untuk enam pemuda menggunakan teh hutan yang rutin dia petik.“Kuharap kalian tidak keberatan dengan teh sederhana ini.” Dia menyuguhkannya di meja di ruang depan tempat keenam pemuda berada.“Wah, terima kasih sekali atas perhatian dan kebaikan Nona Zhang.” Li Moyun tersenyum gembira melihat Zhang Yulan datang dengan teh hangat. “Kami benar-benar merepotkan Nona.”“Sama sekali tidak merepotkan. Aku hanya kebetulan memiliki persediaan teh cukup banyak. Silahkan diminum.” Zhang Yulan bersiap kembali ke kamarnya sendiri.Namun, Li Moyun berkata, “Nona, apakah Anda akan segera berangkat tidur?”Zhang Yulan menoleh ke Li Moyun. “Ada apa, Tuan Li?”Li Moyun sedikit gugup ketika dia menggaruk b
Baca selengkapnya
10 - Kembali ke Kota, Kembali ke Peradaban
Zhang Yulan tak tahu harus memberikan respon apa akan kalimat lamaran Li Moyun yang sangat mendadak. “K—Kak Yun ….”“A—ahh! Lupakan saja!” Li Moyun malah jadi salah tingkah, mengira dirinya sangat keterlaluan menyatakan lamaran secara tiba-tiba, padahal hubungan mereka baru sebatas teman akrab saja. “Lupakan tentang lamaranku tadi! Tapi, kumohon ikutlah kami ke kota, tak aman di sini.”Kepala Zhang Yulan tertunduk saat dia berkata, “Aku akan memikirkan hal ini, Kak. Tolong beri aku waktu semalam.”“Baiklah! Aku akan sangat menantikan jawabanmu, dan kuharap itu seperti yang aku inginkan.” Li Moyun sadar dia masih menggenggam tangan Zhang Yulan dan mulai melepaskannya sambil meminta maaf.Malam itu, Zhang Yulan berdiam di kamarnya, sendiri seperti biasanya. Dia terus memikirkan ucapan Li Moyun. Mengenai lamaran pemuda itu, termasuk kembali ke kota.Sudah begitu lama dia tinggal di hutan ini, dia sedikit merasakan kerinduan hawa kota, hawa kehidupan dengan manusia pada umumnya.Zhang Yul
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
16
DMCA.com Protection Status