Share

Kepikiran Omongan Pak Amet

Cepat aku menarik kembali kakiku ke dalam toilet, sementara kedua mataku mengintip dari pintu yang sengaja tak kututup sampai rapat.

"Kenapa? Papa gak suka, hah? Hmh memang Papa mau apa? Papa bisa apa, hah? Jangan sok jago Pa, Sekarang Papa udah payah, gak berdaya dan pastinya secepat mungkin akan segera pergi ke pangkuan Tuhan," ujarnya lagi dengan suara tertahan.

Sementara aku terbelalak, mataku melebar penuh. Dadaku juga mendadak bergemuruh, Pak Amet? Dia kenapa? Kenapa dia ngomong gitu sama papa mertua? Apa yang sebenernya terjadi?

Kuintip lagi dia, ternyata dia masih menunduk mendekatkan wajahnya ke telinga papa mertua yang masih terpejam.

"Maafkan Amet Pa, tapi karena Papa keras kepala, egois dan gak mau dengerin Amet akhirnya semua harus berakhir seperti ini, maaf, tolong maafin Amet."

Kulihat tangan kiri Pak Amet memegang selang infusan papa mertua, lalu mengangkat sebelah tangannya lagi yang tengah memegang alat suntik.

Mataku kembali melebar, dadaku makin berdebar tak karuan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Janeeta Anindiya Azzahra
hasan itu orang waras apa setres ya,.... tau udah dgn mata kepalanya sendri mau nyelekain pak asrja masih pikiran andai,.... tp orang stres beruntung terus gtu ya
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status