Share

Mengintip di Toko

Malam-malam sepulang dari tempat Patanyaan itu ibu datang menemuiku.

"San, katanya pelakunya perempuan, masih sodara sendiri, dia punya dendam sama keluargamu," bisik Ibu.

Di sana hanya ada aku, ibu dan Mas Fatih karena semua orang sudah ambil posisi masing-masing untuk tidur.

"Bener, Mas?" tanyaku pada Mas Fatih, ia mengangguk.

"Tapi siapa sodara perempuan yang masih dendam sama kami? Bukannya kita semua udah akur?"

Kami bertiga berpikir.

"Mungkin Kak Alfa? Si Hanum? Atau si Andin?" kata Mas Fatih menerka-nerka.

"Bisa jadi, hati manusia siapa yang tahu? Sodarapun bisa jadi musuh dalam selimut. Mungkin si Hanum merasa iri? Atau si Alfa yang masih dendam karena suaminya kalian masukan dalam penjara?" tutur Ibu.

Mungkin juga, tapi ... rasanya aku kurang percaya kalau mereka yang lakukan ini, mereka kelihatan udah berubah dan kelihatan sangat tulus mengurus Asmi.

"Gimana kalau kita tangkap sendiri aja pelakunya, biar semuanya jelas dan gak menduga-duga lagi," usul Ibu.

"Ya 'kan ini juga
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Nut Halimah
probe kiye
goodnovel comment avatar
Wiryosentono Wiryosentono
menyebalkan ,selalu menunggu part berikutnya.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status