Dengan penuh amarah Milka menuruni tangga. Dia akan mengajak sari kembali untuk menemui Mbah Mirjan ketempat nya praktek. Dengan langkah cepat dia langsung menuju mobil dan melajukan mobilnya kencang kearah rumah Sari.
“Sari mana bibimu yang bernama Surti itu?” tanya Milka yang langsung menghadang Sari.
“Dia sudah pindah, begitu juga dengan ponselnya tidak pernah aktif lagi.” Terang sari, yang tidak tahu apa-apa tentang kejahatan dan penipuan yang dilakukan oleh bibinya dan suaminya Parjo.
“Bohong, aku yakin kamu sudah bekerjasama dan ikut persengkokolan memiliki.” Milka menghadang Sari yang hampir menangis karena tidak tahu menahu. Waktu itu dia hanya ingin membantu sewaktu Milka meminta bantuan dan pendapat darinya.
“Sungguh Nona Milka, aku tidak pernah menipu, apa lagi kersa sama dengan mereka. Sungguh aku juga tidak tahu apa-apa dan akan berakhir seperti ini.” Te
Hardian telah memindahkan Prisla ketempat pelatihan yang baru, dengan alasan tempat yang kemaren kurang cocok dan terlalu jauh menurutnya, padahal Rey tahu jika alasan utama Hardian hanya tidak ingin Prisla bertemu kembali dengan Arjuna.“Ternyata sikap Bos Hardian berubah drastis, semenjak dia mulai jatuh cinta pada istrinya Prisla. Padahal dulu bersama Milka dia tidak seperti ini. Mungkin dia sekarang menyadari jika Prisla ibarat Berlian yang sangat indah dan sulit untuk didapatkan. Sehingga Bos benar-benar begitu menjaga Berlian nya itu dengan baik.” Gumam Rey yang selalu mendapatkan tugas ganda antara mengurus urusan kantor dan juga urusan pribadi sang bos besar.Rey membelokkan mobilnya memasuki pusat pelatihan bahasa Inggris terbesar di kota itu, dia yakin jika kali ini Hardian tidak akan menolak lagi, termasuk mendaftarkan Prisla kuliah berhubungan sudah masuk tahun ajaran baru.Rey juga mengambil bebe
“Nona Prisla Anda tidak apa-apa,” Ucap Rey terdengar nada kecemasan, sambil memperhatikan Prisla dan membantu nya untuk berdiri dengan Normal kembali.Semua langsung terdiam dan menunduk, begitu melihat Rey asisten Hardian yang mereka tahu sangat tegas, dingin dan akan memecat siapa saja yang membuat masalah.Ada yang mundur secara perlahan dan kabur, namun dengan sudut matanya Rey bisa melihat pergerakan mereka.“Semua tidak ada yang boleh beranjak.” Nada suara Rey meninggi.m menghentikan langkah mereka dan kembali mematung memikirkan nasib pekerjaan mereka setelah ini. Ditambah lagi sekarang sedang terjadi konflik virus dimana banyak perusahaan yang gulung tikar, termasuk susahnya mendapatkan pekerjaan baru."Monic apa yang kamu lakukan " dengan suara keras Rey menghardik Monic yang langsung menunduk.“Ak...aku..,” Monic kebingungan dan panik harus m
Setelah Hardian pergi dari ruangan itu, Prisla mulai membaca dan membolak-balik beberapa brosur yang sedang dipegangnya. Namun tidak satupun yang menarik minat Prisla, karena dia lebih tertarik untuk mengembangkan hobi dan bakatnya, serta keinginan terbesarnya memiliki sebuah butik sendiri.“Aku harus bagaimana ya, apa tanggapan mas Hardian nanti jika aku mengutarakan keinginan ku yang sebenarnya.” Prisla memainkan jemarinya sambil memikirkan cara untuk menjelaskan pada Hardian nanti.Cekklek....., Pintu ruangan meeting dadakan terbuka lebar, membuat semua ketakutan tidak ada yang berani mengangkat kepala mereka, kecuali Rey.Hardian mpduduk dikursi utama yang terdapat ditengah-tengah ruangan, menghadap tepat kearah enam karyawan yang terlihat putus asa.Hardian memberikan kode dengan bahasa tubuhnya pada Rey, untuk memutar Rekaman cvt yang terjadi di lobby barusan.R
“Bagaimana, apa kalian sudah mendapatkan informasi mengenai gadis kampung itu?” teriak Milka melalui jaringan telepon.“Sudah Nona, gadis itu bernama Prisla umurnya baru delapan belas tahun, gadis yatim piatu dan dia menikah dengan Tuan Hardian. Sebagai jaminan hutang-hutang Paman nya.” Terang orang-orang suruhan Milka.“Tetus informasi apa lagi?”“Prisla mempunyai saudara sepupu yang sangat membenci dan iri pada kehidupannya, yang bernama Gea.”“Hanya itu?”“Iya Nona, dan tolong transfer sisa pembayaran kami.” Terang mereka.“Baik,” Ucap Milka tersenyum puas.“Berarti pernikahan mereka tidak dilandasi cinta dan aku semakin yakin ini hanya alasan Hardian untuk membalas kemarahan nya atas kesalahan ku.” Gumam Milka.Ini hari p
Farel tersenyum puas, setelah berhasil melakukan kontrak kerja sama dengan perusahaan besar dibawah pimpinan seorang Hardiansyah. Farrel yang anak dari saingan bisnis papa Hardian di masa lalu nya, yang datang kembali. Dia ingin membalas kan dendam pada keluarga Hardian karena kebangkrutan perusahaan papanya.Mereka kalah saing meskipun sudah bermain curang, hingga berimbas pada usaha papa Farrel sempat gulung tikar. Susah payah Farrel berusaha untuk kembali membangun dan bangkit perusahaan papanya, dengan api balas dendam atas kematian ayahnya yang ikut depresi, setelah dikalahkan oleh papanya Hardian.“Sekerang waktu yang tepat bagiku untuk membalaskan semua dendam keluarga ku, Hardian sebentar lagi kamu akan merasakan juga bagaimana rasanya bangkrut dan tidak memiliki Apa-apa lagi,” mengulum senyum penuh dengan lancar api permusuhan.Farrel melajukan mobilnya kesebuah club malam terkemuka dikota ini,
Dengan penuh emosi Milka melempar apa saja, menampar dan mencakar lelaki itu untuk melampiaskan kemarahannya."Bejad..,, kamu telah menjebak ku " ucap Milka emosi sambil mengenakan pakaian yang berserakan, sementara lelaki itu tertawa bahagia dan merasa menang."Kamu hanya punya dua pilihan cantik, menuruti perintah ku atau menjadi fatner sex ku untuk selamanya.” Terang Farrel.“Tidak akan pernah,,” tolak Milka.Farrel tidak menggubris kata-kata dan penokan Milka dan melanjutkan kembali ucapan nya."Pertama, kamu turuti perintah ku dengan membantuku mendapatkan perusahaan Hardian, karena dia dulu telah menghancurkan perusahaan keluarga ku, hingga menyebabkan papaku depresi dan bunuh diri," Ucap Farrel penuh kebencian."Siapa sebenarnya kamu, dan kamu telah memilih orang yang salah. Karena aku begini juga ditolak oleh Hardian, yan
Okey sayang, jika kamu memilih tempat ini sebagai tempat bulan madu kita. Mas setuju-setuju saja. Nanti biar Rey mengurus semuanya.” Ucap Hardian.“Terimakasih mas, kamu begitu baik dan sangat perhatian padaku.,” Ucap Prisla menatap tulus wajah tampan suaminya.“Tentu sayang, karena kebahagiaan mu merupakan prioritas utama ku.” Mencium lembut pipi Prisla membuat wajah itu merah merona.“Kok masih malu-malu,” goda Hardian.“Iya suamiku, aku mersa begitu tersanjung dan bahagia. Bisa mendapatkan dirimu.” Balas Prisla penuh haru. Tidak pernah terbayangkan oleh Prisla nasip yang dulu buruk akan berbuah sangat manis setelah Hardian bersama nya.Besoknya, Prisla kembali keruangan Hardian. Dia membuka pintu secara perlahan-lahan, niat usil muncul di pikiran nya, begitu mendapati sang suami duduk membelakangi dan menghadap jendel
Kapal pun merapat disebuah bangunan yang sangat mewah. persis hotel berbintang, dan merupakan paling besar ditengah-tengah pulau itu. Hardian membimbing Prisla keluar dari Kapal, tampak cahaya lampu berkelap-kelip diantara bangunan yang satu dan yang lainnya.Mereka disambut dan dibawa menduduki kursi diruangan yang tertutup pintu kaca disekelilingnya, sehingga pengunjung bebas menikmati pemandangan luar, tanpa harus takut kedinginan. Disana juga sudah tersedia beraneka makan panas, dan minuman penghangat tubuh.“Sayang minumlah,” Hardian membantu Prisla un minum.Tiba-tiba Hardian membuka sebuah kotak berwarna merah hati, Prisla mengerut keningnya bingung memperhatikan suaminya.“Kalung Berlian,”Ucap Prisla seakan tidak percaya dengan penglihatannya, Kalung itu sama persis dengan Kalung yang melingkar di leher Mi