Dalam tidur nya farel begitu gelisah, dia tengah bermimpi sehingga keringat dingin membasahi tubuhnya. Dalam mimpi nya Farrel mendorong kasar tumbuh gadis yang datang menggodanya itu, berhalusinasi sekilas seperti melihat bayangan Meisya dan Mika yang menatap kecewa kearah nya. Mereka seperti sedang menangis. Tiba-tiba Farrel kembali terbangun, Dia berdiri memegang kepala nya frustasi "maafkan aku Meisya" berulang kali Farrel mengucapkan kata itu. Sehingga membantu kan Meisya yang tertidur pulas disampingnya.
“Kamu kenapa mas?” menatap heran Farrel yang masih ngos-ngosan habis mimpi buruk nya.
“Maaf atas apa mas,” menatap heran Farrel.
Farrel berjalan menuju kamar mandi, menutup pintu dari dalam. sambil menangis memukul dada dan tubuh yang terasa sudah kotor karena perbuatan dan kekhilafan nya. Farrel telah terbawa suasana merasa menyesal dengan perbuatan.
Se
Meisya kaget, saat tiba-tiba seo kurir datang memberikan sebuah paket, yang ditujukan langsung pada Meisya sebagai penerima, namun tidak tertulis di pengirim dari paket tersebut.Dengan pemanasan, Meisya membuka isi paket yang ternyata berupa foto-foto kemesraan Farrel dengan seorang gadis yang terlihat masih sangat belia.Meisya spontan menup mulutnya, dia seakan tidak percaya dengan penglihatannya.“Tidakkkkk...tidak mungkin mas Farrel mengkhianati ku.” Berusaha untuk tidak mempercayai bukti-bukti itu, namun air mata sukses meluncur deras membasahi pipinya.Malamnya, Meisya sengaja mengajak Farrel untuk bicara baik-baik mengenai foto-foto tersebut. Serta perubahan sikap Farrel yang terlihat aneh Akir-akir ini.“Mas apa maksudnya foto-foto ini.” Meisya memperlihatkan bukti-bukti tersebut.Farrel tercekat, dia tidak percaya seseo
Meski tidak rela Meisya pulang ke kampung nya, namun Farrel tidak bisa berbuat banyak untuk membujuk sang istri untuk bersabar dan membatalkan niatnya.Dia melepaskan Meisya dengan perasaan sedih dan hancur, Farrel memeluk erat Zaki seolah-olah meminta agar bocah kecil itu bisa membujuk Meisya atau paling tidak mampu menguatkan hatinya yang rapuh."Aaaagghhh... ,,Mmmhhh.,,Meisya mengeliat dan meregangkan otot-otot tubuhnya, wanita cantik itu terbangun dari tidur panjangnya, sambil mengedarkan pandangan keseluruh penghuni bis lainnya, yang nampak sebagian ikut tidur dan ada juga yang ngobrol satu sama lain. Meisya memang sengaja pulang mengunakan bis, dia tidak berani mengendarai mobilnya sendiri dengan jarak yang lumayan jauh.Meisya menatap keluar jendela bis yang akan membawanya menuju kota kecil . pohon-pohon dan semua pemandangan luar itu seakan-ak
Sementara Aldo tertawa puas, begitu mendapatkan informasi tentang keretakan rumah tangga Farrel dan Meisya karena ulah dan perbuatan jahatnya.“Ha...Ha...Ha....rasain kamu Farrel brengsek....Ha...Ha...aku puas jika bisa menyaksikan jika rumah tangga mu benar-benar hancur setelah ini' Ucap Aldo.Kedua orang tua Meisya, menyambut hangat kepulangan Putri nya meskipun terlihat begitu tiba, bahkan Meisya tidak memberitahu terlebih dahulu masalah kepulangan nya.“Meisya anakku,” Saling berpelukan melepaskan rindu, mengingat semenjak menikah Meisya tidak pernah pulang ke kampung nya lagi.“Mama, Papa,” Ucap nya membalas pelukan kedua orang tuanya.“Kamu kenapa pulang sendiri nak, mana Farrel suamimu?” tanya kedua orang tua nya penasaran.“Mas Farrel sangat sibuk dengan proyek baru nya pa, dia hanya titip salam. Mungkin
Hardian dan Prisla sudah bahagia dengan keluarga kecilnya, begitu juga dengan Farrel dan istri keduanya Meisya, mereka belajar dari kesalahan yang pernah dilakukan Farrel.Aldo tidak pernah menyerah, dia mersa belum puas Sebelum Melihat hubungan Farrel dan Meisya benar-benar hancur bahkan endingnya hingga berpisah.Hari ini dia sengaja mengikuti pasangan Farrel dan Meisya yang sedang membawa Zaki memasuki gedung tempat mereka memilih berbagai permainan anak laki-laki kesukaan Zaki."Zaki sayang, sesuai janji papa kemaren, sekarang ini kamu bebas memilih mainan kesukaan mu." ucap Farrel."Holle.... holle..."Zaki yang sudah mulai aktif berlari-lari kesana kemari, saking senangnya." Ayo cepat mama, kita pilih ini cekalang" ucap Zaki memasang wajah imutnya, persis tingkah Milka istri perutnya dulu saat menginginkan sesuatu pada Far
Meisya langsung terduduk dari tidur nya, dan berlari menuju Westafel, seakan Ingin memuntahkan seluruh isi perutnya.“Wuuaaakk, wuuuarghh.” Keringat dingin membasahi wajah putih mulus nya.Meisya menyandarkan tubuhnya sambil berpegangan pada gagang kran. Dia benar-benar mersa pusing. Farrel yang masih tertidur pulas efek kesibukan nya Akir-akir ini tidak menyadari apa yang tengah dialami istrinya.Saat membuka mata, diliriknya disamping yang terlihat kosong, Farrel langsung terlonjak begitu terdengar suara seseorang yang sedang muntah-muntah dari arah kamar mandi.“Meisya kamu Kenapa sayang.” Farrel segera mengelus-elus punggung istri nya itu dengan penuh kasih sayang.Meisya membalik tubuh sehingga posisi nya dan Farrel saling berhadapan.“Mas...” memeluk erat Farrel.“Sayang, kita periksa
Minggu yang cerah ini, Farrel ingin mengajak Meisya jalan-jalan menikmati sore dengan mengunjungi pusat perbelanjaan terbesar di kota ini. langkah kaki Farrel tiba-tiba terhenti saat melihat toko yang menyediakan perlengkapan bayi yang lengkap mulai dari pakaian hingga aksesoris yang lucu dan imut."Meisya kita masuk ke dalam Ya...." ajak Farrel yang refleks memegang tangan istrinya dan menariknya untuk mengikuti langkah nya masuk kedalam."I..iya mas" Meisya tergagap merasakan hangat sentuhan tangan suaminya.seperti ada sesuatu yang membuat Meisya tidak mampu menarik tangannya dari genggaman Farrel, meski mereka selalu bersama bahkan ini bukan untuk pertama kalinya, namun semenjak hamil banyak perubahan aneh yang dirasakan Meisya."Kamu suka yang ini" saat melihat pandangan mata Meisya tidak lepas dari pakaian bayi yang berwarna pink muda, yang terlihat begitu imut dan lucu
Puas berbelanja dan makan, Farrel membantu istri kecilnya itu membawakan barang-barang belanjaan mereka, yang kebanyakan pakaian bayi yang terlihat lucu dengan pilihan warna yang netral untuk anak cewek maupun cowok, serta beberapa pakaian baru buat Zaki termasuk mama Geni yang lebih banyak menghabiskan waktu dirumah."Sayang kamu capek ya" ucap Farrel menaruh barang belanjaan mereka di atas meja dan duduk di sofa sebelah Meisya, Farrel sengaja duduk agak mendempet ke tubuhnya istrinya."Pasti capek lah mas" ucap Meisya sambil meminum minuman segar yang baru saja di siapkan pelayan."Sini kakinya" tanpa menunggu jawaban dari mulut Meisya, Farrel menaikan kedua kaki putih mulusnya Meisya diatas paha nya dan memulai memijit secara perlahan-lahan. dengan mata menatap lembut dan penuh kasih sayang.Semula Meisya Ngak enak, melihat Farrel juga terlihat capek, dia menarik kaki
Pagi ini Meisya membuka matanya, saat merasakan sebuah kecupan hangat mendarat di keningnya. dia kembali memejamkan mata merasa malu jika Farrel Melihat mata dan wajah bahagia nya sekarang."Selamat pagi sayaaaaang......!" Farrel kembali kembali bisikan kata-kata yang membuat Meisya terbang melayang."Pagi juga Suamiku" balasnya pelan."Meisya mulai sekarang aku ingin kita saling terbuka dengan perasaan kita masing-masing, dan jangan bersikap canggung lagi terhadap ku. mengingat apa yang sudah kita lakukan dan lalui bersama selama ini.” Terang Farrel karena dia sering melihat Meisya yang masih malu-malu."Iya mas" ucap Meisya sambil mengangguk pelan dengan muka merah bak kepiting rebus, membuat Farrel tanpa sadar memegang gemez pipinya itu dengan kedua tangannya."Aduuuuuh sakit mas" rengek Meisya manja."Habisnya sikap mu itu selalu membuat ku ge