Share

Menikmati Ratih

“Ah ....” Prapto menyimpan botol jamunya lagi.

“Tumben minum jamu? Katamu tidak suka minuman seperti itu? Lebih suka kelapa muda?” tanya teman blantik Prapto.

Prapto terkekeh, “Dibuatkan istriku.”

“O ...anak tukang jamu dari kampungku?” tanyanya.

Prapto mengerutkan kening, “Aku sampai lupa kalau kamu dari sana,” terkekeh, “aku juga tidak menyangka kalau akan menikahi gadis dari sana, semua sudah diatur mungkin.” Tertawa setelah mengatakan itu.

Teman Prapto malah mencebikkan bibir, “Kau menikahinya sampai membuat bapaknya semakin merana.”

“Maksudmu?” tanya Prapto bingung.

“Bapak istrimu itu, sehari setelah kamu membawa putrinya, ibunya datang ke rumahku, minta tolong agar diantar ke kota karena suaminya kejang-kejang, untung saja tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.” tuturnya.

“Kenapa aku tidak mendengarnya? Bisa saja kan ibunya Ratih datang dan memberi kabar itu?” Prapto jadi merasa tidak enak.

Teman Prapto terkekeh, “Bukankah kamu sudah membeli putri mereka? Mereka tidak berani m
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status