Share

Menunggu

"Hufh, aku pulang pakai apa ya? Kenapa Tuan Suami tidak jemput aku?" Bee menghela nafas panjang.

Gadis itu duduk di halte dekat kampus sambil menunggu suaminya. Dia bingung harus pulang pakai apa, sedangkan jarak vila dan kota cukup jauh. Bahkan dia tidak memiliki uang sepersen pun. Selama menikah dia tidak meminta uang pada suami kayaknya tersebut.

"Apa Tuan Suami tidak akan menjemputku?" Matanya berkaca-kaca.

Air mata meleleh di pipinya. Dia seka air mata bercampur cairan asin tersebut.

Lama gadis itu duduk seperti orang bodoh di halte bis sambil menunggu kedatangan suaminya. Dia bingung kenapa suaminya belum datang dan menjemputnya.

Dari arah pintu gerbang Galang keluar dengan wajah datar dan dingin. Ketika dia hendak masuk ke dalam mobil tak sengaja dia melihat gadis yang tidak lain adalah seniornya tersebut, tampak duduk dengan wajah bingungnya di halte seorang diri.

Sementara Bee masih menangis segugukan seperti anak kecil. Cara dia menyeka air matanya juga seperti anak bel
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Wati Fasia
Lanjutkan kakak
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status