Beranda / Romansa / Istri Kecil Pak Dekan / Part 08 : Bocil Kematian

Share

Part 08 : Bocil Kematian

Penulis: Cloudberry
last update Terakhir Diperbarui: 2025-09-25 12:07:52

"Tidak ummi" merasa sedikit tertekan karena merasa sang ummi menganggunya menikmati masakkan spesial sang istri untuknya.

"Kamu tidak bohong sama Ummi kan?" Tanya Ummi Sri lagi tidak percaya dengan penuturan putranya.

"Enggak ummi. Luna itu memang sedikit nakal dan kekanak-kanakkan. Tapi dia berbeda dengan Isabella. Dia spesial ummi. Cuma butuh sedikit pengarahan saja." Kata Jaya memuji sang istri di depan Umminya.

"Ya, sudahlah kalau begitu. Ummi ikut senang mendengarnya" tutur Ummi Sri lembut.

"Hmmm...."

"Kamu beli dimana gulai tunjangnya,nak?" tanya Ummi Sri yang menahan air liurnya sedari tadi . Bau harum dari gulai tunjang menyeruak wangi ke indra penciumannya.

"Luna memasaknya untukku. Kenapa ummi mau?" jawab Jaya menawarkan gulai tunjang buatan istri kecilnya kepada umminya.

"APA?" teriak ummi Sri kaget.

"Gak usah teriak-teriak gitu ummi. Nanti Jaya bilangin abah, loh." ucap Jaya mengingatkan umminya untuk tidak teriak-teriak.

"Kamu yang bener aja, nak? Bocah tengil bau ke
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Istri Kecil Pak Dekan   Part 09 : Bayi?

    "Abanggg...." Luna melenguh menikmati peluk kan Jaya. "Heummm......" mengumpulkan nyawanya."Mau jalan-jalan" pinta Luna yang hampir terlelap kembali."Kemana?" "Tidak tahu" menggeleng pelan. "Kamu ini ada-ada saja mau jalan-jalan tapi tidak tahu mau kemana?" Keluh Jaya di ambang tidurnya. "Bagaimana kalau ke pulau bai?" Luna bertanya sambil memainkan jari-jarinya di dada Jaya. "Tidak! Abang capek Lun. Besok abang harus ke kampus, dek." Tolak Jaya. "Bagaimana jika ke danau mas saja. Adek mau naik bebek?" Menindih tubuh Jaya menatap wajah suaminya yang masih terlelap. "Luna turun....." perintah Jaya dengan suara yang tercekat di tenggorokan. "Tidak mau. Mau bobok disini." Luna membaringkan tubuhnya di atas tubuh Jaya. Menempelkan kepalanya didada bidang sang suami. Memejamkan matanya tanpa rasa berdosa dan bersalah. Layaknya bayi perempuan tidur di dalam dekapan sang daddy. "Lunaaa........." nada ditekan. Jaya sungguh tak habis pikir dengan kelakuan istrinya. Bisa-bisa nya Lu

  • Istri Kecil Pak Dekan   Part 08 : Bocil Kematian

    "Tidak ummi" merasa sedikit tertekan karena merasa sang ummi menganggunya menikmati masakkan spesial sang istri untuknya."Kamu tidak bohong sama Ummi kan?" Tanya Ummi Sri lagi tidak percaya dengan penuturan putranya. "Enggak ummi. Luna itu memang sedikit nakal dan kekanak-kanakkan. Tapi dia berbeda dengan Isabella. Dia spesial ummi. Cuma butuh sedikit pengarahan saja." Kata Jaya memuji sang istri di depan Umminya. "Ya, sudahlah kalau begitu. Ummi ikut senang mendengarnya" tutur Ummi Sri lembut. "Hmmm....""Kamu beli dimana gulai tunjangnya,nak?" tanya Ummi Sri yang menahan air liurnya sedari tadi . Bau harum dari gulai tunjang menyeruak wangi ke indra penciumannya. "Luna memasaknya untukku. Kenapa ummi mau?" jawab Jaya menawarkan gulai tunjang buatan istri kecilnya kepada umminya. "APA?" teriak ummi Sri kaget."Gak usah teriak-teriak gitu ummi. Nanti Jaya bilangin abah, loh." ucap Jaya mengingatkan umminya untuk tidak teriak-teriak."Kamu yang bener aja, nak? Bocah tengil bau ke

  • Istri Kecil Pak Dekan   Part 07 : Asal Tabrak?

    "Omong-omong beliau sudah datang belum?" tutur Luna kembali pada topik semula. Namun tidak ada satu pun diantara keduanya yang menjawab pertanyaan Luna."Kalau beliau belum datang. Saya mau nitip aja gimana?" Sambung Luna membuyarkan lamunan keduanya."Ehkkhhh....beliau sudah datang. Tapi biar ibu saja yang mengantarkannya. Kamu pasti ada kelas tahsin pagi ini. Sehingga datang secepat ini." Ucap sih ibu mengambil tas lunch box dari tangan kanan Luna. Seluruh staf di gedung RKB tahu betul. Jaya Baya paling benci di ganggu oleh orang-orang yang tak berkepentingan seperti Luna. Orang yang dapat menemui Jaya adalah orang-orang yang memiliki keperluan/kepentingan khusus dengannya. Jika tidak maka akan diusirnya dengan cara yang kejam. Semua orang tahu Jaya adalah orang tergalak dan paling tegas di Institut tersebut. Tak ada seorang pun yang berani melawan kehendak nya. Termasuk Rektor (paman Jaya) dan Warek I (ayah Jaya). "Terima kasih banyak, yah bu" Luna menyerah kan tas di tangan k

  • Istri Kecil Pak Dekan   Part 6 : Bekal?

    Setelah selesai mencuci piring dan membersih kan dapur. Luna kembali ke dalam kamarnya mengambil selimut beserta kedua bantal favoritnya. Duduk disofa ruang keluarga. Menyalakan televisi membuka saluran youtubue melalui televisi pintar di ruang keluarga tersebut. Menonton kartun favoritnya regal academy sambil makan camilan favoritnya buah pear yang renyah. Buhhh..... Jaya duduk di samping istrinya. Memakai kaos kaki dan sepatunya. Bersiap berangkat ke kampus. "Abanggg......!!" Jerit Luna tak suka Jaya duduk di sebelahnya. "Abanggg......" Jaya menirukan suara istrinya yang terdengar lucu menurutnya. Plakkkk........... Luna memukul bahu Jaya sekuat tenaga. Tapi bukannya meringis kesakitan, Jaya malah terkikik meledek istrinya. "Halah pukulan kayak gitu aja di pamerin...ayo pukul lagi kalau bisa" ledek Jaya pada istrinya, merasa pukulan istrinya tak sakit sama sekali. "Abanggggg.......!" Jerit Luna kesal menarik selimutnya. Berbaring diatas sofa sambil memindah siaran t

  • Istri Kecil Pak Dekan   Part 05 : Breakfast

    Oleh sebabnya, Luna tak berani mendrama seperti gadis-gadis novel bila di jodohkan dengan orang tua mereka. Sebab sesungguhnya yang berhutang pada Jaya Baya adalah dirinya sendiri. Karenanya jugalah Luna tak berani mendrama tidak ingin tidur sekamar atau seranjang oleh suaminya. Luna patuh pada keinginan dan otoritas Jaya Baya, suaminya. Karena nyawa dan hidupnya milik Jaya Baya. "Untukmu" Jaya membuyarkan lamunan Luna yang sedang mengenang masa lalu menyakit kan beberapa bulan lalu sembari menscrool aplikasi oren,mengeranjangi barang-barang yang ingin di belinya. Memberikan uang tunai sebesar satu juta rupiah. Melihat kesempatan merubah istrinya menjadi bidadari datang. Awalnya Jaya pikir gadis kecil itu tak tertarik menjadi cantik atau sekadar membeli peralatan kecantikan. Karena istrinya menggunakan uang mahar sebesar 50 juta yang diberikannya untuk membeli emas. Tanpa sepengetahuan dirinya. Nyatanya gadis kecil itu terobsesi menjadi peri kecil di negeri bel. "Buatku?" Menun

  • Istri Kecil Pak Dekan   Part 04 : Kenangan piluu

    "Abanggggg........." jerit Luna merengek. Menahan kakinya ke lantai berharap tubuhnya tak pindah tempat. Namun sayang tenaganya kalah jauh dari Jaya. "Wudhu sana! Abang tunggu!" Jaya mendorong tubuh Luna ke dalam kamar mandi. "Abanggg........" menghentak-hentakkan kakinya ke lantai kamar mandi."LUNAAA.......!" Nada menekan. "Iya baiklah" pasrah. Akhirnya secara terpaksa Luna melaksanakan shalat magrib berjamaah bersama suaminya. Jaya tersenyum melihat Luna misuh-misuh (ngedumel) setelah usai melaksanakan shalat berjamaah bersamanya. Meski sulit diatur dan kekanak-kanakkan istri kecilnya itu pasti akan tunduk bila berhadapan dengannya. Cuma ia harus lebih sabar, galak dan tegas lagi. Jika tidak istri kecilnya itu yang akan memenangkan pertarungan. Cruncchhhh........Crunccchhhhh....... Luna melanjutkan mengunyah apel merah berjenis apel fuji tersebut. Membaringkan tubuhnya di tempat tidur."Suka apelnya?" Tanya Jaya membaringkan tubuhnya di sebelah Luna. "Suka" sahut Luna fo

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status