Bagi yang mau tahu karyaku yang lain, bisa cek Ig ku @dee_hwang_author
"Kalian dari mana aja sih?" Arga berkacak pinggang saat Laura dan Luke kembali lagi ke apartemen."Jalan-jalan aja kok disekitar sini," jawab Laura.Arga menggelengkan kepalanya, antara gemas dan kesal, campur menjadi satu.Gemas karena keduanya terlihat manis, semakin dekat tapi masih terlihat canggung, lucu sekali.Sedangkan kesalnya, karena Arga tidak diajak. Padahal Arga mau ikut."Kalian ga diikutin orang aneh kan?" Tanya Noa, dari dalam apartemen. Pagi ini saat Laura dan Luke jalan-jalan, Arga dan Jihyun bermain game, sedangkan Noa memeriksa pekerjaannya yang belum dia urusi, karena itu mereka terlihat mengantuk dan bosan."Kalian mau kopi?" Tanya Jihyun, yang sedang membuat kopi dengan mesin pembuat kopi."Aku mau! Kita berdua juga membeli banyak makanan ini, ayo kita makan bersama," Laura mengeluarkan makanan yang dia beli di jalanan selama jalan-jalan dengan Luke."Wah, gitu dong, jadi kakak ipar yang berguna, aduh!" Arga mengusap kepalanya yang barusan dijitak oleh Laura."K
.."Luke, apa-apaan ini? kami sudah mengijinkanmu untuk keluar sesukamu selama istirahat, tapi kenapa kamu malah sungguhan berkencan dengan seorang gadis? karir grupmu masih terlalu dini, bisa-bisa kita terpaksa mengeluarkanmu!" ucap CEO agensi, di sebelahnya berdiri manager yang terlihat pasrah.Luke padahal baru saja datang bersama Jihyun, ingin memberitahukan apa yang sebenarnya terjadi, namun CEO sudah lebih dulu memarahi Luke."Dan kamu juga, Jihyun, kenapa tidak bisa mencegah Luke? harusnya kamu -""Tunggu dulu, kami bisa jelaskan!" sambar Luke."Kamu berani menyela ucapanku?"Mendengar bentakan itu, Luke pun terdiam, tidak berani bicara maupun membantah sedikitpun. Namun, seseorang datang untuk menyelamatkan Luke.Yaitu Noa, Laura dan Arga, mereka terlambat tiga menit karena Laura ingin membeli ice cream mint choco dulu di luar agensi."Kenapa tidak berani? anda tidak mengijinkannya untuk menjelaskan, bagaimana anda bisa tahu situasinya?" ucap Noa.CEO tersebut menatap Noa, me
"Aku senang karena masalah Luke sudah selesai, grup mereka akan sukses kan?" Tanya Laura dengan semangat.Arga melirik pada kakak iparnya tersebut, kemudian berdecih malas."Apa apaan reaksimu ini?" Laura menyenggol lengan Arga malas."Dia lagi sensi sayang, biarin aja, mending kamu peluk aku aja," sahut Noa.Saat itu mereka berada di mobil dalam perjalanan pulang ke rumah. Ketiganya duduk di jok belakang, dengan Laura berada di posisi tengah.Laura segera memeluk lengan suaminya dengan mesra, membuat Arga berdecak malas lagi.Jika tahu akan seperti itu akhirnya, Arga akan memilih tidak mendesak kakaknya untuk ikut.Beban yang ia berikan sangat berat bagi Arga.Tadinya Arga pikir Noa akan mempekerjakan CEO profesional berpengalaman atau semacamnya.Tidak pernah terpikir jika itu akan menjadi posisi Arga, bocah ingusan yang belum terlalu paham akan kejamnya dunia.Bukankah itu berlebihan? Arga tidak mungkin main CE
..Saat itu Laura baru saja sampai di sekolah, dia menghampiri teman-temannya yang datang lebih awal, mereka berkumpul di pojokan kantin untuk membeli bakso mercon. Laura sebenarnya terheran-heran, tidak menyangka jika teman-temannya akan makan pedas pagi-pagi.Laura yang melihat mereka makan pun terpaksa pesan juga karena dia mulai ingin makan bakso, pedas-pedas begitu terlihat enak sekali.Yang bersama Laura ada Ruby, Dave, Dianna, Lira dan Arga.Sebenarnya itu sangat menyebalkan, karena selain Laura dan Dianna, yang lain berlomba-lomba menunjukkan kemesraan mereka.“Kalian tuh sebenernya pacaran gak sih?” tanya Arga pada Dave dan Ruby.“Enggak!” sahut Ruby.“Pacaranlah, kamu gimana sih By?” Sahut Dave hampir bersamaan dengan Ruby.“Mereka ini pacaran tapi kayak tom and jeri, yang satu ngotot banget, satunya lagi malu-malu kucing garong” ucap Dianna, Ruby yang kesal kemu
..Bohong sekali jika Laura tidak kepikiran, dia sangat kepikiran dengan ucapan Vicky. Jika orang itu niat dan nekat, apapun bisa terjadi.Vicky itu gadis yang cantik, tubuhnya tinggi, putih, mulus, molek, wajahnya oval, sangat bersinar dengan mata besar dan bibir penuh yang merah alami.Dia seperti boneka.Entah kenapa jika terus memikirkannya, Laura menjadi semakin insecure.Setelah Noa mengungkapkan wajah asli dan identitasnya pada publik dan media, semua orang kini berubah. Mereka berlomba-lomba ingin mendapatkan perhatian Noa, ingin berada di pihaknya.Apalagi, Noa memiliki segalanya.Tidak ada wanita yang menjauhinya, semuanya menginginkannya, sangat menginginkannya. Laura hanya takut dia tidak bisa bertahan.Apa yang Laura miliki hingga bisa membuat Noa tetap tinggal dan mencintainya? Tidak ada jaminan Noa tidak akan berpaling darinya.Kecantikan? Banyak wanita yang jauh lebih cantik dan lebih seksi dari L
..“Aku bener-bener gak terima!” ucap Vicky, dia terlihat sangat marah, bahkan kamarnya saja sudah berantakan karena dia melempar semua barang ke sembarang arah. Untungnya yang dia lemparkan hanya bantal dan boneka-boneka saja.“Lalu, apa yang ingin kau lakukan? Jujur saja aku juga kesal, merasa ditipu oleh Laura!” ucap Selyn.Vicky dan Selyn sudah menjadi dekat sejak berita bahwa pak Vanno adalah Noa dan juga fakta jika dia sudah menikah dengan Laura.Vicky yang capek sudah marah-marah dan mengacaukan kemarnya sendiri akhirnya duduk diatas ranjangnya, menatap Selyn yang duduk di sofa dengan senyuman yang aneh, terlihat licik tapi juga cantik disaat yang bersamaan.“Bagaimana jika kita membalasnya, kita hancurkan Laura saat dia sudah merasa berada diatas awan” ucap Vicky.Selyn kini ikut tersenyum bersama Vicky, “kau memiliki rencana, Vicky?” tanya Selyn.Vicky menyeringai, lalu mengangguk yakin, “aku ada rencana, dan aku yakin ini adalah rencana yang bagus.”“Apapun itu, aku akan me
..Noa merasa tidak nyaman karena membiarkan Laura pergi dengan teman-temannya untuk camping, sementara dia harus sibuk bekerja. Jika saja tidak ada meeting, dia pasti sudah mengikuti mereka pergi, tidak bisa meninggalkan Laura. Noa begitu khawatir dengannya, sampai saat meeting, dia merasa tidak tenang sama sekali.Untungnya, meeting berjalan dengan lancar. Setelah itu Noa masih harus mendengar laporan dari beberapa bawahannya tentang proyek dan tender-tender. Noa itu sangat ambisius jika sudah menginginkan sesuatu, dia harus melakukannya dengan sempurna dan harus mendapatkannya.Jadi, Noa mengawasi semua yang anak buahnya lakukan dengan baik. Noa juga tidak menyukai kecurangan. Semua direktur dan karyawan lain dibayar lebih besar dari perusahaan lain. Tapi sedikit saja mereka curang dan ketahuan korupsi, Noa tidak akan segan-segan mengeluarkannya. Bahkan, jika ada karyawan yang dikeluarkan dari perusahaan Noa, perusahaan lain tidak mau mengambilnya, ka
..Laura dan Ethan asyik membicarakan masa lalunya, karena keduanya teman kecil, ada banyak hal yang mereka ceritakan. Mulai dari masa lalu saat kecil mereka bermain bersama juga. Ethan terus bercerita tentang Laura yang sangat lucu dan ceria, Laura yang sangat suka ikut memancing hingga akhirnya ikutan memancing. Laura sangat senang saat bisa menangkap gurita kecil, Laura kecil sudah bangga sekali dengan dirinya.Teman-teman Laura dan Ethan juga ada disana, mendengarkan cerita yang asyik tersebut.Tanpa mereka ketahui, Noa sudah sampai di perkemahan, dia melihat Laura duduk di samping seorang lelaki seumuran, terlihat sangat dekat dan terus tertawa.“Ternyata Laura baik-baik saja, dia bahagia bersama teman seumuran” ucap Noa.“Boss? Anda tidak ingin menghampiri mereka?” tanya David.Noa menggeleng pelan, “ayo kita pergi, kita hanya akan menganggu disini,” ucap Noa.David tahu boss nya itu sedang cemburu melihat kedekatan Laura dengan lelaki lain, tapi Noa tidak mau membuat Laura mer