Share

17. Balas Dua Kali Lipat

“Angkat wajahmu,” titah Avram dengan suara datarnya.

Lavira sempat terkejut mendengar suara berat Avram. Dengan patuh dia mendongak sesuai dengan perintah Avram. Sampai saat ini dia masih tak bersuara, Avram pun lebih tenang karena tidak mendengar suara lembut Lavira. Sadar atau tidak, Avram seakan tak kuat mendengar suara lembut Lavira.

Avram terus melanjutkan aktivitasnya mengobati dan mengompres pipi lebam Lavira. Sudah dua kali saja dalam dua hari ini pria itu melakukan hal yang sama. Lavira memejamkan matanya sambil meringis kecil menahan rasa sakit pada wajahnya yang semakin membengkak. Avram ikut memejamkan matanya melihat pemandangan itu.

“Berbaringlah,” titah Avram lagi.

Lavira membuka matanya dan menatap Avram dengan mata berair. Berair karena menahan rasa sakit. Bahkan sekadar untuk menggerakkan bibirnya saja terasa sangat sakit. Hal tersebut membuat Lavira semakin tak mampu berbicara. Sehingga matanya berair secara spontan.

“Ak ... shhh.”

“Tidak usah berbicara, berbaring
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (3)
goodnovel comment avatar
Pudan Simbolon
knapa susah buka kuncinya
goodnovel comment avatar
Nurhabibah
lanjutanya la.
goodnovel comment avatar
Ram Lee
siiiiup mantaaaaaaap
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status