Share

19. Terkam

Entah dengan alasan apa, Avram sekarang bekerja di dalam kamar tidurnya. Laki-laki itu duduk di atas sofa dengan laptop dan beberapa berkas yang sudah sempat dibawa oleh Rino ke sana. Sesekali mata tajam pria itu melirik ke arah Lavira yang terbaring di atas ranjang. Entah karena khawatir atau apa, Avram pun tak paham dengan hatinya sendiri.

“Engh shhh.”

Perhatian Avram teralihkan saat mendengar suara erangan kecil bercampur ringisan. Pria itu menoleh dan menatap Lavira yang kini terlihat menggeliat pelan. Sangat pelan, nampaknya perempuan itu tak kuat untuk menggerakkan tubuhnya lebih energik lagi.

“Mana sakit?”

Suara berat Avram mengejutkan Lavira. Perempuan itu langsung membuka matanya seketika. Matanya tak menangkap siapa-siapa, sebab Avram memang masih berada di atas sofa. Lavira mengira jika dirinya sedang berkhayal akan suara Avram.

“Astaga, karena terlalu ngeri-ngeri sedap berdekatan dengannya ... aku jadi seakan terus mendengar suaranya,” gumam Lavira tak terdengar jelas di
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status