Share

Kekasih Kecilku

Author: PrinccesSha
last update Last Updated: 2025-11-16 13:25:44

"Menggigit? Tentu saja, aku tidak sudi menempelkan anggota tubuhku pada sesuatu yang kotor seperti dirimu!" Kata Aras menaikkan alisnya, memandang Teresa arogan.

"Teresa, jadi bagaimana kau akan membayar apa yang telah kau lakukan padaku lima tahun lalu?" Tanya Aras lagi sinis.

Ingatan lima tahun kembali terbayang pada Teresa, dia menggunakan sedikit obat dan membuat Aras...

"A.. aku akan menebusnya!" Teresa mencoba berkilah.

"Bagaimana kalau aku membayarmu sepuluh kali lipat dan membuatmu tidur dengan sembarang laki-laki?" Aras mencengkram dagu Teresa. ada kilatan amarah dan kekesalan pada Aras. dia terlihat seperti singa yang haus, dan siap menerkam musuhnya kapan saja.

"Apa yang kamu inginkan?" Tanya Teresa waspada.

Aras mengabaikannya, tanganya bergerak ke arah leher Teresa dan menarik pakaian nyentrik Teresa dengan sekuat tenaga, hingga terdengar sobekan kain.

"Teresa, apa kamu ingat bagaimana kamu memperlakukanku saat itu? Hari ini aku akan membalas dua kali lipat dari apa yang sudah kamu lakukan pada ku." Bisik Aras terdengar seperti iblis di telinga Teresa. "Katakan, tipemu pria seperti apa? aku akan memastikan untuk memuaskanmu! Kalau satu orang tidak cukup. aku bisa memberikan dua orang sekaligus pada mu."

Teresa membeku, setiap kata yang Aras ucapkan terasa seperti sayatan pisau di kulitnya. Sepertinya kali ini dia tidak bisa lolos dalam acara balas dendam Aras.

"Aku akan membuatmu menyesal karena sudah mempermainkan ku! Aku akan menunjukkan padamu akibatnya!"

Teresa di dorong ke sofa, kemudian tubuh Aras yang besar dan tinggi menekannya. Dia mencengkram dagu Teresa dan memaksa untuk menatapnya.

Aras mengambil sebuah pisau buah dan mengarahkannya ke dekat wajah Teresa.

"Aku tidak ingin melihat wajahmu lagi, wajahmu benar-benar membuatku muak. aku akan menghancurkan wajahmu, membuangmu ke rumah pela curan dan kamu tidak akan pernah bisa melihat matahari lagi!"

Pisau itu menembus wajah Teresa perlahan-lahan dan Teresa merasakan sakit yang mendalam di wajahnya.

"Kamu benar-benar sangat membenciku?" Bisik Teresa dengan senyum kecil di wajahnya.

Tatapan jijik Aras lebih dari sekedar cukup untuk menjawabnya.

Teresa menutup matanya, dengan pasrah. Jika ini memang takdirnya. Terserah! Maka terjadilah.

Teresa memejamkan kedua matanya menunggu kematiannya , tiba-tiba terdengar suara telepon berdering. Nada dering dengan lagu laba-laba merah Lili, yang di nyanyikan oleh Rose Severe.

Gerakan tangan Aras berhenti, baik Teresa dan Aras secara tidak sadar mengeluarkan ponsel mereka bersamaan.

"Ini suara ponselku. Kenapa kamu mencari ponselmu?" Ucap Aras menatap Teresa dengan mengejek.

Teresa tercengang.

"Mengapa Aras menjadikan lagu Rose, sebagai nada deringnya?" Batin Teresa heran.

Dalam kehidupan Teresa sebelumnya, itu adalah lagu yang Teresa nyanyikan saat menjadi Rose severe di acara kelulusan di Universitasnya. Apa dia mengunduhnya dari sana?

Aras mengeluarkan ponselnya, dan ternyata layarnya mati. Aras tergagap tidak percaya.

"Apa? Mengapa kau juga mencuri nada dering ponselku?" Gertak Aras.

Teresa tergagap, lagi pula lagu ini adalah miliknya. Jika ada orang yang mencurinya sudah pasti itu adalah Aras.

"Angkat teleponnya!" Bentak Aras, karena ponsel Teresa terus berdering.

Teresa mengeluarkan ponselnya dengan tangan bergetar. Di layar ponselnya tertera nama 'Kekasih Kecilku'.

"Kenapa harus menghubungi sekarang." Ucap Teresa gugup, hingga ponselnya terlepas dan jatuh ke lantai.

Teresa panik dan membungkuk untuk mengambil ponselnya, tapi Aras sudah lebih dulu meraihnya.

"Kekasih kecilku?" Ucap Aras membaca nama penelepon dengan senyum mencemooh.

Seperti dugaan Teresa, Aras menjawab panggilan itu tanpa ragu-ragu.

"Tolong aku!" Teriak Teresa bertindak cepat melompat ke arah Aras, dan menyambar teleponya sebelum Arthur berbicara, lalu menutup telepon secepat mungkin.

"Mencari bantuan?" Ucap Aras mendorong teresa menjauh. "Aku sangat menantikan untuk melihat kekasih kecilmu ini. Mungkin dia akan menyelamatkan mu dari ku!"

Teresa mengedipkan matanya sedih. dia bertanya-tanya apa putranya Arthur akan datang setelah mendengarnya menangis minta tolong.

"Teresa, aku akan memberimu waktu sampai kekasihmu datang. Jika kalian bisa melarikan diri dari lima pengawal terbesarku. aku akan membiarkan masalah ini berlalu. tapi kalau tidak.."

"Kalau tidak, apa?"

"Kalian berdua bisa pergi ke neraka bersama-sama." Kata Aras kejam.

Aras mengabil pisau buah lagi dan mengarahkannya ke wajah Teresa.

"Aras, kalau kamu membunuhku, putra kita akan membencimu selamanya!"

Pisau buah yang di pegang Aras jatuh ke tanah, tiba-tiba suara Archie bergema berulang kali di kepalanya. "Aku ingin ibu! aku ingin ibu! aku ingin ibu!"

Archie tidak pernah menjadi anak yang merengek, tapi setiap dia membuka mulut, dia hanya mengucapkan kata-kata itu. dia bahkan terkadang meneriakkan kata-kata itu dalam tidurnya.

"Bagaimana bisa kau memenuhi syarat untuk menjadi ibunya?" Aras mendesis. "Apa yang telah kau lakukan untuknya dalam lima tahun terakhir?"

Teresa mulai menangis, tuduhan mengerikan dari Aras mengoyak hatinya.

"Tidak ada ibu di dunia ini yang akan meninggalkan anaknya." Isaknya. "Jika tidak ada alasan yang kuat, aku akan kembali menemuinya sejak dulu!"

"Kau hanyalah manusia yang rakus dan pengecut." Geram Aras.

"Ya, aku pengecut."

***

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Istri Kecil, Tuan Aras!   Kekasih Kecilku 2

    Aras mengabaikan suara penyesalan Teresa, mendorong Teresa dengan kasar ke bawah meja. melepas dasi birunya dan mengikat tangannya ke kaki meja. kemudian mengambil kain lap dan memasukkannya ke dalam mulut Teresa. Yang bisa di lakukan Teresa hanyalah terus menyerang Aras dengan kedua kakinya yang tidak di ikat. Sayangnya semua itu sia-sia. Melihat Teresa tergeletak tak berdaya Aras merasakan kepuasaan sesaat. Dia mengeluarkan ponselnya dan sengaja menghubungi anak laki-lakinya. Teresa yang di bawah dengan rambut berantakan, pakaian sobek dan kaki yang di penuhi memar menatap Aras marah. Jeritanya yang tak terdengar sebenarnya adalah serangkaian kata-kata kotor yang di tunjukkan untuk Aras. Dia mengutuk bahwa Aras akan tertabrak mobil jika di jalan, dia akan di telan tsunami jika pergi ke laut dan mengalami tornado jika naik ke pesawat. "Ayah!" Teresa terdiam mendengar suara anak laki-laki dari ponsel Aras. Aras memandang teresa dengan jijik. Kemejanya menjadi longgar setel

  • Istri Kecil, Tuan Aras!   Kekasih Kecilku

    "Menggigit? Tentu saja, aku tidak sudi menempelkan anggota tubuhku pada sesuatu yang kotor seperti dirimu!" Kata Aras menaikkan alisnya, memandang Teresa arogan. "Teresa, jadi bagaimana kau akan membayar apa yang telah kau lakukan padaku lima tahun lalu?" Tanya Aras lagi sinis. Ingatan lima tahun kembali terbayang pada Teresa, dia menggunakan sedikit obat dan membuat Aras... "A.. aku akan menebusnya!" Teresa mencoba berkilah. "Bagaimana kalau aku membayarmu sepuluh kali lipat dan membuatmu tidur dengan sembarang laki-laki?" Aras mencengkram dagu Teresa. ada kilatan amarah dan kekesalan pada Aras. dia terlihat seperti singa yang haus, dan siap menerkam musuhnya kapan saja. "Apa yang kamu inginkan?" Tanya Teresa waspada. Aras mengabaikannya, tanganya bergerak ke arah leher Teresa dan menarik pakaian nyentrik Teresa dengan sekuat tenaga, hingga terdengar sobekan kain. "Teresa, apa kamu ingat bagaimana kamu memperlakukanku saat itu? Hari ini aku akan membalas dua kali lipat dari ap

  • Istri Kecil, Tuan Aras!   Perangkap

    Pusat Medis Zenith... Aras pergi ke ruang pemeriksaan. Ketika dia masuk salah satu petugas rumah sakit langsung menyambut dan memberikan laporan. "Tuan Aras, data pasien sudah di masukan ke dalam system kita dua puluh menit lalu. Kami telah melakukan sesuai perintah Anda dan meletakkan alat pengintai. Tapi, wanita itu tampak sangat berbeda dari foto yang anda berikan kepada kami." Lapornya sedikit ragu pada Aras. Petugas itu langsung memutar video dari kamera pengintai. Mata Aras terpaku pada monitor. Wanita yang muncul di monitor berpakaian ala model punk muncul di layar. Aras mengerutkan keningnya dan memperhatikan wanita berambut gimbal bibir di olesi lipstik merah tua dan ceruk mata seperti kucing. Aras meringis geli. "Perbesar!" Teriak Aras. Wajah Teresa di perbesar di layar dan menghasilkan gambar berdefinisi tinggi yang jelas menampakkan wajah Teresa. Dia masih terlihat sama... Aras menyipitkan matanya, meskipun Teresa berdandan nyeleneh, tapi tetap saja dia tidak bisa me

  • Istri Kecil, Tuan Aras!   Rencana Aras 1

    Setengah jam berlalu.. Mobil yang di tumpangi Aras dan Stefani berhenti di dekat pintu masuk Pemakaman Golden hils. Lewat kaca, Stefani membaca tiga kalimat yang terpampang besar, Pemakaman Golden Hils. Seketika wajahnya memucat. Satu-satunya alasan dia pulang adalah, untuk mengunjungi neneknya yang sakit. Hanya karena nenek. "Apa nenek ada di sini?" Tanya Stefani terengah-engah. "Teresa yang ada di sini." Ujar Aras acuh tak acuh. "Teresa? Teresa di makamkan di sini?" Stefani menghela napas lega, untung bukan neneknya. "Apa ini Remembrance Day? Atau All Saints Day? Kenapa kita di sini?' (Remembrance Day atau All Saints Day adalah hari untuk berkunjung ke makam keluarga, tentara dan orang-orang suci di negara eropa.) "Aaaa... kamu masih memiliki perasaan untuk Teresa, aku tahu itu! Maksudku, apa lagi yang bisa menjelaskan kelahiran Archie kalau bukan itu?" Teriak Stefani kegirangan. Aras sudah mengambil langkah panjang masuk kedalam pemakaman. Mendengar kalimat Stefani di

  • Istri Kecil, Tuan Aras!   Pertemuan pertama?

    "Permisi."Aras berbicara ketika Teresa sedang memanggil taksi. suaranya yang berat dan lembut, seolah-olah bisa meledakkan hati Teresa.Teresa agak panik kemudian menggeret kopernya menyingkir, karena sadar mereka bertiga ternyata menghalangi jalan Aras. Mereka berdiri di depan sebuah mobil Rolls Royce dengan logo Emily milik pria itu. "Kau pasti dalam kesulitan sehingga harus membalut diri mu seperti itu. Tapi kenapa kau memaksa anak-anak mu untuk memakai kacamata hitam? Bukankah itu akan membahayakan mereka? Apa kau tidak khawatir mereka akan jatuh karena tersandung?" Sinis wanita yang bersama Aras.Teresa merasa mual. 'Aku tidak harus berpakaian seperti ini, kalau tidak untuk menghindari kotoran seperti kalian.' umpat Teresa dalam hati.Namun, kata-kata itu justru membuat Alice marah. Dalam kamusnya Maminya selalu benar.Siapapun yang berbicara buruk tentang Maminya, akan mengubah Alice dari seorang anak malaikat menjadi iblis kecil.Bruk!Alice langsung menabrakan dirinya ke wan

  • Istri Kecil, Tuan Aras!   Tiga Bayi

    satu tahun kemudian...Teresa sudah melahirkan tiga bayi lucu di rumah sewaannya. Dia terpana melihat bayi-bayi imutnya di tempat tidurnya, dua laki-laki dan satu perempuan. Satu tahun ke belakang, pencarian akan dirinya tidak pernah di hentikan.Pria bergengsi tinggi dan bermartabat seperti Aras Yohan tidak akan pernah melepaskan dendamnya setelah di permainkan untuk pertama kali dalam hidupnya. Apalagi yang melakukannya adalah Teresa orang yang selama in begitu patuh padanya.Bisa di pastikan, jika Teresa di tangkap olehnya itu akan menjadi akhir dari segalanya. Teresa ragu balas dendam pria itu akan berakhir bahkan jika ia melemparkan Teresa ke laut dan memberinya makan pada hiu-hiu kelaparan.Apalagi sekarang dia memiliki tiga bayi yang harus dia jaga dan mustahil baginya untuk bersembunyi.Teresa berpikir untuk waktu yang lama dan berubah pikiran. Dia bersedia untuk menahan rasa sakit karena berpisah dengan salah satu cintanya agar bisa menjalani sisa hidupnya dengan damai. "M

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status