Share

Aileen yang Lain

Arsen mengepalkan tangan hingga buku-buku jemarinya memutih. Lagi, benak pria itu diliputi amarah. Apalagi begitu melihat bekas-bekas pukulan juga lebam di tubuh Aileen.

"Ayres, ayo kita cari makan dulu! Kamu mau nemenin Mama kamu sampai besok di sini, kan?" ajak Namira yang baru saja membuka pintu ruang rawat.

Sama seperti Arsen, Ayres juga tidak menoleh pada sang nenek sama sekali. Bocah sipit itu hanya terus duduk diam sambil menggenggam erat tangan Mamanya.

"Ayres ... ayo makan!" Namira memanggil sekali lagi. Kali ini sambil menghampiri bocah itu dan menepuk bahunya lembut.

Tapi, jawaban Ayres hanyalah sebuah gelengan. Matanya bahkan tidak berkedip barang sedetik menatap wajah terpejam sang Mama.

"Enggak mau, Nenek. Nanti kalau aku pergi makan, Mama Ai diculik penjahat terus dipukul lagi. Aku nggak mau," tolak Ayres dengan spekulasi polos di kepalanya.

Namira menghela napas berat. Manik perempuan tua itu kemudian beralih pada sang putra yang sepertinya jauh lebih mencemaskan ketim
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status