Share

Istri Kedua CEO
Istri Kedua CEO
Penulis: Aeris Park

1. Permintaan Mama

Mata wanita itu membeliak setiap kali sang suami bergerak, menusuk semakin dalam. Tubuh Angela merinding mendengar geraman Alvaro, otot perutnya terasa kram. Kecupan dan lumatan lelaki itu membuatnya semakin kewalahan.

"Le-lebih cepat, Al."

Alvaro bergerak semakin cepat, ruangan pun semakin terasa panas. Angela tidak pernah berhenti mendesis, ada rasa nikmat luar biasa setiap kali Alvaro bergerak di dalamnya. Semakin cepat dan cepat. Tidak lama kemudian gelombang itu datang. Angela mengalami pelepasan yang begitu dasyat. Jiwanya seperti terlepas, melayang ke langit yang sangat indah.

Alvaro memeluk Angela erat-erat. Sebuah gigitan gemas bersarang di pundak sang istri meninggalkan bekas gigitan merah. Tubuh Angela terkulai lemas di bawah sorot lampu kamar dengan napas terengah, butiran keringat meleleh membasahi tubuh mulusnya. Alvaro tersenyum, sebagai seorang laki-laki dia begitu takjub pada kecantikan dan kemolekan tubuh sang istri.

"Your fucking crazy, Alvaro!" Umpatan itu keluar dari bibir manis Angela karena malam ini Alvaro begitu liar. Lelaki itu bahkan tidak mengizinkannya meninggalkan tempat tidur sejak kembali ke rumah dua hari yang lalu.

Alvaro malah tersenyum nakal, lalu mendaratkan sebuah kecupan manis di bibir sang istri. Tatapan memuja terpancar jelas dari kedua sorot matanya. Dia sangat mencintai Angela. Seorang model terkenal yang dia nikahi setahun lalu. 

"But you like it, Babe. Am I right?"

Angela mendengkus kesal, lalu memalingkan wajahnya yang memerah. Alvaro bukanlah orang pertama yang menyentuh tubuhnya, tapi dia akui jika lelaki 29 tahun itu sangat hebat di ranjang.

Alvaro meraih dagu Angela agar menatapnya. "Am I right?" tanyanya sambil tersenyum penuh kemenangan.

Angela menepis tangan Alvaro dengan kasar. "Don't touch me!"

Tawa Alvaro seketika pecah, Angela benar-benar terlihat menggemaskan jika sedang marah. "Kenapa kamu masih malu-malu, Sayang? Bukankah kamu suka bercinta denganku?"

"Sinting!" decak Angela sambil menarik selimut untuk menutupi tubuh polosnya.

Lagi-lagi Alvaro tertawa. "Mau ke mana, Sayang?"

"Mandi," sahut Angela pendek. Dia ingin beranjak ke kamar mandi, tapi Alvaro malah menahan pergerakannya.

"Tidak mau satu ronde lagi?"

Kedua mata Angela sontak membulat. Cepat-cepat wanita itu melepas tangannya dari genggeman Alvaro. "Apa kamu belum puas? Aww ...!" Angela menjerit karena Alvaro menarik tubuhnya dengan paksa hingga terduduk di atas pangkuan lelaki itu.

Alvaro menatap Angela begitu dalam. Cinta dan kerinduan terpancar jelas dari kedua sorot matanya. Rasanya dia ingin sekali menghabiskan waktu berlama-lama dengan Angele karena mereka tidak pernah bertemu hampir tiga bulan lamanya. Menjadi model papan atas membuat Angela Blezinsky sering pergi ke luar negeri dan terpaksa meninggalkan Alvaro sendiri di rumah.

"Don't you know how much I miss you?"

Angela balas menatap Alvaro. "I know that, but ...."

Alvaro menangkup wajah Angela. Sepasang mata hezel miliknya terlihat begitu meneduhkan. Angela seolah-olah hanyut di dalamnya. Inilah salah satu alasan yang membuatnya mau menikah dengan lelaki itu.

"Tapi apa?" tanya Alvaro penuh pengertian.

"Pikirkan baik-baik permintaanku."

Wajah Alvaro sontak mengeras. Rahangnya pun mengatup rapat mendengar ucapan Angela barusan. Amarah terukir jelas di wajah tmpannya. Bagaimana mungkin wanita itu memintanya untuk menikah lagi demi mendapatkan anak? Apa Angela sudah tidak waras?

"Big no!" Alvaro menggeleng tegas.

"Alvaro, please. Apa kamu tidak kasihan padaku? Setiap hari Mamamu selalu meminta cucu dan cucu. Aku setres, Al ...." keluhnya.

Sebenarnya bukan masalah sulit bagi Alvaro dan Angela untuk memberi Mama cucu karena mereka tidak memiliki masalah apa pun pada sistem reproduksi mereka. Hanya saja, Angela belum siap mengandung karena karir modelnya sedang berada di atas puncak.

Alvaro pernah mengusulkan untuk mengadopsi anak dari panti asuhan atau mencari ibu pengganti, tapi Angela menolak. Wanita itu menginginkan seorang anak yang terlahir dari benih Alvaro.

"Mau, ya?"

"Tidak!" tegas Alvaro. "Jangan bicarakan masalah ini lagi, ya?" Dia mengecup bibir Angela sekilas sebelum meninggalkan kamar karena mereka akan selalu bertengkar setiap kali membahas permintaan Mama.

***

[ Bersambung ]

Komen (8)
goodnovel comment avatar
Sisca Wilujeng
mampir kak
goodnovel comment avatar
Fanny Batlyayery
...lanjut kak
goodnovel comment avatar
Aeris Park
227 Kak....
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status