Share

bab 61 Season 2

Author: Mariahlia
last update Huling Na-update: 2025-07-22 12:13:55

Delia masih menunduk, menyelesaikan suapan terakhirnya dengan hati campur aduk. Perutnya kenyang, tapi pikirannya terasa semakin berat. Tatapan Azzam tak pernah lepas dari dirinya sedari tadi. Ada sorot yang sulit diartikan—antara kebingungan, ketegangan, dan barangkali... trauma.

Zahra bangkit dari sofa dengan langkah yang sedikit gemetar. Ia berjalan pelan ke arah Delia, menatapnya lekat-lekat seolah sedang mencari serpihan masa lalu di wajah gadis itu.

"Maaf ya, sayang..." lirih Zahra. “Mami terlalu terbawa perasaan.”

Delia tersenyum kecil, “Tidak apa-apa, Bu—eh, Maaf… Mami.”

Mendengar sapaan ‘mami’ dari mulut Delia, senyum Zahra merekah kembali meski samar. “Makasih, Nak… meski bukan Dira, kamu seperti membawa kembali cahaya di rumah ini. Suaramu, matamu, bahkan senyummu... semua seperti Nadira.”

Delia mengangguk sopan, namun ia mulai merasakan dada Azzam menegang. Ia melirik pria itu sekilas. Wajahnya menegang, rahangnya mengeras. Jelas, Azzam tidak nyaman dengan percakapan ini.

Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Pinakabagong kabanata

  • Istri Kedua sang Dosen   bab 63 season 2

    Malam di rumah besar itu kembali sepi, nyaris sunyi, seolah menelan segala getaran emosi yang baru saja meledak beberapa jam sebelumnya. Angin berhembus dari sela-sela dedaunan di halaman, menggesekkan ranting pada kaca jendela kamar Nadira yang kini ditempati Delia. Di luar pagar, sosok misterius itu masih berdiri. Hanya bulan dan bintang yang menjadi saksi bisu keberadaannya. Ia tidak bergerak, hanya menatap... menunggu. Sementara itu di dalam kamar, Delia masih terjaga. Tubuhnya menyandar di kepala ranjang, selimut menutupi kaki hingga ke perut. Mata menatap kosong ke langit-langit kamar yang menyimpan begitu banyak kenangan. Ia membayangkan, mungkin Nadira pernah duduk di tempat yang sama, mungkin pernah menangis, atau tertawa. Tapi kenapa wajahnya begitu identik? Apa ini hanya kemiripan genetik, atau lebih dari itu? Ia mengingat percakapan siang tadi bersama Bu Zahra dan dokter Azzam. Ada banyak hal yang belum terjawab. Dan yang paling membuat pikirannya tak tenang adalah kali

  • Istri Kedua sang Dosen   bab 62 season 2

    Delia masih terduduk mematung di ujung ranjang kecilnya. Surat yang ditulis tangan itu tergeletak di pangkuannya, kalung emas dengan liontin huruf “N” masih menggantung setengah dari jari-jarinya yang gemetar. Seolah dunia berhenti berdetak, kecuali degup jantungnya sendiri yang terdengar begitu kencang di telinganya.Foto itu... bukan hanya mirip.Itu dirinya.Atau... seseorang yang persis seperti dirinya.Namun lebih dari itu—yang membuat kepalanya seolah mau pecah adalah fakta bahwa tanggal lahir yang tertulis di balik foto itu identik dengan tanggal lahirnya sendiri. 16 Februari 2000.“Ini gak mungkin... Ini pasti cuma... kebetulan?” gumamnya pelan.Tapi suara hatinya membantah keras. Sebab dalam hidupnya yang penuh ketidakpastian, Delia tahu—beberapa hal terlalu tepat untuk sekadar disebut kebetulan.Langkah kaki tergesa terdengar mendekat. Buk Retno menyibakkan tirai kamar dan memandang Delia dengan khawatir. “Kamu belum tidur, Le?”Delia buru-buru menyembunyikan kalung dan sura

  • Istri Kedua sang Dosen   bab 61 Season 2

    Delia masih menunduk, menyelesaikan suapan terakhirnya dengan hati campur aduk. Perutnya kenyang, tapi pikirannya terasa semakin berat. Tatapan Azzam tak pernah lepas dari dirinya sedari tadi. Ada sorot yang sulit diartikan—antara kebingungan, ketegangan, dan barangkali... trauma.Zahra bangkit dari sofa dengan langkah yang sedikit gemetar. Ia berjalan pelan ke arah Delia, menatapnya lekat-lekat seolah sedang mencari serpihan masa lalu di wajah gadis itu."Maaf ya, sayang..." lirih Zahra. “Mami terlalu terbawa perasaan.”Delia tersenyum kecil, “Tidak apa-apa, Bu—eh, Maaf… Mami.”Mendengar sapaan ‘mami’ dari mulut Delia, senyum Zahra merekah kembali meski samar. “Makasih, Nak… meski bukan Dira, kamu seperti membawa kembali cahaya di rumah ini. Suaramu, matamu, bahkan senyummu... semua seperti Nadira.”Delia mengangguk sopan, namun ia mulai merasakan dada Azzam menegang. Ia melirik pria itu sekilas. Wajahnya menegang, rahangnya mengeras. Jelas, Azzam tidak nyaman dengan percakapan ini.

  • Istri Kedua sang Dosen   bab 60 season 2

    "Ya Tuhan Dira? Ini kamu nak? Ya Tuhan," Zahra tidak bisa menahannya lagi, air matanya langsung luruh lanta, Zahra langsung menarik tubuh gadis yang ada di hadapannya saat sekarang ini dan memeluknya dengan sangat erat. Sungguh rasa nya masih tidak mungkin kalau menantunya masih hidup. Padahal dirinya sendiri yang menyaksikan pemakaman sang menantu beberapa tahun yang lalu. Delia yang mendapatkan pelukan itu hanya diam mematung, dirinya juga bingung harus bereaksi seperti apa pada wanita paruh baya yang tengah memeluknya itu. "Ya Tuhan, mami mimpi apa, bisa bertemu dengan kamu lagi nak." Ucap Zahra lagi, air matanya sudah menetes membasahi baju milik Delia. "Ya Tuhan, Dira. Pasti suami dan anak kamu bahagia banget bisa bertemu dengan kamu lagi. Ya Tuhan, Mami masih kayak mimpi" ucap Zahra lagi. Delia mengerutkan keningnya bingung mendengar kata suami dan anak yang keluar dari wanita yang masih memeluknya dengan sangat erat itu. Dirinya belum pernah sama sekali menikah, tapi k

  • Istri Kedua sang Dosen   bab 59 season 2

    "Hari ini ada jadwal operasi besar. Dan kayaknya Azzam bakalan pulang malam, Papi. Jadi maaf, Azzam enggak bisa ikut Papi sama mami ke acara penyambutan kepulangan eyang" ucap Azzam. Abian menganggukkan kepalanya. "Tidak apa-apa nak. Biar mami dan mami yang pergi. Nanti Ameera biar kami bawa. Kamu tidak perlu khawatir tentang Ameera." Sahut Abian. "Iya, nanti mami bawa aja, mamin takut Ameera histeris kayak kemarin lagi kalau di rumah. Di sana dia kan bisa main sama yang lain eyang kamu." tambah Zahra. Azzam menganggukkan kepalanya, Azzam meletakkan sendok makannya saat mengingat sesuatu. "Papi, mami, ada yang mau Azzam bicarakan" ucap Azzam, membuat Zahra dan Abian langsung menghentikan aktivitas makannya. "Iya Azzam, ada apa?" Tanya Zahra. "Azzam sudah mencarikan pengasuh untuk Ameera, jadi papi dan mami tidak perlu khawatir lagi." Ucap Azzam. Zahra langsung menghela nafasnya kasar, bukannya dirinya tidak senang, sebab dirinya juga sangat lah sibuk, karena Zahra juga

  • Istri Kedua sang Dosen   bab 58 season 2

    "Bagaimana ? Jika anda setuju silahkan tanda tangan di sini . Saya akan mengurus semua nya . Biaya rumah sakit , maupun biaya psioterapi adik kamu . Dan kehidupan kamu saya jamin akan layak . Saya juga akan memenuhi kebutuhan kamu " Ucap seorang pria yang tidak di kenal oleh Delia .Delia tercengang dengan mulutnya yang menganga saat diri nya mendengar perkataan pria asing yang ada di hadapannya saat sekarang ini . Tidak menyangka jika pria itu akan menawarkan sesuatu yang di luar prediksi . Namun Delia juga belum tau apa isi map yang di sodorkan pria itu di atas meja .Ya saat ini kedua ny berada di kantin rumah sakit .Delia melirik sekilas map yang di sodorkan oleh pria asing bagi nya itu , lalu menatap lekat wajah tampan nan berkarisma di hadapannya saat sekarang ini ."Boleh saya baca dulu om ?" Tanya Delia ."Om ?" Azzam terkekeh mendengar nya , membuat ketampanan nya berkali-kali lipat , Azzam mendengar nya merasa lucu sekali , usia nya paling bertaut dengan gadis yang mirip d

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status