Share

Kedatangan Anthony

Sudah satu minggu ini Indira terlihat melakukan banyak pekerjaan, karena memang perusahaan LT Corp kini sedang ada di puncak popularitas. Indira bahkan harus rela untuk lembur dan Indira akan pulang pada pukul sepuluh malam. 

Lelah? 

Tentu saja sangat lelah, setiap hari bahkan Indira harus meminum jamu anti pegal linu. Karena seharian duduk membuatnya sering sakit pinggang. 

Bahkan, Indira harus pergi ke luar kantor jika ada pertemuan mendesak. Tentunya bersama dengan Leon Law.

"Oh, ya ampun! Usiaku baru dua puluh dua tahun, kenapa malah sering sakit pinggang kaya gini coba? Mulai sekarang, aku harus minum banyak air putih," gumam Indira. 

Indira meneruskan kembali pekerjaannya, dia begitu serius dalam bekerja. Sampai bunyi telepon yang ada di atas mejanya berdering, barulah Indira menghentikan aktivitasnya. 

Cepat-cepat Indira mengangkat panggilan telpon tersebut. karena takut jika itu adalah panggilan penting.

"Halo, selamat siang. Indira Andriyani di sini, ini dengan siapa, ya?" sapa Indira. 

(............)

"Baik, Tuan besar," jawab Indira. 

Indira langsung merapikan berkas yang sudah dia kerjakan, kemudian membawanya ke dalam ruangan dirut LT Corp. 

"Selamat siang, Tuan besar. Ada yang bisa saya bantu?" sapa Indira. 

Leon Law menghentikan aktivitasnya, lalu dia menolehkan wajahnya ke arah Indira. Wanita cantik yang selalu berusaha untuk bekerja dengan sempurna.

"Siang, Indira," jawab Leon Law. 

Leon Law terlihat tersenyum ke arah Indira, dia suka dengan cara kerja Indira yang selalu sigap dan cepat. Dia tidak pernah mengeluh dalam bekerja.

Indira segera menyerahkan semua berkas yang dia bawa pada  Leon Law. Leon Law pun langsung menerimanya, dia membacanya dengan teliti dan membubuhkan tandatangannya. Setelah semuanya selsai, Leon Law langsung menatap Indira. 

"Indira, saya tahu jika akhir-akhir ini perusahan kita sedang ada di puncak popularitas. Banyak sekali pekerjaan tak terduga yang datang untuk segera minta diselesaikan, oleh karena itu saya sudah mempekerjakan keponakan saya, Anthony sebagai asisten pribadi untuk Edbert."

Leon Law nampak menjelaskan, sedangkan Indira terdiam mendengarkan. Namun, karena kurang paham akhirnya Indira bertanya kepada pria paruh baya itu.

"Maksud Tuan besar bagaimana? Saya ngga paham," kata Indira.

"Anthony, akan bekerja untuk membantu pekerjaan kamu, Indira. Dia juga bekerja untuk mengawasi Edbert. Aku tidak mau jika suatu saat nanti akan terjadi hal yang tak diinginkan. Aku sangat tahu, jika anak itu selalu bermain-main dengan hidupnya," Jelas Leon Law. 

"Saya mengerti, Tuan besar," jawab Indira. 

Leon Law terlihat senang, karena Indira selalu saja cepat tanggap. Banyak bertanya tapi bukan lambat dalam berpikir.

"Bagus! Kamu duduklah dulu. Sebentar lagi Anthony akan datang," titah Leon Law. 

Indira pun menurut, dia duduk di sofa tunggu. Tidak lama kemudian, datanglah seorang pria tampan yang menghampiri Leon Law. 

"Selamat siang, Om," sapa Anthony. 

Anthony langsung memeluk Leon Law, lalu menepuk lembut punggung Leon Law.

"Siang, Anthony," balas Leon Law.

Antoni melerai pelukannya, lalu menatap penuh kagum pada om'nya. Pria yang berjasa besar di dalam hidupnya.

"Duduklah! Di sana sudah ada Indira yang menunggu," ucap Leon Law.  

Anthony menurut, dia segera duduk tidak jauh dari Indira. Wanita yang terlihat begitu cantik di matanya.

"Anthony! Om, ingin kamu bekerja di sini. Membantu mengembangkan  perusahaan, Om. Tentunya, Om juga ingin kamu membantu mengawasi Edbert," pinta Leon Law. 

Anthony pun langsung tersenyum, karena ternyata urusannya tidak jauh dari anak sulung om'nya tersebut.

"Siap, Om. Aku, sudah siap bekerja." Antony berucap dengan pasti. 

Leon Law terlihat bangga pada keponakannya, karena keponakannya selalu saja sigap dalam bekerja. Sama halnya dengan Indira.

"Bagus! Tidak sia-sia kamu aku kirim ke negeri Paman Sam selama enam tahun," ucap Leon Law seraya menepuk pelan pundak Anthony. 

Anthony merasa sangat senang karena setelah menyelesaikan S2'nya, kini dia bisa mengabdi pada orang yang sudah mengurusnya sejak kecil. 

"Mulai hari ini, kamu bisa langsung bekerja. Bekerja Samalah dengan Indira, dia perempuan muda yang cerdas." Leon Law memberikan titah seraya memuji Indira.

Anthony langsung menatap Indira yang sedang menyimak percakapan antara dirinya dan Leon Law, lalu dia tersenyum dan berkata.

"Hai, Cantik. Aku Anthony, aku harap kita bisa bekerja sama dengan baik." Anthony berucap seraya mengulurkan tangannya. 

Indira langsung tersenyum sambil mengatupkan kedua tangannya di depan wajahnya, Anthony langsung mengerti. Dia segera menarik tangannya kembali. 

"Saya Indira, Bang. Saya juga berharap kita bisa bekerja sama dengan baik," jawab Indira. 

Anthony nampak menganggukkan kepalanya, dia sangat suka dengan Indira. Di jaman modern seperti ini, masih sangat jarang wanita yang berkelakuan alim seperti Indira. 

"Iya," jawab Antony.

Leon Law langsung tersenyum melihat interaksi keduanya, lalu pria paruh baya itu bertanya kembali kepada keponakannya.

"Sudah siap untuk bekerja?" tanya Leon Law. 

"Siap, Om," jawab Anthony. 

"Bagus, sekarang ikutlah bersama dengan Indira. Belajarlah terlebih dahulu padanya, kalau sudah paham, baru kamu kerjakan sendiri di ruangan kamu," ucap Leon Law. 

Anthony langsung menegakan duduknya.

"Siap, Om!" ucap Anthony. 

Indira segera bangun dari duduknya, Anthony pun segera mengekori langkah Indira. Setelah sampai di dalam ruangan Indira, Anthony langsung menghempaskan tubuhnya di atas sofa tunggu. 

"Kerjaannya bawa sini aja, Ra. Biar lebih santai ngerjainnya," pinta Anthony.

"Siap, Bang," ucap Indira sambil membawa berkasnya. 

Indira langsung membawa beberapa berkas yang harus dikerjakan, Indira juga membawa laptopnya. Karena panduan perusahaan ada di sana.

Setelah dirasa cukup, Indira langsung menghampiri Anthony dan memulai pekerjaannya. 

Indira mulai mengajarkan Anthony, dengan cepat Anthony pun bisa langsung paham. Karena Anthony memanglah sangat pandai dalam urusan bisnis, bahkan selama di negeri Paman Sam, Anthony bekerja paruh waktu untuk memenuhi kebutuhannya. 

Anthony bukannya tidak mampu membayar kuliah atau menjamin biaya hidupnya, karena semuanya sudah di tanggung oleh Leon Law. 

Hanya saja, Anthony merasa jika hidupnya hanya akan sia-sia jika hanya makan dan tidur saja. Melihat kemampuan Anthony yang luar biasa, membuat Indira mudah dalam menjelaskannya.

Waktu terus berputar, hingga tanpa terasa waktu sudah menunjukkan pukul delapan malam. Indira segera membenahi barangnya, dia sudah bersiap untuk pulang. Indira merasa tenang, saat melihat waktu yang menunjukan pukul delapan malam. 

Karena itu artinya angkutan umum masih berlalu lalang, jika masih di bawah pukul sembilan. Baru saja Indira keluar dari dalam ruangannya, Anthony sudah menghampirinya. 

"Ra, gue di suruh nganterin elu," kata Anthony.

"Ngga usah, Bang. Gue, pulang sendiri saja." Indira menolak  halus ajakan Anthony. 

"Gue dapet amanat dari om, ngga mungkin jika gue harus lepas tangan gitu aja,'' ucap Anthony.

Indira nampak menghela napas dalam, dia merasa enggan untuk pulang dengan Anthony. Namun, dia tidak bisa menolaknya.

"Oke! Gue pulang bareng elu, Bang."

Anthony nampak tersenyum senang, karena pada akhirnya dia bisa pulang bersama dengan wanita cantik seperti Indira.

"Gitu dong!"

Akhirnya mereka pun pulang bersama, selama perjalanan pulang Anthony selalu saja mencuri pandang kepada Indira. 

Akan tetapi, Indira seolah tak perduli dengan lelaki yang kini berada di sampingnya itu. Tidak berselang lama, mereka pun tiba di kostan Melly. Indira segera turun dan tidak lupa mengucapkan banyak terima kasih, Anthony pun tersenyum senang. 

Anthony bahkan berkata, jika dia akan menjemput Indira. Namun, Indira langsung menolaknya. Karena dia mau berangkat bersama dengan Melly.

"Maaf, Bang. Mungkin lain kali," ucap Indira. 

Anthony nampak kecewa, dengan apa yang diucapkan oleh Indira. 

'Hem! Dia sangat sulit untuk ditaklukkan,' ucap Anthony dalam hati.

 

Komen (1)
goodnovel comment avatar
Ima Edg
bersemikah nanti Indira dan Anthony Kaka? ah, mulai senyum2 si aku
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status