Home / Romansa / Istri Kesayangan Tuan Arogan / Bab 2 Permintaan Maaf Elgard pada Kekasihnya

Share

Bab 2 Permintaan Maaf Elgard pada Kekasihnya

last update Last Updated: 2024-11-12 11:40:24

~ CS Bridal Boutique ~

" Mbak Chelsea, ada mas Elgard di luar. Pengen bertemu mbak katanya..." Ucap seorang karyawati butik pada owner tempat ia bekerja.

Chelsea membuang napas kasar, jengah.

" Bilang saja saya gak ada, Elena!" Jawab Chelsea kembali meneruskan pekerjaannya, mendesain sebuah gaun pengantin.

" Elena sudah bilang mbak, tapi mas Elgard nya gak percaya. Dia keukeuh nungguin mbak di depan. Penting katanya." Jelas Elena bingung.

Chelsea mendecak, ia merasa tak ingin lagi bertemu Elgard. Apalagi setelah Olivia, istri pria itu mendatanginya dengan maksud melarang agar tidak lagi berhubungan dengan Elgard.

Drrt..

Drrt..

Ponsel bergetar lagi. Sejak tadi selalu di hubungi oleh nomor Elgard, namun tak sekalipun ia angkat.

Chelsea menggeser tombol merah, tanda tak ingin menerima panggilan telepon Elgard.

Elena hanya bisa mengelus dada. Majikannya sedang bertengkar dengan kekasih yang merupakan suami orang. Wajar hubungan mereka tidak pernah berjalan lancar.

Mereka berhubungan diam-diam agar tidak di ketahui oleh keluarga besar Elgard, namun terang-terangan di depan istri sah si pria. Sungguh kejam.

" Ck!" Chelsea lagi-lagi mendecak. Kesal karena terusik dengan panggilan telepon Elgard yang berkali-kali.

Wanita itu berjalan cepat, keluar dari butiknya untuk menemui pria yang sedari tadi ingin bertemu dengannya.

Elgard yang berdiri di samping mobil sembari menatap layar ponsel, menoleh ke pintu kaca Butik milik Chelsea~kekasih gelapnya.

Senyum lebar tersungging di bibir pria itu. Chelsea akhirnya mau juga keluar menemui dirinya.

" Chelsea.." Elgard melangkah cepat menghampiri Chelsea yang menghampirinya dengan raut wajah kesal.

" Ada apa lagi kamu nyariin aku, El? Udah jelas kan kalau sekarang kita udah gak ada hubungan apa-apa lagi! Kamu mau aku di labrak istri kamu itu lagi Ha?" Bentak Chelsea, geram.

" Chelsea, sorry.. Ini semua di luar pengawasan aku. Aku juga gak menyangka kalau Olivia berani mendatangi kamu. Aku udah marahin dia. Kamu tenang aja, dia gak akan berani lagi mendatangi kamu, apalagi mengganggu kamu. Percaya sama aku ya, Honey!" Elgard mencoba meyakinkan Chelsea.

" Dengar El!! Aku gak terima dengan perlakuan istri kamu itu. Dia bikin aku terlihat seperti seorang pelakor. Padahal dialah yang udah merebut kamu dari aku. Aku sakit hati di perlakukan begitu El.. pokoknya aku gak mau lagi berhubungan sama kamu. Harga diri aku di injak-injak sama istri kamu itu!! Mentang-mentang dia istri sah, dia merasa bisa seenaknya menegurku agar tidak mengganggu suaminya. Aku bukan pelakor!!" Ujar Chelsea berapi-api.

" Kamu bukan pelakor, Honey! Olivia lah perusak kebahagiaan kita. Aku juga gak akan tinggal diam dengan tingkah perempuan itu. Di saat yang tepat nanti, aku akan segera menceraikannya. Kamu tenang aja ya..." Elgard memegangi kedua tangan Chelsea, namun di tepis oleh wanita itu.

" Kamu mau menceraikannya? Apa semudah itu? Keluarga kamu pasti menentang habis-habisan kemauan kamu itu. Di mata keluarga kamu, perempuan itu yang paling hebat dan menantu luar biasa. Aku gak yakin lamu bisa menceraikannya." Chelsea tak percaya sama sekali pada ucapan Elgard.

" Aku gak peduli! Aku gak mencintainya. Aku muak dan tersiksa hidup bersamanya. Aku benar-benar ingin menceraikannya, Chelsea! Aku pengen menikahi kamu, menjadikan kamu istriku." Jelas Elgard, sorot mata penuh keseriusan.

Chelsea diam. Elgard terlihat tidak main-main. Ia juga tahu jika pria itu tidak mencintai Olivia sama sekali.

Elgard terpaksa menikah karena perjodohan dari orang tuanya, membuat Elgard tersiksa menjalani hari-harinya dan tetap menjalin hubungan dengannya yang juga masih sangat mencintai pria tampan itu.

Hubungan mereka di sembunyikan dari keluarga besar Elgard. Namun Olivia terlanjur tahu dan Elgard tak mempermasalahkan hal tersebut.

Bagi Elgard, lebih baik Olivia tahu.

Bisa menyakiti perasaan Olivia adalah suatu kesenangan dan kepuasan tersendiri baginya karena Olivia hanyalah orang yang ia anggap sudah menghancurkan hidupnya sehingga tak bisa menikahi Chelsea satu-satunya wanita yang ia cintai.

" Honey... Kamu nggak marah lagi kan? Kamu percaya kan kalau aku akan memperjuangkan hubungan kita ini? Elgard mencoba mendekati Chelsea, memegang kedua pundak wanita itu.

" Sampai kapan? Sampai berapa lama aku akan menunggu kamu untuk menceraikan Olivia? Aku ingin kepastian, El..." Desak Chelsea, tak sabar ingin memiliki Elgard menjadi miliknya seorang.

" Bersabarlah sedikit lagi aja, Honey! Aku juga udah gak tahan lagi hidup bersama Olivia. Aku benci padanya. Dia perempuan yang pintar mengambil hati orang tuaku, licik dan munafik sehingga keluargaku makin tidak suka padamu karena kehadirannya. Amu pastikan dia pergi dalam hidupku gak lama lagi. Percayalah... " Elgard mencoba meyakinkan Chelsea.

" Tapi kamu gak tertarik sedikit pun terhadapnya, kan? Kamu gak pernah sama sekali menyentuhnya? Dia cantik!" Chelsea gelisah. Khawatir hati Elgard tak bertahan pada kebenciannya terhadap Olivia. Takut pria itu jatuh cinta pada istrinya yang bisa saja sewaktu-waktu terjadi.

" Mustahil aku tertarik padanya. Aku benci padanya dan jijik, aku tidak sudi menyentuhnya!" Ujar Elgard menegaskan. Kebenciannya pada Olivia sudah begitu besar pikirnya.

Chelsea tersenyum, lega. Sampai kapan pun ia akan membuat Elgard tak bisa jatuh cinta pada Olivia. Cukup hanya pada dirinya seorang.

" Nah begitu dong... Aku paling suka kalau kamu tersenyum. Senyuman kamu selalu bisa mengalihkan duniaku." Elgard langsung memeluk tubuh Chelsea, gemas pada wanita cantik bak model itu.

Chelsea tersenyum riang. Membalas pelukan Elgard. Tak marah lagi. Toh Elgard berjanji akan segera menyelesaikan urusannya dengan Olivia. Akan segera menikahinya setelah menceraikan wanita itu.

" Aku rindu kamu!" Bisik Elgard di telinga Chelsea.

Chelsea menatap Elgard dengan ekspresi menggoda. Tersenyum paham.

" Ayo!" Ajaknya, menarik tangan Elgard masuk ke dalam butik.

Elgard tertawa sumringah, mengikuti langkah Chelsea dari belakang.

Keduanya masuk ke dalam butik dengan wajah berseri-seri.

" Elena, kamu jaga butik dulu ya!" Titah Chelsea pada Elena yang sedang merapikan gaun-gaun pengantin di manekin.

" Baik mbak..." Jawab Elena agak terkejut. Majikan dan kekasihnya yang sudah beristri itu sudah baikan saja. Cepat sekali.

Chelsea dan Elgard naik ke lantai atas, sembari bergelut manja.

Elgard menggelitiki pinggang Chelsea membuat wanita itu cekikikan kegelian.

Elena menatap miris. Lagi-lagi harus menyaksikan Chelsea dan Elgard naik ke kamar atas, apalagi jika bukan memadu kasih sepuasnya.

Bahkan hingga malam mereka tidak keluar dari kamar tersebut. Bagaiman sepasang pengantin baru yang tak tahu waktu untuk melepaskan perasaan yang menggebu-gebu.

' Astagfirullah... Mas Elgard itu tega sekali terhadap istrinya... Padahal istrinya cantik, Sholihah dan wanita baik-baik. Bagaimana bisa di mengkhianati iatrinya sendiri dengan terus berselingkuh dengan mbak Chelsea. Tidak pantas! ' Elena mengurut dada, merasa miris dengan apa yang Elgard lakukan. Begitu pun dengan Chelsea yang sanggup menjadi kekasih gelap seorang pria beristri.

Namun, ia hanya bisa diam. Tak dapat komentar apa-apa.

Dirinya hanya seorang karyawati biasa. Jika banyak bicara, bisa saja di pecat nantinya. Ia masih membutuhkan pekerjaan.

Brakk!!

Pintu kamar terbuka saat di dobrak dari luar. Elgard dan Chelsea terkejut bukan main.

" ELGARDD!!!" Erang seorang pria di depan pintu saat tadi melihat Elgard di kamar bersama wanita lain dalam keadaan tidak pantas. Matanya nyalang seolah memercikkan api yang bisa membakar apa saja yang ia tatap.

" Papa?" Elgard panik. Ayahnya tiba-tiba datang memergokinya di dalam kamar bersama wanita yang bukan istrinya, yaitu kekasih gelapnya.

Elgard menutupi tubuh bagian bawahnya dengan kemeja yang ia pakai tadi, kemudian bergegas memunguti celananya yang berserakan di lantai. Sedangkan Chelsea menutupi tubuhnya sebatas dada dengan selimut. Malu dan takut.

" Jadi kamu masih berhubungan dengan perempuan ini!!!" Teriak Haris murka, Ayah dari Elgard. Ada dua orang bodyguardnya yang mendampingi.

" Pa, ini.... Sebenarnya..." Elgard tergugup. Haris sudah memergokinya sekamar dengan Chelsea yang sejak dulu tak di sukai ayahnya itu.

" Jadi seperti ini kelakuanmu di belakangku! Baik. Seperti kesepakatan sebelumnya, kalau kamu masih juga berhubungan dengan perempuan ini, maka kamu akan kehilangan hak untuk menjadi penerus perusahaan keluarga Nugroho!"

Elgard terperanjat, dirinya di coret sebagai penerus keluarga besarnya?

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Istri Kesayangan Tuan Arogan   Bab 303. Lengkap Sudah

    “Udah, Sayang. Oliv jangan terlalu banyak diajak bicara. Lihatlah dia masih pucat sama lemas gitu,” tegur Virendra, ingin menghentikan Syafira yang masih saja mengajak Olivia mengobrol. Virendra begitu iba melihat menantu perempuannya dalam keadaan lelah. Pasti sangat sangat capek dan inginnya tidur tenang untuk merehatkan badan setelah berjuang melahirkan bayi yang ditunggu-tunggu oleh kedua belah pihak keluarga. “Waduh, maafkan Mommy ya Sayang. Kamu jadi terganggu,” Ucap Syafira pada Olivia. “Enggak kok, Mom.” Olivia terkekeh, dirinya malah selalu senang jika ibu mertuanya itu ada. Membuat suasana semakin hidup dan ramai. Syafira mengusap lembut lengan menantunya, kemudian mendekati Amanda yang berdiri di samping box bayi Olivia. Virendra mengambil kesempatan. la dekati Olivia, lalu membelai dan mengecup pucuk kepala menantunya. “Istirahat yang cukup ya, Nak,” ucapnya lembut, tersenyum dengan sorot mata penuh kasih sayang. “Ya, Dad,” Jawab Olivia ikut tersenyum. Di saat

  • Istri Kesayangan Tuan Arogan   Bba 302. Bahagia...

    Olivia ditempatkan di ruang rawatan President Suite-Royal Hospital dengan segala fasilitas lengkapnya. Aroma harum khas bayi baru lahir, menyebar ke seluruh penjuru ruangan, memberi ketenangan tersendiri. Ibu muda itu berbaring dengan kepala sedikit ditinggikan di atas tempat tidur pasien, tubuhnya nyaman ditutupi selimut halus. Di sampingnya, Barra duduk sambil menggenggam tangannya dengan mesra. Mata pria yang kini telah resmi menjadi seorang ayah itu, tak lepas memandangi wajah lelah Olivia yang tampak sedikit pucat. Cinta dan perhatian tergambar jelas dalam tatapan hangat Barra. la sesekali mengecup tangan Olivia, menunjukkan dukungan dan kasih sayang yang semakin besar saja pada istrinya itu. Rasa bangga terhadap Olivia yang telah melahirkan buah cinta mereka, kian membuncah. Sedang Olivia yang telah melewati proses persalinan, tampak lelah namun sumringah. Mata sayunya tertuju pada bayi yang kini berada dalam dekapan sang kakek. Tampak bayi mungil mereka tertidur lelap d

  • Istri Kesayangan Tuan Arogan   Bab 301. Perempuan?

    Dengan hati-hati, Barra membantu Olivia berjalan ke mobil, sambil terus memastikan bahwa istrinya itu merasa nyaman. “Udah yakin gak ada yang tertinggal, Sayang?” tanya Amanda sebelum pintu mobil ditutup. “InsyaAllah yakin, Bu.” “Ok. Jagain Oliv ya Bar. Ibu dan Kakek di belakang ngikutin mobil kalian.” “Ya, Bu.” Barra mengangguk, berdebar-debar karena Olivia menahan sakit sambil menggenggam kuat jemarinya. Amanda menutup pintu mobil Barra dari luar. Mobil pun segera melaju, menuju rumah sakit Royal Hospital. Amanda dan Tuan Rawless dengan mobil mereka sendiri, akan ikut ke rumah sakit untuk menunggui persalinan Olivia. Wajah keduanya cukup tegang, ini waktunya cucu Amanda sekaligus cicit Tuan Rawless akan hadir ke dunia ini. Sebentar lagi. Hujan masih terus mengguyur, menambah dramatis perjalanan mereka ke rumah sakit di dini hari yang dingin dan basah itu. “Aduh Mas, makin sakiiiit...” Olivia menggenggam erat tangan Barra. Kontraksinya terasa semakin kencang daripada sebelumn

  • Istri Kesayangan Tuan Arogan   Bab 300. Detik-detik...

    _Dua bulan kemudian_ Pukul 01.00 wib. Suara gemericik hujan di luar jendela kediaman Rawless, semakin membuat malam terasa pekat. Di dalam kamar yang temarm oleh lampu tidur, Barra dan Olivia masih berbaring di bawah selimut tebal yang membalut tubuh keduanya. AC yang sejak awal diatur dengan suhu rendah, menambah kesejukan ruang kamar yang luas itu, serasi dengan dinginnya malam yang diselimuti hujan. Olivia dengan perutnya yang besar menonjol, tidur miring ke kiri membelakangi Barra dengan kepala bertumpu pada lengan suaminya sebagai bantal empuk. Sedang Barra memeluknya dari belakang, seperti salah satu kebiasaan mereka saat tidur. “Uugh...” Olivia mulai menggeliat. Rasa tak nyaman di perut yang dirasakannya sebelum tidur tadi, kembali lagi, malah semakin intens. Perutnya seperti mengencang, seakan menjadi sebuah tanda bahwa kontraksi sesungguhnya telah dimulai. “Nak, kok gerak-gerak terus ya? Apa udah mau lahir?” lirihnya dengan mengusap-usap perut. Dengan wajah meringis

  • Istri Kesayangan Tuan Arogan   Bab 299. SAH

    Tampak penghulu datang, langsung disambut ramah oleh Tuan Rawless, Virendra dan Haris. Setelah berbasa basi, semuanya akhirnya duduk di tempat masing-masing. Penghulu, Barra dan Tuan Rawless sebagai saksi nikah. Yang terpenting, Jefri dan Haris duduk berhadap-hadapan untuk mengucapkan ijab qobul sebentar lagi. Sementara keluarga besar sudah menempati kursi mereka masing-masing, ikut tak sabar menyaksikan acara sakral ini. Tak berselang lama, Syafira dan Ayuma masuk ke dalam ballroom hotel. Suara riuh hadirin di dalam ruangan megah itu, sontak menarik perhatian Jefri. Ada ungkapan takjub dengan melafazkan kalimat MasyaAllah, terdengar dari suara-suara mereka yang melihat ke arah pintu masuk. Degup Degup Jantung Jefri berdegup sekencang mungkin. la menelan saliva, matanya tak berkedip. Clarissa masuk digandeng Syafira dan Ayuma, itu gadis yang sebentar lagi akan ia halalkan. Tak sampai hitungan jam lagi. ‘Ya Allah!’ ‘Indahnya cıptaanMu...’ Batin Jefri, terpesona melihat calon

  • Istri Kesayangan Tuan Arogan   Bab 298. Hari Bahagia

    Tiga minggu berlalu... Ballroom hotel bintang lima tempat Jefri dan Clarissa akan melangsungkan akad nikah sekaligus resepsi pernikahan, telah bertransformasi menjadi sebuah mahakarya keindahan, seperti sebuah istana mewah bak pernikahan putri raja. Di sekeliling ballroom, meja-meja tamu tersusun rapi dan elegan, ditata dengan linens putih bersih dan peralatan makan perak yang berkilau, dihiasi centerpiece yang terdiri dari bunga-bunga segar dan lilin-lilin yang menambahkan nuansa romantis. Di setiap sudutnya, terdapat rangkaian bunga yang mewah berwarna-warni sedemikian rupa, menambah semerbak aroma floral yang menggoda indra. Di bagian depan ballroom, sebuah meja berukuran sedang namun unik, telah disiapkan dengan kursi spesial untuk calon pengantin pria yang akan melangsungkan ijab qobul bersama wali nikah pengantin perempuan, tak lupa kursi khusus penghulu dan dua orang saksi nikah. Atmosfer di aula ini bukan hanya tentang keindahan visual, namun juga perasaan penuh harapan y

  • Istri Kesayangan Tuan Arogan   Bab 297. Segerakan

    Kini mereka tengah berkumpul di kediaman Virendra sambil mengobrol. Jefri yang sudah disuruh beristirahat oleh sang Mommy, masih tetap bergabung dalam obrolan meski hanya menjadi pendengar. Wajahnya tampak tegang, sedikit gugup. “Jef, kamu kenapa? Dari tadi diem aja, disuruh rehat gak mau.” Syafira terheran melihat raut wajah gugup pemuda yang sudah ia anggap sebagai putra keduanya itu. “Um, Mommy, Daddy,” Jefri mencoba menetralkan sikap, harus tetap tenang. “Tell us. Kamu biasanya kalau mau ngomong sesuatu, gak pake basa basi, Jef. Kenapa sekarang gugup gitu, ada masalah lain?” Virendra cukup penasaran melihat ekspresi tegang Jefri. “Begini. Ada yang mau Jef sampaikan.” Jefri menatap satu persatu wajah Virendra dan Syafira yang menunggu apa yang akan ia sampaikan. “Jangan bikin Mommy penasaran ah, Jef! Cepetan ngomongnya,” Desak Syafira. Sudah tahu dirinya tak bisa dibuat penasaran. Jiwa keponya berontak. Jefri menarik napas dalam-dalam, membuat Syafira semakin penasaran. “Dad

  • Istri Kesayangan Tuan Arogan   Bab 296. Di Terima?

    “Dan sekarang, saya semakin yakin kalau saya tidak bisa kehilangan Nona Clarissa. Saya ingin bersamanya, memilikinya sebagai istri saya. Karena tidak mau membuang-buang waktu lagi, begitu tau Nona Clarissa akan meninggalkan Indonesia, saya langsung bergegas menyusul ke Bandara untuk membawanya kembali bersama saya. Tidak akan saya lepaskan lagi dia. Akan saya perjuangkan dia dengan cara mengikatnya ke dalam ikatan yang halal, karena saya sangat mencintainya, lebih dari segalanya. Sudah cukup bagi saya untuk mengenal kepribadiannya, tahu tentang harapan dan mimpinya, dan saya ingin menjadi bagian dari itu semua. Saya tidak hanya mencintai dia, tapi juga menghormati dia sebagai individu. Saya siap berbagi suka dan duka bersamanya, di setiap langkah yang akan kami tempuh bersama.” Jefri berucap dengan sorot mata penuh keseriusan, mengungkapkan seluruh perasaan dan keinginannya. Tanpa sadar, rasa gugup dan khawatir akan ditolak, menghilang begitu saja. Berganti menjadi rasa percaya diri d

  • Istri Kesayangan Tuan Arogan   Bab 295. Meminta Restu

    “Begitupun saya, Nona. Sejak kecil, saya selalu berharap ada pasangan suami istri yang mau mengambil saya menjadi anak mereka, tetapi tidak pernah dilirik sama sekali. Mungkin karena saya kurus seperti anak kurang gizi. Dekil dan sering sakit dibanding anak panti lainnya. Tidak ada yang tertarik untuk mengadopsi saya. Tidak ada kelebihan yang saya punya selain otak yang mampu, tapi tidak seimbang dengan fisik saya yang lemah. Setelah bersama Pak Barra, saya berubah menjadi seperti sekarang. Kuat dan bisa beliau andalkan. Kalau tidak bertemu beliau dan Tuhan tidak menggerakkan hatinya untuk memasukkan saya ke dalam keluarga Virendra, mungkin sekarang pun saya juga bukan siapa-siapa. Belum tentu saya bisa bertemu circle orang-orang hebat. Dan belum tentu saya bisa bertemu dengan Nona,” Jefri menatap wajah Clarissa. Mata Gadis itu tengah berkaca-kaca mendengar kisah hidupnya. “Kamu hebat! Kamu pantas dipertemukan dengan orang-orang hebat pula seperti Pak Barra dan keluarga Virendra. Aku

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status