Share

3. Kaya Raya

"Tunggu sebentar ...."

Dikejutkan oleh banyaknya informasi yang baru diterima, Sienna sulit memprosesnya untuk beberapa saat.

Sienna lantas melihat map yang sepertinya berisi dokumen penting.

Tanpa sadar, ia bertanya dengan bodohnya, "Bisakah aku membacanya dulu?"

"Tentu saja, silakan!" balas pengacara muda itu ramah.

"Terima kasih."

Sienna memang memiliki kemampuan membaca cepat.

Dia segera memahami apa yang terjadi melalui konten yang tertulis dalam tumpukan dokumen tersebut.

Ternyata, pernikahan antara “Sienna” dan Luke adalah pernikahan kontrak selama dua tahun.

Dan, hari ini kebetulan adalah waktu yang telah disepakati untuk bercerai.

Sienna merasa sedikit melankolis.

Hanya dalam satu hari, dia berubah dari seorang gadis lajang menjadi wanita yang sudah bersuami. Kemudian, dia akan menjadi janda di hari yang sama.

Meski Sienna tidak benar-benar peduli pada status semacam ini, tetap saja dia merasa sedih.

Akan tetapi, sentimen Sienna mendadak menghilang begitu membaca bagian terakhir dalam dokumen.

Seluruh perhatiannya langsung tertarik oleh bagian kompensasi yang tertera!

[ 1. Rumah yang ditinggali;

2. Sebuah bangunan di area gedung perkantoran dengan letak strategis;

3. Villa tepi laut dalam;

Dan seterusnya …. ]

Setiap properti bernilai tinggi!

Lalu, yang paling menarik perhatian Sienna adalah nominal yang diawali dengan angka satu dan diikuti deretan sepuluh angka nol di akhir.

Sienna menghitungnya sekali lagi.

Itu benar-benar 10 miliar!

Sienna tanpa sadar menahan napas.

Dengan jumlah uang ini saja, dia dapat menjalani kehidupan yang nyaman selama 50 tahun ke depan.

Bukannya properti di awal tidak cukup menarik, hanya saja bagi Sienna tidak ada yang sepraktis uang tunai yang dapat digunakan secara langsung.

Sebagai seorang pekerja kerah putih dengan penghasilan kurang dari 10 juta/bulan, kompensasi 10 miliar benar-benar menggerakkan hatinya.

Rasa sedih menjadi janda dari pria setampan Luke–hilang tanpa sisa!

"Jika ada hal lain yang kau inginkan, sebutkan saja langsung!" Luke berkata dengan tidak sabar saat melihat Sienna terdiam untuk waktu yang lama.

Sienna sontak mengangkat kepalanya karena terkejut oleh suara dingin Luke.

Perempuan itu menggeleng cepat sambil meletakkan dokumen itu kembali ke atas meja. "Tidak, tidak ada."

"Kalau begitu Anda bisa menandatangani nama Anda di sini," ucap Jase sambil meletakkan sebuah pena hitam beraksen emas disodorkan ke hadapan Sienna.

Pria itu masih tersenyum ramah dan menunjukkan beberapa tempat pada dokumen yang harus Sienna tanda tangani dengan sabar.

Meski demikian, Sienna sadar bahwa setiap gerakan pria itu mendesak Sienna untuk segera memberikan tanda tangan.

Sienna mengangguk mengerti.

Perempuan itu sama sekali tidak tersinggung oleh sikap licik Jase.

Memikirkan 10 miliar yang akan masuk ke dompetnya, Sienna bahkan merasa bahwa kedua pria tampan di tempat itu menjadi semakin enak dipandang.

"Baiklah, aku akan menandatanganinya sekarang!"

Sienna mengangkat pena dengan penuh semangat, siap membubuhkan tanda tangannya dalam satu gerakan.

Namun, dia tidak mengharapkan hal aneh terjadi saat ujung pena baru saja akan menyentuh kertas.

Entah kenapa, tangannya tiba-tiba membeku dan tidak bisa digerakkan sama sekali.

Tak lama, Sienna merasa dunianya berputar dan pandangannya seketika menjadi gelap.

Sienna pingsan di tempat!

***

Ketika Sienna membuka mata, yang pertama dia lihat adalah bola bulu berwarna oranye.

Oh, tidak!

Itu jelas bukan benda karena beberapa saat kemudian Sienna bisa mendengar suaranya yang lucu.

"Hei, bangun!"

"Ah!" Sienna langsung bangun dan duduk dengan terkejut.

Refleks, tubuhnya mundur dan menjauhi benda aneh itu.

Beruntung, tempat tidur itu cukup besar, sehingga Sienna tidak terjatuh.

Dalam posisi berbaring, Sienna pun memperhatikan tubuh gemuk yang berada tepat di depan wajahnya.

Bola oranye tadi adalah makhluk kecil yang mirip seekor kucing!

Sienna pun melihat sekitar ke ruangan yang akrab.

Dia kembali ke kamar Sienna lagi, sepertinya seseorang yang membawanya ke sini setelah dia pingsan saat hendak menandatangani surat cerainya dengan Luke.

Hanya saja, dia tidak bisa memikirkan masalah lain sekarang.

Pikiran Sienna dipenuhi pertanyaan tentang kucing aneh ini. Meski dunia tempat dia berada saat ini adalah sebuah novel, tetapi itu jelas novel romantis modern bukan novel fantasi.

Sienna lantas bertanya dalam hati, “Apakah itu robot?”

"Tentu saja aku bukan robot!"

"Kau bisa membaca pikiranku?" Sienna membelalakkan mata–menatap tidak percaya pada makhluk kecil yang juga sedang menatapnya.

Harus Sienna akui dia sedikit takut sekarang.

"Itu mudah," jawab bola bulu itu dengan ekspresi sombong, "sekarang, kau pasti sedang berpikir apakah kau sedang bermimpi, 'kan?"

Sienna menelan ludah, mengurungkan niat untuk mencubit dirinya sendiri.

Dia mengamati makhluk ajaib di hadapannya dengan cermat.

Selain sepasang tanduk merah kecil yang mencolok di kepala, makhluk itu sebenarnya sangat mirip dengan anak kucing biasa.

Tubuhnya hanya sedikit lebih besar dari telapak tangan Sienna, tidak tinggi, dan gemuk seperti bola.

Jika bukan karena situasi dan kondisi yang tidak tepat saat ini, Sienna benar-benar ingin menjangkau dan menyentuhnya. Belum lagi, penampilannya cukup menggemaskan.

"Lalu, apa …,” tanya Sienna hati-hati, “maaf, siapa kau?"

Makhluk ajaib itu tiba-tiba memutar mata ke arah Sienna. "Tidak penting siapa aku. Kau hanya perlu tahu, aku di sini untuk memberitahumu sesuatu yang sangat penting."

"Apa?"

"Kau tidak bisa bercerai dari Luke!"

"Hah? Kenapa?" tanya Sienna tak mengerti.

"Karena nasibmu terikat dengan suamimu," ucap makhluk itu cepat.

"Jika kau bercerai, keberadaanmu di dunia ini akan kehilangan arti dan jiwamu akan menghilang."

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status