Home / Romansa / Istri Kontrak Sang Ahli Waris / Kecurigaan yang Terbukti

Share

Kecurigaan yang Terbukti

Author: Hernn Khrnsa
last update Last Updated: 2025-08-23 21:55:04

Malam itu suasana rumah terasa lebih hening dari biasanya. Sara duduk di tempat tidur mereka sambil memangku laptop miliknya.

Jemarinya sibuk menari di atas keyboard, mencoba membuka kembali folder yang menyimpan semua berkas presentasi. Namun, semakin lama menatap layar, hatinya makin diliputi kecemasan.

Matthew masuk beberapa menit kemudian dengan segelas air ditangannya. Ia meletakkannya di atas nakas lalu duduk di samping Sara. "Sudah kau temukan file aslinya?" tanyanya.

Sara menggeleng, matanya tetap terpaku pada layar laptop. "Semua file ada di sini, tapi entah kenapa, slide yang kemarin aku buat tidak ada. Yang tersisa hanya file yang kacau itu."

Matthew mencondongkan tubuhnya, matanya menyipit untuk meneliti isi folder. Tangannya kemudian mengambil alih laptop dan memeriksa satu per satu detail.

"Ini kelihatan aneh. Nama filenya hampir sama, hanya berbeda satu huruf di bagian akhir. Kau lihat?" tanya Matthew, satu jarinya menunjuk ke layar laptop.

Sara melihat lebih dekat,
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Istri Kontrak Sang Ahli Waris   Kepercayaan Satu Sama Lain

    Sementara itu, di tempat lain, Celine mengamati dari jauh. Ia berdiri di depan mesin kopi, berpura-pura sibuk memilih minuman, padahal matanya tertuju ke arah ruangan Matthew. Ia tahu gosip sudah menyebar, dan ia berharap kali ini Matthew akan mulai meragukan Sara.Namun, ketika melihat Matthew keluar dari ruangan dengan ekspresi tenang, lalu berjalan beriringan dengan Sara menuju ruang rapat, hati Celine kembali bergejolak."Tidak! Ini tidak mungkin! Mengapa mereka masih bersama? Mengapa Matthew tidak menjauhinya?" gumam Celine, heran sekaligus jengkel. Ia menggenggam gelas kopi begitu kuat hingga hampir tumpah. Rasa frustasi kembali menguasainya. Tapi di sisi lain, pikirannya bekerja lebih cepat. Jika gosip pertama tidak cukup, ia harus melangkah lebih jauh.•••Malam itu, di rumah, Matthew duduk di ruang kerja dengan wajah serius. Ia memikirkan semua yang terjadi. Sara sudah tertidur lebih awal, karena kelelahan. Matthew membuka laptopnya, berniat untuk mengerjakan sesuatu agar p

  • Istri Kontrak Sang Ahli Waris   Rumor Tentang Sara

    Hari Senin tiba dengan suasana yang berbeda. Koridor kantor yang biasanya dipenuhi percakapan profesional kini diramaikan dengan bisik-bisik yang samar nan tajam. Sara merasa pandangan mata orang-orang yang biasanya netral kini sesekali melirik ke arahnya. Ia juga merasa ada sesuatu yang tidak biasa.Sara melangkah masuk dengan senyum tipis, mencoba mengabaikan perasaan aneh itu. Namun, ia tidak bisa menghindari sorot mata penuh tanda tanya dari beberapa rekan kerjanya.“Selamat pagi, Sara,” sapa seorang kolega, suaranya terdengar sedikit canggung.“Pagi,” jawab Sara, berusaha tetap ramah.Namun, saat ia berbalik, ia bisa mendengar suara berbisik pelan.“Katanya, kemarin dia ketahuan keluar bareng Adrian, dari divisi marketing." “Benarkah? Padahal kan dia sudah menikah.”“Aku nggak tahu, tapi aku lihat sendiri, mereka duduk berdua di kafe dekat kantor.”Langkah Sara terhenti sesaat. Jantungnya berdegup lebih cepat. Ia memang sempat membicarakan beberapa hal terkait proyek dengan Adr

  • Istri Kontrak Sang Ahli Waris   Siasat Baru

    Suasana di kantor pagi itu terasa lebih ramai dari biasanya. Orang-orang sibuk dengan tumpukan berkas, suara telepon berdering dan bersahut-sahutan. Namun, di balik semua kesibukan itu, ada satu pasang mata yang sejak tadi mengamati dengan cermat.Celine duduk di balik mejanya, jari-jarinya bergerak mengetuk-ngetuk permukaan meja, seolah sedang menghitung ritme kesabarannya yang hampir habis. Matanya menajam saat melihat Sara berjalan bersama Matthew, keduanya berbicara dengan serius tapi tidak tampak renggang seperti dugaannya. Bahkan Matthew sesekali menyentuh lengan Sara, memberi tanda dukungan yang begitu jelas."Kenapa mereka malah terlihat lebih akrab dari sebelumnya?" gumam Celine sambil meremas pulpen di tangannya kuat. "Seharusnya mereka bertengkar. Seharusnya Sara sudah hancur setelah presentasi gagal kemarin. Tapi kenapa Kak Matthew masih berada di sisinya?" pikir Celine, kesal. Ia menunduk, pura-pura sibuk menandatangani dokumen, padahal pikirannya berputar penuh amarah

  • Istri Kontrak Sang Ahli Waris   Kecurigaan yang Terbukti

    Malam itu suasana rumah terasa lebih hening dari biasanya. Sara duduk di tempat tidur mereka sambil memangku laptop miliknya. Jemarinya sibuk menari di atas keyboard, mencoba membuka kembali folder yang menyimpan semua berkas presentasi. Namun, semakin lama menatap layar, hatinya makin diliputi kecemasan.Matthew masuk beberapa menit kemudian dengan segelas air ditangannya. Ia meletakkannya di atas nakas lalu duduk di samping Sara. "Sudah kau temukan file aslinya?" tanyanya.Sara menggeleng, matanya tetap terpaku pada layar laptop. "Semua file ada di sini, tapi entah kenapa, slide yang kemarin aku buat tidak ada. Yang tersisa hanya file yang kacau itu."Matthew mencondongkan tubuhnya, matanya menyipit untuk meneliti isi folder. Tangannya kemudian mengambil alih laptop dan memeriksa satu per satu detail. "Ini kelihatan aneh. Nama filenya hampir sama, hanya berbeda satu huruf di bagian akhir. Kau lihat?" tanya Matthew, satu jarinya menunjuk ke layar laptop. Sara melihat lebih dekat,

  • Istri Kontrak Sang Ahli Waris   Rasa Bersalah

    Sara duduk di kursinya cukup lama setelah semua orang meninggalkan ruang rapat. Jantungnya masih berdegup kencang, wajahnya memanas karena malu, sementara tangannya gemetar ketika merapikan berkas yang tersisa. Bayangan ekspresi kecewa para klien terus menghantui kepalanya, membuatnya ingin menghilang seketika. Ia tahu Matthew sudah mengatakan bahwa ia akan memeriksa file itu, dan bahkan sempat menegaskan bahwa Sara bukan orang yang sembarangan. Tapi kata-kata itu justru membuat hati Sara semakin perih. Baginya, kepercayaan Matthew adalah sesuatu yang berharga dan justru itulah yang membuat rasa bersalahnya semakin berat. “Aku seharusnya lebih berhati-hati,” bisiknya lirih, menatap layar laptop yang kini sudah ditutup. Matanya terasa panas, dan air mata akhirnya lolos juga. “Kalau saja aku memeriksa sekali lagi sebelum rapat, semua ini tidak akan terjadi.” Pintu ruangan masih terbuka. Matthew berdiri di dekatnya, seakan sengaja tidak langsung pergi. Ia memperhatikan Sara

  • Istri Kontrak Sang Ahli Waris   Kecurigaan Matthew

    Rapat telah usai. Para petinggi perusahaan dan klien penting sudah meninggalkan ruang rapat dengan ekspresi yang campur aduk. Beberapa masih mengangguk ramah pada Matthew, tetapi yang lain tampak kecewa karena kesalahan fatal dalam data presentasi yang ditampilkan Sara.Matthew berdiri kaku di depan meja panjang itu. Ia masih memikirkan bagaimana Sara, yang biasanya teliti dan rapi, bisa melakukan kesalahan sekonyol itu. Salah menampilkan file, hingga angka-angka dalam laporan keuangan tidak sesuai dengan data asli. Itu bukan kesalahan kecil, melainkan hal yang dapat mempengaruhi kepercayaan klien pada perusahaan mereka.Sara menunduk, wajahnya pucat. Ia bahkan tidak berani menatap Matthew, seolah tahu bahwa pria itu menaruh kekecewaan besar padanya. "Aku sungguh tidak mengerti kenapa bisa seperti itu,” gumam Sara kepada dirinya sendiri. Celine berdiri tak jauh dari mereka, dengan wajah berpura-pura cemas. “Kasihan sekali, Sara. Kau pasti terlalu lelah, ya? Wajar kalau bisa sampai

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status