Home / Romansa / Istri Kontrak Sang Presdir / Alex : Menikah Tapi Simpanan?

Share

Alex : Menikah Tapi Simpanan?

Author: Aldra_12
last update Last Updated: 2025-05-08 09:58:43

Rania benar-benar bingung. Dia menatap pada Alex yang sedang memarkirkan mobil.

“Kenapa kamu mengajakku ke sini?” tanya Rania.

Alex menoleh pada Rania.

“Kamu lupa dengan perjanjian kita. Kontrak seumur hidup itu berlaku,” kata Alex.

“Ap-apa?” Rania tahu soal itu, tapi kenapa ke kantor catatan sipil? Apa Alex berniat menikahinya, apakah itu maksud kontrak yang Alex katakan?

Alex menyodorkan sebuah kertas ke arah Rania dan meminta Rania membacanya.

“Kita menikah, tapi kamu tidak berhak mengkritik apa yang aku lakukan. Aku tidak akan pernah menceraikanmu, meskipun aku menikah dengan wanita lain. Paham!”

Rania terdiam. Apa maksudnya ini? Menikah tapi ada kemungkinan Alex akan memiliki wanita lain? Namun, apa yang Rania harapkan? Bukankah dia sudah bersedia memberikan segalanya.

“Aku paham,” balas Rania.

Alex meminta Rania tandatangan, lalu dia mengambil kembali kert

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Adeena
simpanan halal wah Alex pinter ya ga mau bikin dosa wkwkwk
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Istri Kontrak Sang Presdir    Alex : Ide Berdua

    Alex berada di ruang kerjanya karena Shirly datang membawa makan siang seperti sebelumnya.“Cicipilah, ini tadi yang masak koki di rumah. Aku bela-belain pulang buat ambil lalu ke sini,” kata Shirly dengan nada manja sambil menyodorkan sendok ke Alex.“Terima kasih,” ucap Alex dengan nada datar. Dia terpaksa menerima kedatangan Shirly agar wanita itu tak mengadu lagi ke kakeknya.Shirly senang Alex mau bicara padanya. Dia memerhatikan Alex yang sudah siap makan.Saat Alex baru saja akan makan, terdengar suara ketukan pintu yang membuat Alex dan Shirly menoleh ke pintu secara bersamaan.“Masuk!” perintah Alex.Pintu ruangan itu terbuka, terlihat Arion masuk lalu menghampiri Alex dengan cepat.“Anda belum selesai makan siang, Pak?” tanya Arion.Alex mengerutkan alis.“Anda setelah ini ada pertemuan dengan klien di luar, mereka sudah menghubungi dan sekarang dalam perjalanan ke restoran, Pak.”Alex semakin mengerutkan alis. Dia merasa tak ada jadwal bertemu klien, tapi kenapa Arion berka

  • Istri Kontrak Sang Presdir    Alex : Saling Diam

    Alex dan Rania sama-sama pergi ke perusahaan, tapi kali ini mereka tak pergi bersama. Bahkan, Alex dan Rania bersikap seperti atasan dan bawahan sebagaimana mestinya, seolah mereka tak saling mengenal.“Apa menurutmu sikap Pak Alex dan Rania berbeda hari ini?” tanya Silvi saat menemui Arion di meja kerjanya.Arion menoleh ke pintu ruangan Alex, lalu kembali menatap pada Silvi.“Semalam Rania bertanya soal Tuan Abraham yang tiba-tiba datang ke tempat tinggal Pak Alex, mungkinkah terjadi sesuatu sampai mereka saling diam?”Silvi berpikir.“Aku kasihan pada Rania kalau patah hati. Dia sudah disakiti oleh mantan suaminya, masa sekarang patah hati karena cinta beda status?”Arion terdiam sejenak. “Aku akan mencoba mencari tahu.”“Kalau begitu kamu cari tahu dari Pak Alex, biar aku cari tahu dari Rania,” kata Silvi.Arion mengangguk setuju. Arion pergi ke ruang kerja Alex untuk meminta tandatangan atasannya itu. Dia meletakkan berkas di atas meja kerja Alex, lalu dia menunggu sambil memand

  • Istri Kontrak Sang Presdir    Alex : Mimpi Buruk

    Rania tidak jadi pergi karena Alex tak mau melepasnya, bahkan tangan pria itu begitu gemetar, membuat Rania takut meninggalkan Alex sendirian.Bahkan sekarang, Alex berbaring sambil terus menggenggam tangan Rania.“Lex.” Rania mencoba mengajak bicara karena sejak tadi Alex hanya diam.Bukannya menanggapi panggilan Rania, Alex semakin mempererat genggaman tangan wanita itu.Rania hanya bisa menghela napas panjang, lalu mengusap lembut rambut Alex. Pria itu berbaring sambil menggunakan paha Rania sebagai bantal.“Tidurlah, aku tidak akan pergi,” kata Rania dengan suara lembut.Rania tetap tak mendengar suara Alex. Dia menurunkan pandangan, melihat Alex yang memejamkan mata, tapi genggaman tangan pria itu masih sangat kuat.Rania penasaran dengan apa yang dirasakan Alex, tapi dia juga tak bisa langsung bertanya karena takut membuat Alex semakin tertekan.Rania memilih diam, cukup lama dia duduk dengan Alex yang berbaring di pangkuannya, sampai akhirnya Rania merasakan genggaman Alex mula

  • Istri Kontrak Sang Presdir    Alex : Kedatangan Tak Terduga

    “Sembunyilah.”Alex menurunkan Rania dari atas meja pantry, lalu berjalan menuju pintu depan.Rania bergegas pergi, tak lupa dia mengambil tasnya yang ada di sofa lalu mencari tempat bersembunyi agar siapa pun yang datang ke sana, tidak melihatnya.Alex melihat ke layar interkom, dia melihat sang kakek datang ke penthouse miliknya.‘Kenapa Kakek ke sini?’ batin Alex.Alex menyembunyikan sepatu Rania, lalu menoleh ke belakang, dia sudah tidak melihat Rania berkeliaran di dalam, sehingga Alex segera membuka pintu dan melihat sang kakek yang berdiri sambil menatap datar ke arahnya.“Kenapa Kakek malam-malam ke sini? Masuklah.” Alex membuka lebar pintu untuk mempersilakan sang kakek masuk.“Sedang apa kamu sampai membuka pintu saja sangat lama?” tanya Abraham yang berjalan diikuti Steve.“Aku baru saja selesai mandi,” jawab Alex sambil menutup pintu.Abraham terus melangkah, sampai berhenti di ruang tengah, lalu mengedarkan pandangan seperti mencari sesuatu.Tentu saja kedatangannya ke sa

  • Istri Kontrak Sang Presdir    Tidak Ada Kabar

    Stefanie duduk di samping rumah sambil terus memandangi ponselnya. Tatapannya begitu sendu, bahkan air mata tiba-tiba mengalir begitu saja dari pelupuk mata.“Ma.”Stefanie buru-buru menghapus air mata saat mendengar suara Anna. Dia menoleh dan mencoba tersenyum pada putrinya itu.“Ada apa, hm? Kamu pengen sesuatu?” tanya Stefanie lalu mengulurkan tangan untuk menggapai tangan Anna.Anna duduk di samping Stefanie, lalu sang mama mulai mengusap lembut perut Anna yang mulai besar karena sudah berusia dua puluh minggu.“Kenapa Mama nangis?” tanya Anna sambil memerhatikan mata sang mama yang merah.“Siapa yang nangis? Tidak ada,” jawab Stefanie masih saja tersenyum meski sudah ketahuan.Anna mengulurkan tangan, lalu mengusap sisa air mata dari pipi sang mama. “Sudah ketahuan pun masih bohong,” ucap Anna, “Mama ingat sama Alex?” tanya Anna lagi.Anna tahu, setelah Alex tak merespon semua panggilan Stefanie, sang mama tidak pernah lagi mencoba menghubungi Alex lagi.Stefanie diam sejenak,

  • Istri Kontrak Sang Presdir    Alex : Shirly Curiga

    Rania sangat terkejut melihat Shirly yang masuk ke ruangan Alex dan kini sedang menatapnya juga Alex secara bergantian.Bahkan kini Rania seperti seorang selingkuhan yang baru saja kepergok istri sah sedang berselingkuh, padahal di sini dialah istri sah pertama Alex.“Lain kali hati-hati, Pak. Maaf sudah membuat kemeja Anda kotor.” Rania segera bereaksi agar Shirly tidak curiga, dia mengusap kemeja Alex dengan kanebo basah agar tampak pakaian Alex yang baru saja terkena sesuatu.Alex hanya menatap datar pada Rania, lalu setelahnya dia membalikkan badan dan pergi ke mejanya.Shirly memerhatikan sikap Rania dan Alex. Dia sudah curiga karena keduanya berdiri dengan jarak yang sangat dekat, tapi mendengar ucapan Rania, membuat Shirly menurunkan kewaspadaan.“Saya permisi dulu,” ucap Rania sambil membawa alat kebersihannya meninggalkan ruangan Alex.Shirly hanya mengamati Rania pergi lalu setelahnya dia menghampiri Alex yang sudah duduk di kursinya.“Apa kamu sudah sarapan? Aku membawa sar

  • Istri Kontrak Sang Presdir    Alex : Menginap di Rumah Sakit

    “Sudah kubilang, jangan memberinya uang. Dia akan terus memerasmu jika kamu melakukan itu,” kata Rania panik karena Alex tak kunjung menjelaskan.“Aku tidak memberinya uang sepeser pun. Dia melakukannya dengan sukarela,” balas Alex.Kening Rania berkerut halus.“Kamu yakin?” tanya Rania memastikan, “kamu sudah banyak mengeluarkan uang untuk biaya Abi, jadi aku tidak mau kalau kamu menghabiskan uang untuk Bimo.”“Dia tidak akan pernah bisa memerasku, jadi tenang saja,” kata Alex.Rania menatap Alex dengan bola mata berkaca-kaca. Meski sikap Alex kasar dan kadang di luar dugaan, tapi pria itu sangat baik padanya.“Kamu ke sini hanya untuk mengatakan itu? Padahal kamu bisa membahasnya di kantor besok,” kata Rania, “kamu pasti lelah, harusnya segera pulang dan beristirahat,” ucap Rania lagi.Alex menatap Rania.“Aku ke sini karena ingin. Aku akan menginap di sini malam ini.”Rania terkejut.“Tapi di sini tidak ada tempat untuk tidur, kamu tidak akan nyaman tidur di sini,” kata Rania.“Aku

  • Istri Kontrak Sang Presdir    Alex : Tak Acuh

    Alex langsung menatap datar pada Shirly meski wanita itu tersenyum padanya. “Aku terlalu sibuk untuk melakukan sesuatu seperti yang kamu katakan. Jalani saja apa yang ada sekarang.”Alex tidak bisa bicara dengan keras karena dia tahu, satu kalimat menyakiti Shirly, maka teguran yang akan dia dapat dari kakeknya.Shirly tak senang mendengar ucapan Alex. Dia semakin yakin kalau Alex memang tak menerimanya. Namun, bukan berarti Shirly akan menyerah.Mereka akhirnya menikmati makanan yang dihidangkan. Alex hanya diam, sedangkan Shirly terus bicara, menceritakan keseharian dan hobinya, meskipun Alex tidak menanggapi sama sekali apa yang Shirly katakan.Setelah makan malam selesai. Alex mengecek arlojinya, waktu sudah menunjukkan pukul sembilan malam, Rania pasti di rumah sakit.“Ada apa?” tanya Shirly karena Alex terus mengecek arloji.Alex diam sesaat, lalu berkata, “Sudah makan malam, bisa pulang sekarang?” Shirly terkejut mendengar ucapan Alex, apa pria itu tak berniat mengajaknya jal

  • Istri Kontrak Sang Presdir    Alex : Makan Malam Yang Tak Diharapkan

    Alex pergi ke kantor polisi untuk menemui Bimo. Dia sudah berada di ruang kunjungan, menunggu Bimo dibawa ke ruangan itu.Alex duduk sambil menyilangkan kaki, tak beberapa lama kemudian Bimo masuk diantar salah satu petugas, lalu ditinggal hanya berdua dengan Alex.Bimo sangat terkejut melihat Alex ada di sana. Matanya menyipit, dia berjalan pelan menghampiri meja yang ada di ruangan itu.“Kenapa kamu di sini?” tanya Bimo penuh curiga.Alex menatap datar pada Bimo yang kini duduk berhadapan dengannya.“Apa jangan-jangan kamu yang merencanakan ini? Aku tidak pernah mencuri tapi dituduh mencuri, pasti kamu yang menjebakku untuk balas dendam, kan?”“Kamu punya bukti sampai berani menuduhku? Aku bisa membuatmu mendekam di penjara lebih lama, jika kamu berani membuat nama baikku tercemar atas tuduhan tak mendasarmu.”Bimo tersentak tak bisa berkata-kata, apalagi tatapan Alex begitu dingin dan menyeramkan. Bimo panik sampai mengalihkan tatapannya dari Alex.“Aku mendengar masalah yang sedan

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status