Share

Jadi Masalah Lagi

Author: Aldra_12
last update Last Updated: 2025-03-04 09:07:09

Kai melihat Anna yang melamun siang itu. Bisa ditebak kalau Anna pasti memikirkan soal kejadian tadi.

Kai bangun untuk menghibur Anna, tapi belum sempat dia melakukannya, Tian masuk ke ruang kerjanya dan segera menghampirinya.

“Pak, Anda harus ke ruang rapat lagi,” kata Tian.

Kening Kai berkerut halus.

Tian agak mendekat pada Kai, lalu berbisik, “Para pemegang saham melakukan rapat dadakan lagi karena masalah tadi.”

Kai mengepalkan telapak tangan, geram.

Sepertinya para pemegang saham lebih suka mengurus hal pribadinya ketimbang bisnis.

Kai menatap pada Anna. Dia lantas menghampiri istrinya itu lebih dulu sebelum pergi.

“Aku ada rapat. Tetaplah di sini.”

Anna menatap pada Kai yang berdiri di depan meja kerjanya. Dia mengangguk.

Setelah berpamitan dengan Anna, Kai akhirnya pergi bersama Tian menuju ruang rapat.

Kai benar-benar tak mengerti, kenapa para pemegang saham terus menerus mengganggunya dengan masalah ini.

Bahkan meski dia tetap mempertahankan Anna, hal itu tidak akan menggang
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Adeena
mau cari gara2 sama menantu Bramanty ini orang...
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Istri Kontrak Sang Presdir    Dibantu Ayah

    Kai menatap tajam pada pemegang saham yang baru saja mengatakan kalau Anna lebih pantas menjadi cleaning service.Bahkan meski Anna hanya lulusan SMA, tapi Anna cerdas dan berkompeten. Jika tidak, Anna tidak akan bisa memilah berkas, bahkan menunjukkan beberapa kesalahan yang luput dari Kai.Kaivan sudah melihat Kai yang sangat emosi. Dia merasa harus mengakhiri ketegangan di ruangan itu.“Kai menjadikan Anna sebagai asisten tentu dengan banyak pertimbangan dan sudah merundingkannya dengan saya.”Semua orang tercengang, begitu juga dengan Kai karena sebelumnya dia tidak pernah memberitahu ayahnya soal posisi Anna.Hanya saja Kaivan tahu setelah mendatangi kantor Kai.“Dan, Anna bukan orang sembarangan. Dia adalah menantu di keluarga kami, istri Kai.”Semua orang semakin terkejut bukan kepalang. Bahkan mereka sampai saling pandang seperti saling tanya soal pengakuan Kaivan.“Menantu?” Salah satu pemegang saham akhirnya membuka suara.Kaivan menoleh pada Kai yang tersenyum miring, sudah

    Last Updated : 2025-03-04
  • Istri Kontrak Sang Presdir    Butuh Liburan

    Anna memandang Kai yang terus diam sejak kembali dari rapat tadi. Bahkan Kai tidak banyak bicara seharian ini, sampai membuat Anna bingung karena saat ditanya, Kai berkata tak apa-apa, tapi sikapnya berbeda.“Kai, apa benar jika tidak ada masalah?” tanya Anna memberanikan diri saat mereka baru saja pulang.Kai memandang Anna, sama seperti tadi, Kai hanya mengangguk.Anna merasa semakin aneh, sikap Kai benar-benar tak seperti biasanya.Anna melihat Kai yang baru saja melepas sepatu. Dia akhirnya mendekat lalu melingkarkan kedua tangan di perut Kai dari belakang.“Aku tahu ada sesuatu yang kamu sembunyikan. Dari tadi kamu diam dan sikapmu agak berbeda. Apa rapat tadi membahas aku? Membahas soal yang Ibu lakukan tadi?” tanya Anna mencoba menebak.Anna sendiri sudah curiga ke sana, dulu saja Kai harus menghadapi masalah karena posisi Anna di sana, apalagi sekarang saat Mila membuat keributan di perusahaan.Anna yakin kalau rapat tadi karena membahas dirinya.Kai memandang kedua lengan Ann

    Last Updated : 2025-03-05
  • Istri Kontrak Sang Presdir    Queen Curiga

    Saat malam hari. Queen tiba-tiba datang ke rumah sampai membuat Anna dan Kai terkejut.“Ini sudah malam, buat apa kamu ke sini?” tanya Kai.“Aku nggak akan ke sini kalau bukan Mami yang minta. Kepedean kamu kalau mikir aku ke sini karena kemauanku,” balas Queen sewot karena sang kakak seperti tak menerima kehadirannya.Kai mengusap tengkuk seraya mengalihkan pandangan dari Queen. Tentu dia tak menerima kedatangan Queen karena masih ingin bermesraan dengan Anna, tapi sang adik malah datang.Anna hanya menahan senyum melihat interaksi Queen dan Kai yang memang menggemaskan.“Mami bilang, undangan sudah disebar, pakaian kalian juga sudah disiapkan, jadi kalian tinggal menyiapkan diri,” ujar Queen lalu menyodorkan paper bag yang dibawa pada Anna. “Ini buat kamu, Mami bilang kamu harus jaga kesehatan, jangan sampai sakit saat acara nanti.”Anna mengambil paper bag dari Queen, lalu berterima kasih.Mereka duduk bersama, tapi Kai izin pergi ke kamar karena mau mandi.Queen memperhatikan sang

    Last Updated : 2025-03-05
  • Istri Kontrak Sang Presdir    Diajari Masa Bodoh

    Anna akhirnya menceritakan soal Rachel yang menjadi temannya dan mengungkap perasaan Rachel pada Kai karena sang adik ipar yang terus mendesak. Dia juga merasa lebih lega setelah bicara dengan Queen.“Rasanya aneh.” Queen sudah bisa menyimpulkan.“Apa yang aneh?” tanya Anna keheranan.Queen memandang Anna yang menunggu jawaban darinya, lalu berkata, “Rachel bukan type wanita yang suka bergaul dengan orang yang memiliki status tak sebanding dengannya. Jika dia tiba-tiba memintamu jadi temannya, ini sangat aneh bagiku.”Anna diam. Dia juga sebenarnya merasakan keanehan itu.“Menurutku, dia menjadi temanmu karena ingin mendekati Kai saja, apalagi aku tahu betul kalau Rachel seperti terobsesi dengan Kai,” ujar Queen lagi.Anna diam mendengar hal itu.“Dia memang bilang kalau menyukai Kai, juga berkata agar aku tak menyakitinya. Bukankah itu artinya seperti agar aku tak menyukai Kai? Nyatanya dia marah saat tahu kalau aku menikah dengan kakakmu,” ucap Anna mencoba mencari kesimpulan dari m

    Last Updated : 2025-03-06
  • Istri Kontrak Sang Presdir    Mencoba Tegas

    “Aku sudah mengajukan cuti untuk besok sampai hari pesta pernikahan kita.” Kai bicara sambil mengalungkan dasi di leher.Anna mendekat pada Kai, lalu meraih dasi suaminya itu.“Boleh aku coba ikat dasinya?” tanya Anna.Kai menatap Anna yang berdiri di hadapannya. Dia tersenyum kecil, lalu mengangguk.“Tapi aku tidak tahu caranya,” ucap Anna lalu terkekeh pelan.Kai tersenyum melihat tingkah Anna. Dia meraih kedua tangan Anna yang sudah memegang dua sisi dasi, kemudian membantu menggerakkan tangan Anna agar bisa mengikat dasi.Anna mencoba belajar, saat dirasa sudah bisa, dia pun merapikan dasi itu sendiri.“Begini?” tanya Anna setelah selesai mengikat.“Iya.” Kai tetap menerima meski ikatan dasi itu kurang rapi.Senyum Anna mengembang, dia senang bisa membantu Kai.“Boleh aku yang ikat tiap pagi?” tanya Anna.“Tentu.” Kai mengiyakan.Kai memandang Anna yang sangat senang, tapi juga mendadak suram saat ingat kalau Anna harus pindah divisi.“Apa kamu benar-benar tak masalah kalau dipind

    Last Updated : 2025-03-06
  • Istri Kontrak Sang Presdir    Berani Melawan

    Rachel terkejut karena Anna berani memotong ucapannya. Dia menatap Anna yang memiliki sorot mata berbeda dari sebelumnya.“Kamu tak pernah mendengar penjelasanku, bahkan kamu bertanya tapi menjawabnya sendiri tanpa memikirkan pendapat orang lain,” ucap Anna setelah akhirnya bisa menyela ucapan Rachel.Rachel masih menatap dengan rasa tak percaya. Ada rasa kesal yang kini bercokol di dadanya.Rachel berpikir akan bisa mempengaruhi Anna, meski Anna adalah istri Kai, Rachel ingin Anna merasa tak layak lalu perlahan melepas Kai. Namun, sepertinya sekarang usahanya gagal.“Aku tidak bermaksud menyakitimu atau apa pun itu. Aku ingin menjelaskan, tapi karena kamu begitu menggebu mengungkap rasa sukamu pada Kai, membuatku memilih diam,” ucap Anna lagi.“Kamu sedang mempermainkan perasaanku!” tuduh Rachel.“Tidak ada yang mempermainkan jika kamu sejak awal bertanya dan memberiku kesempatan menjelaskan.” Anna masih mencoba melawan meski tubuhnya mulai gemetar.“Kamu punya kesempatan untuk menjel

    Last Updated : 2025-03-07
  • Istri Kontrak Sang Presdir    Mahakarya Queen

    Rachel begitu geram dan emosi. Dia duduk di dalam mobil yang berhenti di bahu jalan. Tangannya mencengkram kuat pada stir mobil.“Kenapa sikapnya berubah drastis?” Rachel benar-benar tidak menyangka bisa kehabisan kata-kata untuk membalas ucapan Anna. “Aku harus memberinya pelajaran,” gumam Rachel.Rachel mengeluarkan ponsel, lalu mencoba menghubungi Mila.“Kalian mau banyak uang, kan? Kalau begitu lakukan apa yang aku perintahkan.”Rachel tak lagi menjaga image-nya. Dia sudah terbakar amarah dan berusaha mencari cara bagaimana menjatuhkan Anna.**Anna kembali ke ruang kerja Kai. Dia melihat Kai yang langsung berdiri dan berjalan menghampirinya.“Kamu baik-baik saja? Apa Rachel mengatakan sesuatu yang menyinggungmu?” tanya Kai dengan cepat.Terakhir kali Anna salah paham dengannya setelah Anna pergi dengan Rachel, kali ini Kai tidak akan membiarkan kesalahpahaman terjadi.Anna melebarkan senyum, lalu membalas, “Aku bisa mengatasinya. Kali ini aku tidak membiarkannya terus bicara. Y

    Last Updated : 2025-03-07
  • Istri Kontrak Sang Presdir    Gengsi Mengakui

    Kai terpaku memandang pada Anna. Istrinya itu memakai gaun sederhana tapi begitu elegan.“Lihat, sudah kubilang kalau aku akan mendandaninya dengan cantik, kan?” Queen memuji kemampuannya. “Kamu terpesona sampai lupa caranya berkedip. Awas, jangan lupa bernapas.”Anna langsung menahan senyum. Dia harus mengakui kalau Queen sangat pandang merias. Anna sampai tak menyangka jika akan berubah seperti bukan dirinya.Kai tersadar dari lamunan. Dia memandang pada Queen yang sedang mengejeknya.“Lumayan, begini pun kamu sangat lama mendandaninya,” ucap Kai tak mau mengakui mahakarya sang adik. Dia gengsi karena sebelumnya terus protes.“Kamu bilang apa? Dia secantik ini, kamu hanya bilang lumayan! Tidak menghargai sekali!” gerutu Queen kesal.Anna menahan senyum melihat perdebatan Queen dan Kai. Dia lantas memandang suaminya.“Sudah, tidak usah banyak protes. Kita harus segera ke hotel,” ajak Kai.Kai mengulurkan tangan pada Anna untuk membantu istrinya itu berjalan.Queen masih menggerutu, k

    Last Updated : 2025-03-08

Latest chapter

  • Istri Kontrak Sang Presdir    Alex : Tak Seperti Yang Dipikirkan

    Alex menipiskan senyum.“Apa kamu sedang besar kepala?”Rania mengerutkan alis. Dia melihat Alex mengulurkan tangan, Rania pikir Alex hendak menyentuhnya, tapi ternyata pria itu mencolek meja, lalu mengusap telunjuk dengan jempol.“Belum bersih,” kata Alex lalu melirik tajam pada Rania, “bersihkan ulang,” perintahnya kemudian.Setelahnya, Alex sedikit mundur dari Rania tapi tatapannya terus tertuju pada wanita itu. Dia lagi-lagi tersenyum miring, lalu pergi ke sofa.Rania menghela napas lega. Dia melirik pada Alex yang sekarang berjalan santai menuju sofa. Pria ini, benar-benar ingin mengerjainya setiap hari.**Saat jam istirahat, Rania pergi ke rooftop lagi untuk melepas beban yang dipikulnya. Dia menarik napas dalam-dalam lalu mengembuskan kasar berulang kali.“Kamu di sini lagi.”Rania terkejut. Dia menoleh dan melihat Arion datang menghampirinya.“Tidak makan siang lagi?” tanya Arion sambil menatap pada Rania.Rania tidak menjawab, lalu melihat Arion mengulurkan roti.“Makanlah,

  • Istri Kontrak Sang Presdir    Alex : Mengerjai

    Setelah selesai memilah jagung dan memastikan tidak ada satu pun yang tertinggal. Rania mendorong tempat makan ke hadapan Alex lagi.“Itu sudah semua saya pisah, apa ada lagi yang Anda perlukan?” tanya Rania dengan nada malas.Rania melirik pada Alex, pria itu membuat gerakan mengusir menggunakan tangan. Ekspresi wajah Rania begitu masam, pria di depannya ini benar-benar sombong.Rania segera bangun, lalu dia pergi dari ruangan itu sebelum semakin kesal melihat sikap Alex.Alex tersenyum tipis melihat Rania kesal. Dia memandang salad yang ada di meja, lalu mengambil alat makan dan mulai menyantap salad miliknya.Dia juga mengambil jagung yang tadi dipisah oleh Rania. Bukannya Alex tak suka, dia hanya ingin mengerjai wanita itu.“Dasar terlalu lugu,” gumam Alex lalu kembali memasukkan suapan ke mulut.**Saat sore hari. Rania membuat patahan leher dan memijat pundaknya. Akhirnya sehari ini bisa dia lalui dengan baik meskipun harus ada drama mengurus atasannya yang memberi perintah tak

  • Istri Kontrak Sang Presdir    Alex : Banyak Sabar

    Setelah jam istirahat usai. Rania kembali ke divisi untuk mulai bekerja lagi. Saat baru saja sampai di pantry, Rania terkejut melihat lampu merah menyala.“Sepertinya hari ini Pak Alex berulang kali memanggil,” gumam Herman.Rania menatap lampu itu terus berkedip. Mau tidak mau dia harus pergi ke ruangan Alex untuk melihat, apalagi yang pria itu inginkan.Rania mengetuk pintu ruangan Alex, lalu dia masuk dan melihat Alex duduk di sofa sambil menyapukan jari di atas tablet pintar.“Anda butuh sesuatu, Pak?” tanya Rania tetap sopan meski jiwanya ingin memberontak.“Bersihkan mejaku!” perintah Alex.Rania menoleh ke meja Alex, alangkah terkejutnya dia melihat meja Alex yang sangat berantakan.Berkas-berkas dibiarkan tergeletak begitu saja tak tertatap rapi, lalu ada tumpangan kopi yang dibiarkan sampai agak mengering.Rania benar-benar harus bersabar. Dia berjalan ke arah meja untuk mulai membersihkan, tetapi Alex kembali berkata.“Bersihkan sampai benar-benar bersih. Jika tidak, kamu ti

  • Istri Kontrak Sang Presdir    Alex : Bertahanlah

    Rania memandang pada Alex, lalu tatapannya tertuju pada kertas dan pulpen yang berserakan di lantai.“Pungut semua!” perintah Alex.Rania tidak bisa mengelak karena sekarang bekerja untuk Alex. Dia berjalan mendekat lalu berjongkok di sisi kertas-kertas berserakan dan meletakkan nampan di lantai, setelahnya dia memunguti satu persatu kertas itu.Tanpa diduga, Alex ikut berjongkok, tapi bukan untuk membantu Rania memunguti kertas itu, melainkan untuk memberikan senyum ejekan pada wanita yang sudah menolaknya.“Tidak disangka, kamu menolak kerja di rumahku tapi malah bekerja di perusahaanku,” cibir Alex.Rania terdiam sesaat. Dia tak membalas atau menatap pada Alex. Rania fokus memunguti kertas-kertas itu, setelah selesai dia segera berdiri lalu meletakkan semua kertas itu di meja.“Apa kamu pikir harimu akan tenang dengan bekerja di sini?” Alex sudah berdiri dan kini menatap tajam pada Rania.Rania masih menurunkan pandangan, lalu berkata, “Jika sudah tidak ada yang perlu saya lakukan,

  • Istri Kontrak Sang Presdir    Alex : Akan Sulit

    Rania benar-benar panik luar biasa melihat pria yang kini menatapnya dengan ekspresi wajah dingin. Dia masih mematung di tempatnya, sampai salah satu teman OB-nya menarik lengan Rania agar menyingkir dari jalan.“Selamat pagi, Pak.” Dua OB lain langsung membungkuk pada Alex dan Arion yang baru saja keluar dari lift.Alex berjalan dengan ekspresi wajah dingin tanpa menoleh Rania sama sekali, sedangkan Arion melirik pada Rania. Jadi, ini OB baru yang kemarin dipermasalahkan oleh atasannya itu.Rania masih bergeming dengan perasaan campur aduk. Di hari pertamanya bekerja, kenapa dia bertemu dengan pria yang membuat hidupnya kacau.“Siapa dia?” tanya Rania menoleh pada teman kerjanya.“Itu tuh, Pak Alex. Dia cucu pemilik perusahaan ini dan direktur di sini. Ya, meski dia masih direktur, tapi katanya sebentar lagi akan diangkat jadi presdir karena kemampuannya memimpin perusahaan,” jawab Herman–OB teman Rania.Rania merasakan jantungnya berdegup sangat cepat. Jadi, dia bekerja untuk pria b

  • Istri Kontrak Sang Presdir    Alex : Ternyata

    Rania pergi ke rumah sakit dengan perasaan lega. Dengan bekerja di perusahaan itu, Rania bisa mendapatkan uang lebih banyak di siang hari dan bisa menjaga Abi saat malam hari.Rania berjalan di koridor rumah sakit menuju ruang inap Abi. Saat hampir sampai di kamar sang putra, Rania melihat dokter dan perawat masuk ke ruangan sang putra dengan sangat terburu-buru.Tentu saja hal itu membuat Rania sangat panik. Dia segera berlari ke kamar Abi, saat masuk sudah melihat dokter sedang menangani putranya.“Apa yang terjadi pada anakku?” tanya Rania sangat panik.“Kondisi Abi baru saja drop, Bu. Dokter sedang mengecek dan memberikan penanganan yang tepat,” jawab perawat.Rania menutup mulut dengan kedua telapak tangan. Dia benar-benar ketakutan dan panik jika terjadi sesuatu dengan Abi.“Kumohon, Abi. Mama akan mengusahakan kesembuhanmu, tolong jangan terjadi apa-apa padamu, Sayang.”Rania terus memandang dokter yang sedang mengecek kondisi Abi. Bola matanya sudah berkaca-kaca, ketakutan memb

  • Istri Kontrak Sang Presdir    Alex : Diterima tapi Hampir Dipecat

    Hari berikutnya. Rania pergi ke perusahaan tempat Silvi bekerja. Dia datang lebih awal dan bertemu dengan Silvi yang ternyata menunggunya di depan perusahaan.“Syukurlah kamu datang awal,” ucap Silvi lalu menengok ke arloji yang melingkar di pergelangan tangan.“Aku tidak mungkin mengecewakanmu. Kamu sudah sejauh ini mau membantuku, jadi aku harus berjuang,” balas Rania.Silvi tersenyum lebar, lalu dia mengajak Anna segera masuk ke perusahaan karena kepala HRD ternyata sudah datang.Mereka masuk ke ruang HRD, lalu Silvi meninggalkan Rania bersama kepala HRD agar bisa diwawancarai.Rania memberikan surat lamarannya. Dia berdiri di depan meja kepala HRD sambil menunggu wanita itu membaca surat lamarannya.“Ternyata kamu sudah banyak pengalaman kerja di usiamu sekarang,” kata kepala HRD.Rania tersenyum dan mengangguk. “Iya, dan saya ahli menjadi cleaning service.”Kepala HRD tersenyum. “Terakhir kali kamu menjadi petugas kebersihan di klub malam, kenapa kamu keluar? Apa gajinya tidak mu

  • Istri Kontrak Sang Presdir    Alex : Merasa Terhina

    Alex berada di ruangannya menandatangani berkas-berkas yang bertumpuk di meja. Dia tidak fokus dalam bekerja, sampai beberapa kali membaca ulang berkas yang diserahkan padanya.“Apa ada masalah, Pak?” tanya Arion–sekretaris Alex.Alex melirik pada Arion, tapi tidak menjawab pertanyaan sekretarisnya itu. Dia segera membubuhkan tanda tangan, lalu menyerahkan berkas yang ditunggu oleh sekretarisnya itu.“Mana lagi yang butuh diserahkan hari ini?” tanya Alex sambil menatap satu persatu berkas yang ada di meja.“Stopmap merah, Pak,” jawab Arion sambil menunjuk ke stopmap yang dimaksud.Alex segera mengambil lalu membuka stopmap itu dan menandatangani berkas di dalamnya.Arion mengamati atasannya itu, sikap Alex beberapa hari ini memang sangat aneh. Jika mudah emosi itu sudah biasa, yang tak biasa itu karena Alex sering sekali melamun bahkan tidak fokus saat menghadiri rapat.Setelah Arion pergi dari ruangan Alex. Alex meletakkan pulpen yang dipegang lalu sedikit melonggarkan dasi yang tera

  • Istri Kontrak Sang Presdir    Mendapat Bantuan

    Saat sore hari. Anna duduk di teras sedang makan camilan bersama Stefanie. Dia terlihat sangat bahagia, di masa kehamilan bisa bersama orang-orang yang menyayangi dan memberinya banyak perhatian.“Suamimu pulang,” ucap Stefanie saat melihat mobil Kai memasuki halaman rumah.Anna tersenyum lebar, dia kembali memasukkan potongan semangka ke mulut lalu berdiri untuk menghampiri suaminya.Kai turun dari mobil yang baru saja terparkir sempurna di depan garasi mobil. Dia membuka bagasi mobil, lalu mengambil sesuatu dari dalam sana.Anna mengamati apa yang Kai bawa, suaminya membawa satu kantong plastik besar.“Itu apa?” tanya Anna penasaran.“Pesananmu,” jawab Kai lalu membuka plastik itu agar Anna melihat isinya.Mata Anna berbinar. Dia langsung mengambil kantong plastik berisi banyak mangga muda itu dari tangan Kai.“Terima kasih.” Anna mencium pipi Kai, lalu pergi meninggalkan suaminya tanpa mengajaknya masuk.Kai terkejut, bisa-bisanya dia diabaikan karena mangga muda.“Anna! Hati-hati

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status