Share

Part 96

Part 96

Han sudah bersiap untuk pulang. Ia sedang mengemasi barang di kamar hotelnya saat ponselnya berdering dan itu panggilan itu berasal dari nomer ayah Aira. Senyum mengembang di bibirnya dan langsung menekan tombol telepon warna hijau.

Senyum itu semakin lebar tatkala mendengar Iyan yang mengambil ruko yang dia tawarkan.

“Tetapi benar kan, Pak Han, kalau aku akan membayar itu setelah menempati?” tanya Iyan memastikan.

“Iya, benar sekali, Pak Iyan,” jawab Han. “Jadi mulai kapan akan menempati tempat saya?” tanyanya lagi.

“Lusa boleh?” tanya Iyan.

“Boleh sekali.”

Telepon ditutup dan Han melonjak girang. “Kalian harus masuk perangkap dulu. Dan akhirnya tidak punya pilihan lain selain memberikan Aira padaku. Aku juga tidak boleh agresif agar Aira tidak takut dan tidak lapor yang macam-macam,” ucapnya. “Baru kali ini aku benar-benar seperti berjuang untuk mendapatkan seseorang dengan sepenuh hati. Semoga Aira akan menjadi jodoh yang abadi buatku,” katanya lagi. Ia urung pulang karena
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status