Share

BAB 9

Kaki Nayla terus bergetar begitu ia sudah memasuki kamar di salah satu hotel yang menjadi tempat janjiannya dengan klien pertama dari situs mateforyou.com. Gadis itu menangkup kedua lututnya lalu ditekan agar ia berhenti bergetar. Ini bukan pilihan yang mudah tapi Nayla benar-benar sudah kehabisan langkah dalam mencari jalan lain. Dia sepakat untuk melayani seorang pria yang dari data dirinya berstatus duda dan sudah cukup berumur.

Nayla akan dibayar 200 juta untuk malam pertama ini, sungguh penawaran yang menggiurkan untuk amatir sepertinya. Nominal itu tidak seberapa jika dibanding dengan hutang kedua orang tuanya tapi setidaknya itu lebih besar daripada upah kerja paruh waktu yang selama ini gadis itu terima. Dengan uang itu Nayla bisa membayar tagihan 15 juta/bulan yang ditentukan pak Bandot.

Jangan kira hanya karena Nayla lega dengan kesepakatan harga 200 juta maka gadis itu terbebas dari perasaan kalut, tidak! Sebaliknya, saat kedua belah pihak sudah setuju dan janji temu sudah diatur, detik itu pula Nayla menangis tersedu di kamarnya seorang diri. Kakaknya sedang tidak di rumah saat transaksi itu terjadi sehingga Nayla bebas menangis sepuasnya.

Tidak ada jalan untuk mundur, Nay. Bisa, kamu pasti bisa. Demi Ayah, Bunda, dan kak Ratu. Jangan egois, Nqy. Tidak apa-apa.”

Kedua tangan Nayla mengepal penuh tekad, ia berusaha menguatkan diri agar lebih berani menghadapi situasi ini. Nayla masih menunggu sendirian di dalam kamar hotel karena dari pesan yang dia dapat katanya kliennya akan datang sekitar lima menit lagi. Sebenarnya tadi Nayla sempat bertemu dengan seorang pria dengan kisaran usia 40 tahunan, Nayla kira pria itulah klien yang akan dia layani tapi ternyata pria itu hanya seseorang yang ditugaskan membimbing Nayla ke kamar hotel dan meminta gadis itu untuk menunggu di sana. Katakanlah orang itu adalah kaki tangan klien Nayla.

Lima menit berlalu, pintu kamar hotel terbuka, masuk seseorang ke dalam sana dan Nayla refleks berdiri sambil menunduk menyambut orang itu. Langkah sepatu terdengar semakin mendekati Nayla, jantung gadis itu bertambah ritmenya seperti genderang perang. Ini bukan hanya peribahasa tapi memang begitulah kondisi hati Nayla. Takut, menyesal, sedih, dan tersiksa semua baur jadi satu. Pria itu berdiri tepat di hadapan Nayla, ia memiringkan posisi badannya untuk melihat wajah perempuan yang sedang menunduk ketakutan di hadapannya. Sungguh wanita panggilan yang aneh, begitu menurut pria itu.

"Apa jantungmu jatuh?" tanya pria itu yang langsung menyentak Nayla.

Mata mereka sempat bersitatap, sampai akhirnya Nayla mundur satu langkah dan pria itu pun menegapkan kembali posisinya.

"A-anda siapa?" tanya Nayla dengan nada bergetar.

Pria itu mengernyit lalu kembali mendekati Nayla sampai gadis itu terus mundur dan punggungnya membentur tembok. Dia terkunci di sana--di antara tembok dan tubuh pria yang bersimbah keringat seperti baru melakukan olahraga berat.

"Namamu Kiran bukan?" balik pria itu bertanya.

"I—iya."

"Kamu mau apa ke sini?" tanya pria itu lagi.

"Saya ... Saya mau menemui tuan Hartono."

"Untuk?" pria itu semakin mendekatkan wajahnya pada Nayla sampai napas gadis itu tercekat beberapa saat.

"Ada sesuatu yang harus kami lakukan."

"Iya, apa?" nada suara pria itu lembut tapi seduktif, setiap untai kata dan helaan napasnya mampu membuat Nayla merinding.

Nayla memejam sebentar lalu ia menjawab cepat, "Saya mau bermalam dengannya."

Pria itu tersenyum sambil mengelus pipi Nayla.

Cup!

Sebuah kecupan pria itu hadiahkan pada leher jenjang Nayla yang terekspose karena kini rambut sebahu gadis itu tengah disanggul cantik ala-ala rambut gadis Korea. Pakaian yang dikenakan Nayla pun sangat cocok dengannya, tidak terlalu seksi tapi begitu menarik--membuat orang-orang betah memandanginya lama-lama.

"Mau melakukannya sekarang?"

"Jangan kurang ajar, ya! Saya ke sini untuk pak Hartono."

Pria itu terkekeh singkat, "Hartono itu tukang kebunku," katanya sambil menarik tubuh Nayla hingga kini mereka sukses saling menempel.

Tangan pria itu mengungkung tubuh Nayla erat, gadis itu berusaha berontak namun gagal.

"Maksud Anda apa?"

"Orang yang harus kamu layani itu aku."

Mata Nayla membeliak, benarkah yang dikatakan pria itu? Tapi bagaimana mungkin kliennya berubah menjadi seorang pemuda tampan, muda, dan terlihat mustahil berstatus sebagai duda.

Orang ini pasti salah masuk kamar, batin Nayla.

"Sepertinya Anda salah orang."

"Aku tidak salah orang."

"Tapi Anda bukan orang yang ada di data klien yang saya terima."

"Itu sudah biasa, Kiran sayang, di situs seperti itu banyak klien yang memalsukan identitas mereka untuk menjaga privasi. Aku juga tidak yakin Kiran adalah nama aslimu."

Nayla meneguk ludahnya, jadi ini sungguh nyata? Pemuda tampan, lembut, ramah tapi berbahaya ini sungguh klien yang harus Nayla layani malam ini? Entah perasaan apa yang harus Nayla rasakan sekarang. Di satu sisi ia cukup lega karena tidak akan menghabiskan malam dengan pria tua, tapi di sisi lain ia juga sangat takut membayangkan apa yang akan terjadi malam ini.

"Arghh! Tolong lepaskan saya!" pekik Nayla kaget ketika pria itu tiba-tiba memangku tubuhnya lalu ia dibaringkan di atas kasur.

Pria itu langsung menindih tubuh Nayla dan menghadiahi gadis cantik nan polos itu kecupan-kecupan hangat di beberapa bagian seperti kening, pipi, leher, bahkan bibir. Pria itu mencium bibir Nayla cukup lama. Tidak ada perlawanan dari Nayla, ia hanya pasrah dan membiarkan kliennya mengeksploitasi tubuhnya, malam ini diri Nayla sepenuhnya menjadi milik pria itu.

"Kaku sekali, ini yang pertama, ya?" tanya pria itu selepas mencium bibir Nayla.

Nayla menjawab dengan anggukan.

"Tidak apa-apa, aku akan membuatmu ahli. Jangan tegang, nikmati saja dan sambut ciumanku dengan tenang."

Nayla tidak mengerti apa yang terjadi pada dirinya, yang jelas setiap untai kata pria ini sungguh lembut dan memabukkan. Perlahan namun pasti Nayla mulai luluh, pria itu membimbing tangan Nayla untuk mengalung di lehernya lalu mereka pun lanjut berciuman semakin dalam.

Komen (2)
goodnovel comment avatar
Asih Kudus
penasaran akan kelanjutannya
goodnovel comment avatar
Kikiw
duh, nay! jangan bilang juga si Rezan nih
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status