Share

Bab 7 : Membuat Keributan

Terang saja Jiwa heran dengan tingkah gadis yang dirasanya sangat berani ini. Ia hampir menepis tangan Ayuda tapi gadis itu lebih dulu menjauhkan tangannya.

“Kamu tidak akan bisa menyentuhku lagi kecuali aku yang menginginkannya,” ucap Ayuda. Ia kini menatap Wangi yang kebingungan. Dengan senyuman miring, dia menjinjitkan kaki lalu berbisik ke telinga Jiwa, matanya masih menatap ke arah wangi. Alih-alih berbicara lirih, dia malah sengaja mengeraskan suara.

“Aku datang ke sini untuk meminta pertanggungjawaban.” Ayuda tersenyum, dia membuat Wangi geram dan mendorong pundaknya menjauh.

“Berani-beraninya kamu!” Wangi mengangkat tangan ingin menampar Ayuda tapi gadis itu lebih dulu mencekal dan bahkan mencengekeram erat tangannya.

“Apa kalian tahu siapa aku? aku bukan gadis yang … “

“Sudah jangan bertengkar!” Jiwa memotong ucapan Ayuda karena tahu sang mama sedang menguping pembicaraan itu. Ia memberi kode ke Wangi dan istrinya itu pun paham, sedangkan Ayuda lagi-lagi tersenyum sinis.

“Kita bicara di luar!” Jiwa menarik lengan Ayuda, tapi jelas gadis itu tak akan hanya diam. Meladeni Ayuda tak semudah yang Jiwa bayangkan. Gadis itu berteriak kesakitan hingga mau tak mau dia melonggarkan cekalan.

“Setelah merenggut mahkota berhargaku, beginikah perlakuanmu?”

Dengan suara lantang Ayuda mengucapkan kalimat itu. Ia sengaja agar Linda mendengar dan semakin kebingungan memahami situasi yang terjadi.

“Jangan banyak tingkah!” bentak Jiwa.

Mereka berdua keluar dan berdiri di teras, hal  pertama yang dilakukan Jiwa adalah memindai penampilan Ayuda dari atas ke bawah. Dia yakin gadis ini adalah Arra yang dia beli dari Bowo, tapi kenapa perangai dan gaya berpakaiannya sangat jauh berbeda. Gadis di depannya nampak lebih glamor, tidak seperti Arra yang sederhana. Jiwa mulai bertanya-tanya mungkinkah dia sudah melakukan kesalahan, apa mungkin yang dia tiduri memang bukan Arra tapi gadis lain.

“Kenapa memandangiku seperti itu? apa kamu tidak pernah melihat wanita cantik?” sindiran Ayuda menyadarkan Jiwa dari pikirannya.

“Apa kamu masih tidak mengerti situasi apa yang terjadi? perlukah aku menjelaskannya?” pundak Ayuda mengedik, sedangkan bibirnya yang sejak tadi tersenyum mencibir berangsur menghilang. Tatapan matanya berubah sangat dingin.

“Wanita yang kamu perkosa itu bukan Arra melainkan aku,” ucap Ayuda dengan gigi bergemerutuk. “Aku Ayudara Affandi, seharusnya kamu tahu siapa Affandi. Papamu pasti sering membicarakan masalah bisnis denganmu ‘kan?”

Jiwa terbelalak, dia tak percaya dengan apa yang Ayuda katakan. Reflek pria itu menggeleng lalu membuang muka. Jiwa tergelak ironi. Ia bingung dengan situasi yang dihadapinya saat ini. Jika benar Ayuda adalah anak dari lawan bisnis papanya, semuanya pasti akan semakin rumit.

“Lalu, apa maumu?” tanya Jiwa dengan raut wajah tak kalah dingin. Ia tidak ingin sampai Ayuda sadar bahwa dia merasa cemas.

“Apa mauku? Aku ingin kamu menikahiku,” jawab Ayuda dengan enteng. Seolah dia suka rela untuk dijadikan yang ke dua.

“Menikah?” Jiwa lagi-lagi tergelak, dia merasa jalan pikiran Ayuda sungguh sangat aneh. Bukannya mengancam melaporkannya ke polisi tapi gadis ini malah ingin dinikahi.

“Bukankah kamu ingin anak? Dan istrimu itu mandul?” cibir Ayuda.

Terang saja Jiwa semakin terbahak, karena Wangi tidak mandul seperti apa yang Ayuda tuduhkan, wanita itu hanya karena tidak ingin mengandung. Wangi takut karirnya akan meredup dan bentuk tubuhnya berubah setelah melahirkan. Mendapati Jiwa seperti ini, Ayuda malah berpikir kalau tuduhannya perihal Wangi yang mandul adalah fakta.

“Aku bisa memberikanmu anak, bukankah itu yang kamu inginkan? Aku yakin dia akan menjadi orang hebat nantinya, anak itu bisa menyatukan keluarga Affandi dan Ramahadi yang selalu bersaing di dunia bisnis, tapi tentu saja jika papamu tidak membunuhmu lebih dulu.” Ayuda tertawa setelah mengucapkan kalimat itu, dia membuat Jiwa gentar.

Keduanya masih terdiam dan saling menatap tajam, hingga Linda memilih keluar dan bertanya apa yang sebenarnya terjadi di sini. Seketika itu juga ekspresi Ayuda berubah, dia memasang muka sedih dan mengatakan ke Linda bahwa Jiwa sudah memperkosanya. Berpikir bahwa Linda akan membela, tapi nyatanya Ayuda keliru. Linda sangat memanjakan Jiwa, alhasil Ayuda lah yang terkena sembur wanita paruh baya itu.

“Omong kosong, jangan coba-coba kamu fitnah putraku!”

Ayuda tersentak, di dalam hati dia merutuki diri sendiri.  “Sialan, seharusnya aku tahu bahwa mereka satu kubu.”

“Kalau kamu tidak percaya, aku akan memberikan laporan visum, tapi jangan salahkan aku jika dalam waktu kurang dari 24 jam, saham perusahaan suamimu akan anjlok,” ancam Ayuda.

“Kamu! berani-beraninya mengancam.” Muka Linda merah padam, tangannya bahkan sudah mengepal di sisi badan.  “Pergi kamu dari sini! jangan coba-coba merusak keharmonisan rumah tangga putra dan menantuku,” bentak Linda.

“Merusak? Keharmonisan? Aku malah ingin membuat rumah tangga putramu lebih berwarna,”kata Ayuda lalu tergelak setelahnya.

“Dasar wanita sinting!” Linda hampir menampar Ayuda tapi ditahan oleh Jiwa.

“Pergi dari sini! jangan membuat keributan,” perintah Jiwa.

Ayuda tersenyum miring sambil memutar bola mata malas. Ia akhirnya memilih pergi dari sana, tapi sebelum itu dia mengambil ponsel di dalam tas. Ayuda nampak mengetikkan sesuatu setelahnya tersenyum mencibir. Dia bahkan mengibaskan rambut sebelum melangkah menuju sedan mewah berwarna merah yang terparkir di halaman. Di sana ternyata Aldi sudah menunggu, pria tu dia perintahkan untuk tidak ikut campur sampai dirinya merasa benar-benar butuh bantuan.

Saat Ayuda duduk di kursi penumpang, Aldi nampak baru saja meletakkan ponsel ke dashboard.

“Apa sudah beres?” tanya Ayuda dengan sorot mata membunuh.

“Beres Nona, sebentar lagi mereka pasti akan kebingungan menghadapinya,” jawab Aldi.

Komen (10)
goodnovel comment avatar
Devi Pramita
jiwa salah bermain main sama ayuda
goodnovel comment avatar
Nisa Alissa
seru tp beli koin ......
goodnovel comment avatar
Sari 💚
Koq senang liat Ayuda, lanjutkan. jangan mau diinjak-injak Ayuda. mereka licik kamu juga harus licik
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status