Share

Bab 33 Sengaja Dijual

Mereka duduk bersama di dalam mobil, menuju kantor Tama. Namun, suasana menjadi tegang sejak Laura mengungkapkan perasaannya barusan. Arif merasa canggung dan tidak tahu bagaimana harus berbicara dengan Laura setelah pengakuan itu. Apalagi tidak hanya didengar olehnya, ada Rania yang kini ikut tercengang dengan mulut menganga kaget.

Mata Arif terfokus pada jalanan di depan, sambil mencoba memikirkan cara yang tepat untuk merespon. Dia merasakan pandangan Laura tertuju padanya, menunggu responnya. Dan Rania yang duduk di kursi belakang, diam-diam memperhatikan situasi.

Setelah beberapa saat yang terasa seperti berabad-abad, Arif akhirnya mengambil nafas dalam-dalam. "Laura, aku–" Nafas Arif tercekat hingga dia berhenti sejenak. "Aku tidak tahu harus berkata apa. Aku menghargai kejujuranmu, tapi ini adalah sesuatu yang sangat tiba-tiba,"

Laura mengangguk, wajahnya tampak tegang. "Aku mengerti. Aku tidak bermaksud membuatmu bingung," ucapnya sembari tertawa. Namun tawa itu terdengar kaku
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status