Share

Bab 33. Menjadi Tegang

Nesa langsung tersentak dan reflek menjauh dari Barata kala mendengar suara Dika yang membuat Bara menghela napas berat. Kemudian kepalanya menoleh ke sumber suara dan didapatinya sosok sang adik bungsu di ambang pintu sembari mengucek mata. Tampaknya, Dika tidak melihat atau kemungkinan tidak paham apa yang dilakukan Barata padanya. Itu membuat dia akhirnya bernapas lega.

‘Oh, syukurlah....’

“Mbak Nesa, antar Dika ke kamar mandi, boleh? Dika bangunin Mbak Dewi tapi dia gak bergerak sama sekali.” Dika masih dengan wajah polosnya berdiri di ambang pintu. Dugaannya ternyata benar, yang menempati kamar itu adalah kakak sulung beserta suaminya. Dia sempat takut kalau-kalau kamar yang dia satroni adalah tempat bapak dan ibu sambungnya. Sebab, dia masih canggung terhadap Bu Ningsih.

Nesa mengangguk pada Dika lalu pandangannya berganti pada Barata. “A-aku antar Dika dulu,” pamitnya dengan terbata lalu bergegas menghampiri Dika yang masih berdiri di tempatnya tadi. Namun, baru tiga langkah
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status