Share

Bab 25. Kepemilikan Saham

last update Terakhir Diperbarui: 2025-05-19 10:45:41

"Apa yang telah kamu rundingkan kepada kakek sehingga kamu bisa menguasai 40% dari saham perusahaan?" tanya Ferdinand pada istrinya dengan tidak terima.

Airy mengerutkan kening mendengar apa yang dikatakan oleh suaminya. "Aku tidak pernah membicarakan apapun. Aku bahkan tidak mengerti apa yang terjadi."

Ferdinand menggebrak meja dengan keras membuat Airy berjingkat kaget. Pria itu marah besar kepada istrinya semenjak ia mengetahui bahwa kakeknya menetapkan saham 40% kepemilikan kepada Airy. Pria itu menuduh bahwa Airy itulah mempengaruhi kakeknya agar memberikan saham.

Airy mengusap dadanya efek dari terkejut. "Kamu tahu kalau aku jarang bertemu dengan kakek. Apalagi soal membahas mengenai perusahaan. Aku sama sekali tidak mengerti tentang perusahaan. Belajar bisnis pun aku belum sampai persentase 50% yang aku ketahui."

"Ini benar-benar sebuah penghinaan untukku. Apa kakekku tidak lagi percaya kepadaku? Dan dia malah memberikan sebagian saham untukmu. Kenapa tidak sekalian kau kuasa
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Istri Penebus Hutang CEO Dingin    Bab 51. Sidang Mediasi

    "Maaf, Yang Mulia ... Saya berencana untuk rujuk dengan istri saya. Saya tidak ingin bercerai," ucap Ferdinand dengan tegas dihadapan Hakim."Mas ... apa maksudnya ini?" tegur Airy tak terima.Airy yang duduk berseberangan dengan Ferdinand, menatap nyalang pria yang masih berstatus sebagai suaminya itu. Sepanjang jalannya sidang mediasi yang digelar, Ferdinand sedari tadi menolak berpisah dari istrinya. Penolakan Ferdinand itu tentu saja membuat Airy marah. "Yang meminta perceraian ini siapa? Dan kenapa kamu malah berubah pikiran seperti itu?" "Permasalahan yang terjadi antara Saya dan istri saya, hanyalah sebuah kesalahpahaman. Tapi saya rasa, kami bisa memperbaikinya tanpa harus bercerai." Ferdinand mengabaikan istrinya yang tengah bergejolak menahan amarahnya. "Mas Ferdinand!" geram Airy.Airy memijat pelipisnya dan merasa pusing. Ia tak mengerti apa yang sebenarnya direncanakan oleh Ferdinand. Dahulu, pria itu sangat mengharapkan untuk bercerai dan menindas Airy. Mempertegas pa

  • Istri Penebus Hutang CEO Dingin    Bab 50. Perasaan Yang Terlambat

    "Jadi ... Prayudha Syamil adalah anak dari Ibrahim Syamil. Lalu apa tujuannya mendekati istriku?" Ferdinand baru saja selesai membaca dokumen hasil penyelidikan yang dilakukan oleh Dicky. Pria itu baru mengetahui bahwa pria yang mendekati istrinya adalah sosok dari keluarga yang bermusuhan dengan klan Arlyansyah. Rasa khawatir menyergap hati pria itu seolah ada sesuatu yang membahayakan pada Airy."Saya pikir, ada sesuatu hal yang berkaitan dengan masa lalu antara orang tua anda dan juga salah satu anggota keluarga dari keluarga Syamil," sahut Dicky dengan perasaan ragu.Ferdinand menatap tajam Dicky. "Kenapa kamu hanya berpikir dengan spekulasi mu dan tidak menelitinya lebih lanjut?""Saya akan melakukan penyelidikan lebih dalam lagi," jawab Dicky dengan perasaan bersalah.Ferdinand menatap foto pernikahan yang ia pajang di ruang kerjanya. Semenjak Airy meninggalkan rumah dan memutuskan untuk mengajukan gugatan cerai, ada sesuatu yang hilang di hati pria itu. Ferdinand mengisi kekos

  • Istri Penebus Hutang CEO Dingin    Bab 49.

    "apa kamu baru saja mengunjungi kedua orang tua Ferdinand? "Iya aku mengunjungi kedua mertuaku. Nadine tersenyum samar. Sedangkan air hanya menampilkan ekspresi daftar menatap wanita yang mengandung anak suaminya itu. Tangkapannya beralih kepada perut Nadine. Udah perut itu belum terlihat menonjol masih rata."Kamu dari mana dan akan pergi ke mana? "Aku kebetulan mau datang ke sini juga. Aku ingin mengunjungi makam ibuku."Oh ...Airy berdehem sejenak. Ingin rasanya ingin menanyakan sesuatu hal penting terhadap wanita itu. Tapi entah nanti mau mau mengatakan jujur atau tidak."Sudah berapa bulan?" Airin mengangkat telunjuknya ke arah perut Nadine.Nah di pengerjaan matanya. Ia terkejut bahwa air sudah mengetahui. Matanya melirik sebentar ke orang lain kemudian beralih kembali menatap Airi."Menurut pemeriksaan dokter sudah 5 minggu. Kemarin aku baru saja periksa kandungan dan suamimu menemaniku."Jadi ferlina menemani? Bayimu pasti senang kan karena ayahnya menemani.Sekali lagi ma

  • Istri Penebus Hutang CEO Dingin    Bab 48. Ziarah

    "Mama ... Papa ... aku datang berkunjung kembali."Airy membawa dua buket bunga mawar merah, dan ia letakkan di atas dua pusara. Makam itu adalah makam kedua orang tua Ferdinand. Jika ada waktu senggang, Airy selalu menyempatkan diri untuk berkunjung ke makam kedua mertuanya. Airy memanjatkan doa, dan setelah selesai ia menghela napas. Ia berulang kali mengatakan kepada kedua mertuanya ketika berkunjung selalu berjanji bahwa akan membuat putra mereka bahagia. Selalu berjanji bahwa akan selalu berada di sisi Ferdinand dan membuat Ferdinand percaya akan cinta. Namun, Airy tidak bisa berjuang sampai akhir."Maaf kali ini aku datang dalam kondisi yang berbeda. Sebentar lagi, aku akan melepaskan statusku sebagai istri putra kalian," gumam Airy. Airy menundukkan wajahnya. Ia mencoba berbicara kepada kedua mertuanya. Berharap akan mengerti apa yang ia lakukan dengan pernikahannya. "Aku meminta maaf karena tidak memenuhi janjiku kepada kalian untuk berada di sisi putra kalian.""Jika seand

  • Istri Penebus Hutang CEO Dingin    Bab 47. Periksa Kandungan

    Ferdinand baru saja turun dari mobil Role-Royce miliknya di depan basement rumah sakit. Ketika ia baru menurunkan tungkai, seorang wanita menggunakan dress merah marun mendekatinya dengan raut wajah kesal. Wanita itu mengomel karena lelah menunggu kedatangan Ferdinand. "Aku tunggu dari tadi tidak kunjung datang. Aku sampai tidak enak sama dokternya," keluhnya memberengut kesal.Ferdinand berdecih. "Nadine ... Nadine ... Kenapa kamu tidak periksa sendiri dan malah meminta aku menemanimu?"Nadine berulang kali menghubungi Ferdinand meminta pria itu mengantarkannya periksa kandungan. Ferdinand berulang kali menolak. Namun Nadine tak henti-hentinya mengganggu pria itu. Akhirnya, mau tidak mau terpaksa Ferdinand menuruti keinginan sahabatnya tersebut.Hari ini memang janji mereka berdua untuk bertemu dan melakukan periksa kandungan bersama. Namun Ferdinand terlebih dahulu menemui istrinya sebelum ia menemani Nadine. Ferdinand yang enggan menemani Nadine periksa kandungan, sengaja mengulur

  • Istri Penebus Hutang CEO Dingin    Bab 46. Pertemuan Menjelang Perceraian

    "Ada perlu apa Mas menghubungiku dan minta mengajak bertemu?" tanya Airy menatap heran wajah suaminya.Airy duduk berhadapan dengan Ferdinand di ruang khusus bagian belakang atrium. Pria itu semalam menghubungi istrinya dan mengajak bertemu untuk mendiskusikan suatu hal penting. Airy tidak keberatan dan menyetujui pertemuan tersebut.Ferdinand menatap wajah istrinya dengan tatapan tak biasa. "Tiga hari lagi sidang mediasi kita. Benar bukan?" Airy mengangguk. "Iya tentu. Aku tidak lupa." "Apakah kamu sudah yakin untuk berpisah dariku?" tanya Ferdinand memastikan.Airy tidak mengerti dengan sikap Ferdinand yang menanyakan hal tersebut kepadanya. Jika ia tidak yakin, untuk apa mengajukan gugatan cerai. Airy bahkan sudah memikirkan hal tersebut secara matang."Memangnya apa lagi yang perlu dipertahankan? Ini keinginan Mas Ferdinand juga dari dulu 'kan?""Memang ini keinginanku." Ferdinand tak membantah. Tetapi ada sedikit tercubit di sudut hati. "Lalu apa yang ingin dibahas?" Ferdinand

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status