LOGINAlia masih belum siap untuk menghadapi situasi seperti ini, ia betul-betul tidak menyangka, Adrian bisa mengetahuinya secepat itu,
Alia merasa malu mendengar pertanyaan Adrian, ia sangat bingung apakah Alia harus mengakui bahwa sebenarnya dirinya bukanlah Alina, namun jika ia mengakuinya maka Adrian akan mengetahui bahwa Keluarga Bratakusuma telah membohonginya, dan Alia yakin Adrian pasti akan melakukan sesuatu terhadap Keluarga Bratakusuma
Sementara Alia memikirkan bagaimana untuk menghadapi situasi ini, Adrian mengencangkan cengkeramannya di dagunya, seolah-olah ingin meremukkan semua tulangnya,
"Jawab aku" ucap Adrian dengan tatapan tajam
Alia menciut dan merasa ketakutan saat melihat tatapan membunuh di kedua mata Adrian,
"Pak... Pak Adrian, aku adalah Kakak dari Alina, kami adalah Saudara kembar, Namaku Alia Bratakusuma" ucap Alia dengan tergagap, dan hampir tidak bisa mengeluarkan kata-kata dari mulutnya.
Adrian akhirnya melepaskan cengkeraman tangannya pada dagu Alina, kemudian ia mengangkat tangannya untuk memijat ruang di antara kedua alisnya,
"Dimana Alina" ucap Adrian dengan suaranya yang dingin,
Alia tanpa sadar membawa lututnya ke dadanya dan menyilangkan tangannya di sekitar lututnya, ia tampak seperti mangsa yang telah terpojok, setelah mengambil napas dalam-dalam, Alia menatap Pria tampan di hadapannya lalu berbisik dengan lirih "Alina... Alina.. maaf, dia sudah kabur dari Rumah"
Adrian memicingkan matanya, lalu ia berkata "Kenapa?"
"Maaf, saya tidak tahu" jawab Alia
Alia ragu apakah ia harus memberi tahu Adrian tentang pesan yang ditinggalkan oleh Alina,
Tiba-tiba, Adrian berbalik dan duduk di kursi, lalu ia mengeluarkan sebatang rokok dari dalam sakunya kemudian menyalakannya, ia menghisap rokoknya hingga asap rokok itu mengelilinginya,
"Siapa yang memberimu keberanian untuk berpura-pura menjadi Alina, dan menggantikan Alina untuk menikah denganku?" ucap Adrian dengan mendominasi sambil melirik Alia yang masih duduk di ranjang
Alia menelan ludahnya karena merasa ketakutan dan mengepalkan tinjunnya lagi, ia berharap bahwa ia bisa menghilang begitu saja dari Ruangan ini, tapi Alia tidak memiliki pilihan lain, selain menghadapi orang yang sekarang di hadapannya dan telah menjadi Suaminya, oh salah Suami Alina.
Alia mengerahkan semua keberaniannya dan mulai menjelaskan dengan nada lembut namun tegas,
"Pak Adrian, seluruh Indonesia, bahkan beberapa negara tetangga yang merupakan kolega dari DW Holding dan BK Corp telah mengetahui mengenai rencana pernikahan antara kedua Keluarga Denaswara dan Bratakusuma, meskipun pengantinnya bukanlah Alina, namun aku juga merupakan salah satu anggota dari Keluarga Bratakusuma" ucap Alia
"Hubungan di antara dua Keluarga kita masih ada, dan saya harap Pak Adrian tetap membantu Keluarga Bratakusuma melewati krisis sesuai dengan persyaratan yang ada, jika tidak maka kedua keluarga kita akan kehilangan muka, ketika kebenaran akan pernikahan ini terungkap ke publik" lanjut Alia
"Bayangkan, jika berita ini masuk ke Headline news pada esok hari, mengabarkan tentang Tunangan Pak Adrian yang melarikan diri dari pernikahannya tersebar, kedua Keluarga kita akan menjadi bahan tertawaan seluruh Indonesia, bahkan Asia" ucap Alia lagi
Alia tahu betul bahwa ia hanya sedang mencoba peruntungannya, mungkin dengan begitu Alia bisa meyakinkan Adrian untuk tetap terus menyelamatkan BK Corp Group.
Namun ketika Adrian mendengar ucapan Alia itu, ia tidak menanggapinya, tidak ada kata ejekan, sarkasme, ataupun cibiran yang keluar dari mulutnya, sebaliknya Adrian hanya terus merokok perlahan, sambil terus menatap Wanita asing yang ada di atas ranjang.
Alia merasa sangat tidak nyaman dibawah tatapan Adrian, sehingga ia hampir tidak bisa mempertahankan kontak mata dengannya, tepat ketika ia hendak memalingkan wajahnya,
"Apa kamu bersedia menikah dengan Pria yang belum pernah kamu lihat hanya demi BK Corp Group" tanya Adrian
Alia tertegun mendengar pertanyaan Adrian, lalu ia mengencangkan cengkeramannya di seprai, seandainya saja Adrian mengetahui bahwa Alia pertama kali melihatnya ketika ia berusia tujuh tahun,
Alasan utama Alia bersedia menikah dengan Adrian menggantikan Alina adalah karena sejak saat itu Alia telah jatuh cinta pada Adrian,
Akan tetapi, Alia tahu bahwa itu hanya akan memperburuk keadaan jika ia mengungkapkan kebenaran itu pada Adrian sekarang, Alia menatap Adrian sejenak, lalu ia memilih kata-kata yang akan ia katakan selanjutnya dengan hati-hati.
"Orang tuaku telah menghabiskan separuh hidup mereka untuk membangun BK Corp Group, akan tetapi Perusahaan akan hancur dalam sekejap jika pernikahan antara dua keluarga kita menjadi gagal, dan Aku tidak bisa hanya duduk diam menonton menyaksikan hal itu terjadi" ucap Alia
Adrian mendengus "Lalu? apa kamu mengatakan bahwa aku harus menerima penipuan yang dilakukan oleh Keluargamu? apa kamu berpikir bahwa aku adalah seseorang Pria yang bisa dengan mudah ditipu?" ucap Adrian
"DW Holding akan mendapatkan keuntungan di seluruh Indonesia bahkan Asia jika Pak Adrian bersedia membantu BK Corp Group melewati krisis ini, Saat nanti Alina kembali, aku bisa bertukar tempat dengannya, dan dia akan tetap menjadi Istrimu yang sah" ucap Alia sambil mencuri pandang pada Adrian, ia mencoba mengatakan ini dengan mengumpulkan seluruh keberaniannya.
Sambil menghisap rokok diantara bibirnya, Adrian menyipitkan kedua matanya untuk berpikir, bahkan kerutan di wajahnya tidak dapat mengungkapkan apa yang ada di dalam pikirannya.
Alia melirik mata Adrian sejenak, tapi intensitas tatapan Adrian mengejutkan Alia, lalu Alia dengan cepat menundukkan kepalanya lagi.
"Apa aku terlihat seperti Pria yang akan membiarkan diriku dimanipulasi?" ucap Adrian dengan suara yang serak
Alia menggelengkan kepalanya dengan pelan
"Aku akan melakukan apa saja untukmu selama kamu tidak mengungkapkan rahasia ini" ucap Alia
"Benarkah" ucap Adrian sambil menatap Alia,
"Ya" ucap Alia dengan tegas, ketika tatapan mata Alia bertemu dengan tatapan mata Adrian
"Baiklha, apa yang bisa kamu lakukan?" ucap Adrian mencibir, nada suaranya meremehkan, namun ada tatapan penasaran di kedua matanya.
"Aku bisa memasak dan membersihkan rumah" ucap Alia
"Jika kamu tidak buta, kamu dapat melihat bahwa ada banyak pelayan di Rumah ini" ucap Adrian dengan suara yang datar
Alia terdiam, dia tidak tahu harus berkata apa lagi, akhirnya, Adrian memotong kesunyian Ruangan dengan satu kata "Kemarilah"
Alia merasa sedikit tercengang, tapi ia bangkit dari tempat tidur dan perlahan berjalan menuju ke arah Adrian, semakin dekat Alia dengan Adrian, Alia menjadi semakin merasa bingung, karena Pria yang ia dekati selangkah demi selangkah ini adalah orang yang membuatnya jatuh cinta selama tujuh belas tahun
Alia berhenti di hadapan Adrian, dan bertanya dengan ragu "Pak Adrian, ada apa?"
"Aku tidak pernah mengetahui bahwa Keluarga Bratakusuma memiliki dua anak perempuan" ucap Adrian, sambil menyandarkan dirinya di kursi, lalu mengangkat dagunya dan menatap ke arahnya
"Aku tersesat ketika aku berusia tujuh tahun, jadi sepasang suami istri membawaku pulang dan membesarkanku, belakangan ini, aku baru saja bertemu kembali dengan Keluarga kandungku, jadi tidak banyak orang yang mengetahuinya" ucap Alia menjelaskan, sambil meremas jari jemarinya, Alia merasa gelisah, namun ia berusaha sebaik mungkin agar tidak terlihat gelisah.
"Kenapa mereka tidak mengumumkan identitasmu setelah kamu kembali?" tanya Adrian sambil mengangkat kedua alisnya
Alia tidak tahu bagaimana caranya ia menjelaskan kepada Adrian mengenai situasi di Keluarganya, bahwa selama tujuh belas tahun, Alina telah menjadi satu-satunya Putri dan permata dari Keluarga Bratakusuma, jadi Alina tidak terima kalau tiba-tiba saja ia memiliki seorang Kakak, namun Alia tidak mungkin bisa mengatakan hal ini, akhirnya Alia tidak menjawab pertanyaan Adrian.
Setelah Pria itu memakaikan cincin pada Jessica, mereka berdua saling berpelukan sambil menangis, semua orang menyaksikan plot dramatis seperti itu dengan mata kepala mereka sendiri, namun ada sesuatu hal yang terlihat aneh, karena Ray tidak terlihat kesal ataupun malu dengan kejadian ituMeta sedikit menaikkan sudat bibirnya saat dia menatap Ray, tidak perlu diragukan lagi, dia merasa senang melihat Ray akhirnya tidak jadi bertunangan dengan JessicaSetelah beberapa saat berlalu, dua orang yang awalnya merupakan tokoh utama malam itu mulai menjelaskan pada orang banyak tentang lelucon itu secara terpisah, karena itu Pesta Pertunangan itu berakhir dengan diskusi dari para tamu undangan yang hadir disanaSetelah beberapa saat, Adrian datang menghampiri mereka dan berdiri di samping Alia"Kita pulang sekarang?" tanya Adrian sambil menatap Alia"Oke" ucap Alia sambil menganggukkan kepalanya, kemudian dia menolehkan pandangannya dan menatap Meta,"Meta, kami akan pulang sekarang, apa kamu
"Hmm, itu adalah hal yang bagus, Sekarang aku benar-benar yakin dan tenang, kamu benar-benar tidak perlu khawatir lagi karena Adrian telah mengambil keputusannya sendiri, jadi walaupun nantinya Alina kembali, kamu akan tahu bagaimana cara menghadapinya, kamu hanya perlu menjelaskan semuanya padanya" ucap MetaLalu Meta terdiam sejenak untuk berpikir, kemudian menggelengkan kepalanya dengan cepat dan bertanya "Alia, aku benar-benar tidak mengerti, apa yang sebenarnya kamu khawatirkan tentang hal ini?" membuat Alia menghela napasnya dengan berat"Meta, kita tidak bisa melupakan bahwa biar bagaimanapun Alina adalah Adik kandungku, aku tidak akan bisa hidup dengan tenang jika dia masih memiliki perasaan untuk Adrian" ucap Alia dengan tulus"Alia perasaanmu sendiri tidak akan bisa hilang begitu saja bukan, kamu tidak bisa mengabaikan itu, menurutku jika kamu menyukainya, maka kamu harus mencoba sebaik mungkin untuk tetap bersamanya" ucap Meta"Selain itu Adrian telah banyak berubah ketika
"Perkenalkan, namaku Meta, dan aku adalah salah satu Mantan Pacar Ray" ucap Meta memperkenalkan dirinya membuat Jessica tidak bisa menahan tawanya ketika mendengar Meta memperkenalkan dirinya secara terbuka seperti itu"Hmm, beberapa Mantan Pacarnya yang lain juga hadir disini, tapi ini pertama kalinya aku mendengar perkenalan diri semacam ini" ucap Jessica sambil tersenyum lebar"Mungkin karena aku memiliki kepribadian yang lucu dan menarik" ucap Meta sambil tertawa pelan"Ya, aku bisa melihat itu di dirimu, kamu pasti adalah orang yang menjalani hidup dengan bebas dan mudah untuk mencintai dan membenci" ucap Jessica membuat Meta tersenyum"Jessica, aku tidak menyangka kamu akan menjadi seorang penilai karakter yang baik, Sahabatku juga mengatakan hal yang sama padaku" ucap Meta"Tapi kemudian aku bertanya-tanya mengapa kamu jatuh cinta pada Pria seperti Ray, padahal kamu sangat pandai membaca karakter orang, kamu tahu kalau dia memiliki begitu banyak Mantan Pacarkan?, bagaimana kala
"Dia tidak menjelaskannya, tapi sejauh yang kutahu, pertunangan Ray, hanyalah sebuah taktik untuk memaksa Cyntia muncul, Ray menjadikan pertunangannya itu sebagai umpan untuk melihat apakah Ray masih memegang posisi di hatinya jika dia muncul, lalu menghentikan perjamuan itu, maka pertunangan di antara mereka pasti akan gagal" ucap Adrian dengan santai"Tapi bagaimana jika Cyntia tidak muncul di Pesta itu? apa dia akan tetap bertunangan dengan wanita itu? Ray benar-benar orang yang tidak bertanggung jawab jika melakukan hal seperti itu" ucap AliaSementara menurut Adrian, apa bagusnya wanita yang berinisiatif untuk pergi? jadi Adrian hanya mengatakan "Itu semua tergantung pada suasana hati Ray nanti" sambil tersenyum tipis, membuat Meta dan Alia tidak bisa mengatakan apa-apa mendengar ucapan Adrian itu,Meta menundukkan kepalanya, pikirannya berkelana kemana-mana, dia telah membuat rencananya sendiri di dalam benaknya, semua itu terlalu sulit untuk dipercayaKeluarga Limandara dan Kel
Ekspresi Adrian sempat goyah, tapi kemudian kembali normal dalam sekejap,"Apa kamu yakin dengan hal itu?" ucap Adrian sambil menatap Alia"Ya" jawab Alia"Hmm, jika itu memang dia mengapa dia memilih untuk tidak mengatakan apa-apa di telepon?" ucap AdrianAlia mengalihkan pandangannya dari Adrian "Aku juga tidak tahu" ucap Alia dengan suara lirih membuat Adrian menggeser tubuhnya mendekat ke arah Alia dan memeluknya"Jangan terlalu dipikirkan, itu hanya panggilan telepon dari Alina, jangan sampai hal itu mengganggumu dan membuatmu panik oke?" ucap Adrian pada Alia yang masih menyandarkan kepalanya di bahu Adrian"Apa menurutmu dia mencoba untuk mengingatkanku bahwa aku sedang menduduki posisinya sebagai Nyonya Denaswara?" ucap Alia"Jangan terlalu memikirkan hal itu oke? ini semua bukan salahmu, selain itu dia sendiri yang melarikan diri dari pernikahan itu jadi, tidak ada gunanya dia meneleponmu sekarang" ucap Adrian"Ketika dia memanggil namaku, itu terdengar seperti dia sedang men
Alia merasa belum siap untuk menyatakan kekalahan dan melanjutkan "Tapi bagaimana kamu tahu bahwa Ray tidak akan jatuh cinta pada Meta setelah menghabiskan lebih banyak waktu dengannya""Karena merasa setelah bertahun-tahun berlalu Ray masih belum bisa melupakan Cyntia, dia masih memikirkan wanita itu" ucap Adrian membuat Alia menegakkan tubuhnya dan menatap Adrian"Apa kamu mengenal Cyntia?" ucap Alia"Ya, aku bertemu dengan Ray dan Cyntia pada saat kami masih di SMP, kami bertiga berteman dekat sejak saat itu, aku tidak perlu menyebutkan berapa lamanya bukan?" ucap Adrian membuat Alia menganggukkan kepalanya"Apa dia cantik?" tanya Alia dengan ragu membuat Adrian tersenyum tipis"Tidak buruk" ucap Adrian sambil mengangkat bahunya, lalu akhirnya tersadar dan tersenyum cerah merekah "Apa mungkin kamu cemburu?" ucap Adrian dengan nada menggoda"Kamu tidak bilang kamu menyukainya, kenapa aku harus cemburu?" ucap Alia sambil memutar bola matanya ke arah Adrian"Tenang saja, aku tidak men







