Malam ini adalah malam impian dari Alia Bratakusuma, Seorang Putri dari Pengusaha terkenal Bimo Bratakusuma.
Rasanya seperti mimpi bagi seorang Alia Bratakusuma bisa menikah dengan Adrian Denaswara, Pria yang diam-diam telah dicintainya selama tujuh belas tahun.
Alia duduk dengan malu-malu di atas ranjang besar di Kediaman seorang Pengusaha Muda Adrian Denaswara, Adrian Denaswara merupakan Pengusaha terkenal yang memimpin DW Holding, ia merupakan pewaris dari DW Holding, yang didirikan oleh Kakek buyutnya.
Alia duduk di ranjang besar itu sambil mengepalkan tangannya, ia baru saja mandi dan mengenakan gaun tidur berbahan sutra yang mahal. Jelas dari sikapnya bahwa ia terlihat sangat gugup.
Saat ini acara pernikahan mereka menjadi topik pembicaraan hangat di seluruh Kota Jakarta, berita pernikahan mereka menjadi trending topic di sejumlah media sosial. Pernikahan itu bukan hanya menjadi pernikahan antara keduanya, namun juga menjadi pernikahan antara dua keluarga dan dua kerajaan bisnis no 1 & 3 di Indonesia, Pernikahan yang dikenal dengan Pernikahan DW Holding & BK Group Corp.
Alia adalah satu-satunya orang yang mengetahui bahwa pernikahan itu tidak seindah dan sesempurna yang terlihat.
Sebenarnya, Alia bukanlah wanita yang dicintai oleh Adrian, dia hanya menggantikan sang pengantin asli yang tidak lain adalah Saudari kembarnya sendiri, Alia telah bertukar cincin dengan Adrian di hadapan penghulu dan berpura-pura menjadi orang lain, seperti yang disaksikan oleh banyak orang.
Tentu saja, Alia melakukan ini dengan sukarela, ia sangat mencintai Adrian dan tidak ingin mempermalukan kedua Orang Tuanya.
Saat ini suara langkah kaki bisa terdengar dari lorong dan nampaknya suara langkah itu menuju ke arah Kamar tidur, ketika Alia mendengar suara itu, dia makin mengeratkan kepalan tangannya, dan secara tidak sadar menancapkan kukunya ke telapak tangannya. Dia merasa sangat cemas sehingga ia bahkan tidak merasakan rasa sakit di telapak tangannya yang tertancap kuku-kuku panjangnya,
Alia semakin gelisah melihat Adrian Denaswara muncul di depan pintu kamarnya, Adrian berjalan terhuyung-huyung ke arah Alia, sepertinya dia telah minum terlalu banyak
Alia mencium aroma alkohol dan juga parfumnya yang maskulin saat Adrian mendekatinya
Alia menahan napas untuk bersiap-siap pada apa yang akan Adrian lakukan.
"Alina, akhirnya kita menikah juga, aku sudah menantikan malam ini sejak lama" ucap Adrian dengan senyum di bibirnya, sambil mengangkat dagu Alia dengan jarinya yang panjang
Alina Bratakusuma adalah Adik kembar dari Alia Bratakusuma, dan Alina adalah kekasih dari Adrian Bratakusuma, yang seharusnya menjadi Pengantin perempuan dari Adrian Denaswara.
Alina kabur dari Kediaman Bratakusuma tiga hari yang lalu, dan hanya meninggalkan catatan di kamarnya yang bertuliskan "Papi, Mami, maafkan aku, Aku tidak bisa menikah dengan Adrian".
Orang tua mereka tidak mengira bahwa Alina akan membuat masalah seperti ini, di saat pernikahannya akan dilangsungkan tiga hari lagi, tidak tahu apa yang harus dilakukan atau pada siapa mereka harus meminta bantuan, mereka seolah-olah berada di ujung tanduk.
Terlebih lagi, mereka tidak ingin membuat Keluarga Denaswara yang merupakan Keluarga Pengusaha no. 1 di Indonesia itu marah,
Keluarga Bratakusuma bahkan telah mengirim orang serta mengerahkan agen dan detektif terkenal untuk mencari Alina secara rahasia, karena mereka khawatir akan kemarahan Keluarga Denaswara yang akan berdampak besar pada bisnis dan Keluarga mereka.
Masalah kaburnya Alina ini rasanya telah membuat Bimo dan Ike menua dalam semalam, di saat situasi yang kritis ini, Alia mengajukan diri untuk menikahi Adrian sebagai pengganti Alina untuk menangani situasi itu, agar pernikahan kedua keluarga itu tetap berjalan seperti yang telah mereka rencanakan.
Pada awalnya, Bimo Bratakusuma yang merupakan Papi dari Alia, serta Ike Bratakusuma yang merupakan Mami dari Alia, merasa ragu-ragu, ketika mendengar Alia mengusulkan mengenai Pengantin Pengganti itu, tapi akhirnya Bimo dan Ike pun terpaksa menyetujuinya setelah menyadari bahwa Alia terlihat sangat mirip dengan Alina, biar bagaimanapun mereka adalah Saudara kembar identik.
BW Holding benar-benar dipertaruhkan nasibnya, mereka yakin Adrian dan Keluarga Denaswara akan marah kalau sampai pernikahan ini batal.
Alia duduk di atas ranjang sambil mendengar suara Adrian yang menawan dan serak tepat di sebelah telinganya, kemudian dia menundukkan kepalanya dengan perasaan bersalah.
Alia telah jatuh cinta dengan Pria ini selama bertahun-tahun, namun, dia bukanlah wanita yang dicintainya. Adrian mencintai Alina.
Alia tidak bermaksud membohongi Adrian, namun ia tidak tahu bagaimana cara berbicara dengannya, dan ia juga tidak terbiasa dengan bagaimana cara Adiknya biasanya berkomunikasi dengan Adrian.
Alia merasa bahwa hanya keheningan yang bisa menutupi kepanikan dan kegelisahan yang dia rasakan di dalam dirinya.
Akan tetapi yang membuatnya cemas, Adrian seketika menjadi waspada dan menaikkan nada suaranya "Apa kamu tidak merasa bahagia?"
"Tentu saja aku bahagia" jawab Alia dan dengan cepat menganggukkan kepalanya, begitu ia selesai berbicara, Adrian terkekeh dan kedua matanya kembali melembut.
Alia bisa melihat dari senyum Adrian bahwa ia sangat mencintai Alina, dan Adrian terlihat sangat gembira dengan pernikahan mereka, hal ini membuat Alia semakin merasa bersalah.
Saat pikirannya sedang kacau, tanpa sadar Alia merasakan Adrian yang semakin dekat dengannya, di satu sisi Alia merasa senang, ini adalah pertama kalinya Alia bisa berada begitu dekat dengan orang yang telah ia cintai selama tujuh belas tahun.
Bahkan sampai sekarang, Alia masih belum bisa mempercayai kenyataan kalau Adrian telah menikahinya walaupun sebagai Alina, tapi ia tidak pernah membayangkan sebelumnya, jantungnya berdetak sangat cepat seperti genderang.
Adrian memeluknya dengan senyum puas di bibir tipisnya, mengecup kening Alia, lalu turun ke hidung, ketika ia ingin mencium telinga Alia, kedua matanya mendarat di telinganya, raut wajah Adrian yang semula sangat bahagia, tiba-tiba menjadi sedikit dingin,
"Kamu bukan Alina" ucap Adrian dengan suara yang terdengar kasar dan asing, ketika Adrian menatap tidak ada tahi lalat di belakang telinga Alia
Alia sangat takut setelah mendengar ucapan Adrian, ia tidak tahu bagaimana Adrian bisa mengetahui ini dengan begitu cepat
"Apa yang harus aku lakukan, apakah nasib Keluarga Bratakusuma akan segera berakhir, lalu bagaimana nasib perusahaan Papinya ini" batin Alia yang tanpa sadar ia melonggarkan cengkeramannya pada kemeja Adrian, dan meraih seprai yang berada di bawah tubuhnya dengan erat.
Alia memalingkan wajahnya tanpa mengucapkan sepatah kata, Alia benar-benar ketakuttan dengan reaksi Adrian selanjutnya.
Adrian lalu menarik tangan Alia serta mencengkeram dagunya dengan keras, kedua matanya menyipit ketika melihat wanita yang terlihat sangat mirip dengan Alina ini, reaksi Adrian itu membuatnya terlihat seperti sedang mengancam, kemudian Adrian bertanya kepada Alia dengan dingin "Siapa kamu?"
"Tidak bolehkah aku menggodamu?" ucap Alia sambil menatap mata Adrian dan Adrian menatap mata Alia dalam-dalam, senyum tersungging di bibirnya"Tentu saja boleh, aku hanya sedikit terkejut" ucap Adrian yang masih menyunggingkan senyumnyaRanjang dan menarik buku yang sedang di pegang oleh Alia"Kamu ingin aku pergi besok pagi karena Adikmu bisa jatuh cinta padaku, apa kamu cemburu?" ucap Adrian"Tidak" ucap Alia dengan cepat membuat Adrian tersenyum lembut dan menyentuh wajahnya, dia kemudian membungkukkan badannya dan mencium bibir merahnya, Alia menghindari ciuman itu"Ada masalah apa?" ucap Adrian berbicara sambil menatapnyaAlia mengerutkan bibirnya sedikit, tetap diam untuk waktu yang lama sambil menatapnya "Kenapa kamu menciumku?" membuat Adrian tercengang oleh pertanyaan yang dilontarkan Alia, dan itu terlihat jelas dari ekspresinya, sepertinya Adrian tidak pernah mengharapkan pertanyaan itu"Menurutmu mengapa aku menciummu?" tanya Adrian membuat Alia tersenyum tipis padanya"S
Di dalam Bugatti Veyron, Adrian mengemudi dalam diam, Alia duduk di kursi penumpang, kata-katanya terus menerus berputar di dalam benaknyaDi mata Pria itu, dia adalah Angsa yang cantik, membuat Alia mengatupkan bibirnya dan tenggelam di dalam pikirannya "Apa aku benar-benar seperti itu? tidak mungkin, aku jelas tidak seperti itu, mungkin Adrian hanya mencoba untuk menyelamatkan wajahnya sebagai Nyonya Denaswara, dan dia juga pasti akan mengatakan hal yang sama jika wanita lain yang menjadi Nyonya Denaswara"Alia tenggelam dalam pikirannya, sampai mendengar suara Adrian yang memanggilnya "Apa yang sedang kamu pikirkan?""Tidak ada apa-apa" ucap Alia membuat Adrian tersenyum kecut"Bukan apa-apa? dan kamu terlihat begitu tenggelam dalam pikiranmu?' ucap Adrian"Benarkah" ucap Alia"Coba lihat dirimu di cermin" ucap AdrianNamun Alia membela diri dengan mengatakan "Kita hampir tidak berbicara di dalam mobil, jadi aku hanya sedikit berpikir tentang pekerjaan""Bukankah kamu mengatakan ba
"Orang tua angkatku memiliki seorang anak kandung bernama Maria, dia berusia dua tahun lebih muda dariku, sampai sekarang Orang tua angkatku menjalankan toko buah dan mereka adalah orang biasa, tidak ada yang istimewa tentang mereka" ucap Alia sambil menatap Adrian yang sedang mengemudi"Apa kamu pernah menyebutku pada mereka?" ucap Adrian"Yah, aku memberi tahu mereka bahwa aku sudah menikah, tapi kami belum banyak membicarakan apa-apa tentangmu" ucap Alia"Kenapa kamu tidak menyebut namaku pada mereka?" ucap Adrian"Aku merasa ada terlalu banyak yang harus dikatakan jika bercerita tentangmu, dan aku tidak tahu harus mulai dari mana" ucap A;ia"Kenapa kamu berpikir bahwa kamu harus mengatakan terlalu banyak tentangku?" ucap Adrian"Kita menikah bukan karena kita saling mencintaikan? seperti yang kamu lihat, secara alami itu rumit untuk diceritakan" ucap AliaAdrian berhenti bertanya ketika mendengar jawabannya, lalu tidak lama setelah itu mereka akhirnya tiba di tujuan mereka, Adrian
Alia tidak ingin mengatakan apapun yang akan membuat Adrian kesal atau sesuatu yang dia rasa tidak enak untuk didengar, keinginannya untuk hidup dan naluri untuk melindungi diri tidak mengizinkannya untuk berbuat hal seperti ituMudah bagi Seorang Pria untuk menerima alasan yang mulia, terutama dalam situasi seperti itu,"Tidak masalah jika kamu tidak ingin punya bayi" ucap Adrian membuat Alia mengatupkan bibirnya rapat-rapat dan tidak berkata apa-apa untuk membalas, dia sepertinya mengharapkan kelanjutan dari ucapannyaSesuai dengan harapannya, Adrian lalu mengucapkan "Kalau begitu minum saja pil kontrasepsi"Alia menatap Adrian dengan tatapan tidak percaya setelah dia mengucapkan kata-kata itu, dia bingung harus berkata apa saat memikirkan perseteruan yang pernah terjadi di antara mereka karena masalah pil kontrasepsiAlia mengatupkan bibirnya, keluhan memenuhi hatinya dan menumpuk, namun dia tidak bisa mengatakan sepatah katapunAdrian tidak merasakan apa-apa terhadapnya, jadi sang
"Kenapa kamu bersikap begitu bermusuhan dengannya?" ucap AliaAdrian tidak menjawab pertanyaan yang dia lontarkan, ada sesuatu yang tidak bisa dia katakan pada Alia, jadi dia memilih untuk diamKeheningan terjadi di dalam mobil, Alia tahu Adrian merasa kesal, jadi dia memutuskan untuk tidak memecah keheningan, mobil berhenti di Mansion AW sekitar setengah jam kemudianPintu mobil terkunci saat Alia mencoba untuk keluar, dia menoleh ke arah Adrian, kebingungan tertulis di seluruh wajahnya "Apa artinya ini?""Jangan biarkan Andra menginjakkan kaki di Grup Bratakusuma lagi, minta penanggung jawab proyek itu untuk pergi ke Bimantara kapanpun mereka perlu untuk membicarakan sesuatu" ucap Adrian, membuat Alia kehilangan kata-katanya mendengar permintaannya"Pria ini benar-benar sudah bertindak keterlaluan" batin Alia, ia terus memutuskan untuk diam dan tidak memberikan jawaban apapunNamun Adrian menahan dagu Alia, dan mengangkat wajahnya, memaksa Alia untuk menatapnya,"Apa kamu mendengar
"Kenapa kamu merasa yakin bahwa itu ada hubungannya dengan Adrian?" ucap Alia sambil tersenyum, membuat ekspresi Andra seketika berubah dingin ketika mendengar ucapan Alia itu,Andra mengerutkan bibirnya tapi tetap diam, ada sesuatu yang harus dia sembunyikan dari Alia,Setelah jeda beberapa saat, dia kemudian menatap Alia dan mengatakan "Mungkin aku hanya terlalu banyak berpikir, Alia, aku tahu bahwa kamu sudah menikah dan aku benar-benar tidak ingin terus mengganggumu sepanjang wakti, tapi aku benar-benar berharap bahwa kita bisa tetap menjaga persahabatan kita, kita bisa sesekali makan malam bersama, kuharap kamu bisa memahamiku""Tentu saja aku mengerti Andra, dan aku selalu berterima kasih padamu atas semua bantuan yang kamu berikan terhadap BK Holding, aku tidak akan melupakannya" ucap Alia sambil sedikit menganggukkan kepalanya penuh pengertian"Aku tidak datang kesini untuk meminta rasa terima kasih darimu" ucap Andra"Aku tahu" ucap Alia sambil tersenyum kecilMereka berdua t
"Kamu seharusnya memikirkan hal itu lebih dulu sebelum berkomplot di belakangku, sekarang kamu harus membayar konsekuensi untuk kesalahanmu, cepat menyingkir dari pandanganku" ucap Adrian sambil menatap Endah dengan tatapan dinginEndah tidak ingin menyulut amarah Adrian, jadi, dia dengan cepat mundur beberapa langkah dan membiarkannya lewat, Adrian masuk ke dalam Bugatti Veyron tanpa menoleh ke belakang untuk melihatnya, dia dengan cepat pergi dari tempat itu"Adrian, aku mencintaimu, apa yang salah dari itu?!" ucap Endah ambruk ke tanah dan berteriak ketika mobil sudah tidak terlihat dari pandangannyaSetelah menangis selama sekitar 10 menit, Endah berusaha untuk menenangkan diri dan menggertakkan giginya "Aku tidak akan melepaskannya begitu saja, kamu salah besar jika kamu berpikir bahwa kamu telah menang, aku mungkin tidak bisa mendapatkan cintamu, tapi aku akan memastikan bahwa Alia tidak akan menjalani kehidupan yang baik"Di dalam mobil, Alia terus menerus mengingat adegan yang
Alia bahkan bisa merasakan jantungnya berdetak sangat kencang di dalam dadanya, ketika dia bertanya pada Adrian apa yang sebenarnya dia pikirkan tentang dirinyaSetiap kali Adrian mempertanyakan dirinya, dia akan membalikkan keadaan dan kemudian memperlakukannya dengan sangat lembut setelahnya, namun Alia tahu bahwa bertanya tidak akan menghasilkan apa-apaSepertinya apa arti dirinya bagi Pria itu sama sekali bukan masalah, yang paling penting adalah dia mendambakan kasih sayang dari Pria ituTidak tahu berapa lama Adrian memeluknya, Alia akhirnya berkata "Apa kamu akan memelukku seperti ini selamanya?""Apa ada masalah?" ucap Adrian"Sudah ku bilang kalau aku mengantuk dan ingin tidur" ucap Alia"Oke, ayo naik ke atas dan tidur" ucap Adrian yang langusng menggendong Alia setelah mengatakan ituAlia yang lengah langsung melingkarkan lengannya di leher Pria itu, dia dengan mantap berjalan naik ke atas menuju ke kamar dengan Alia yang masih berada di dalam pelukannya,Alia tidak bisa me
"Apa kamu benar-benar yang merencanakan semua itu?" tanya Adrian"Bagaimana jika aku benar-benar melakukannya?" tanya Alia kembali"Aku hanya bisa mengatakan bahwa jika kamu melakukan hal seperti itu, maka itu akan menyakiti hatiku, lagi pula ada perbedaan antara kamu mendorongnya untuk melarikan diri dengan dia melarikan diri atas inisiatifnya sendiri, apa kamu mengerti dengan maksud dari ucapanku?" ucap Adrian"Fiuhhh, bagaimana mungkin Alia tidak mengerti?" dalam hati AdrianJika Alina melarikan diri atas inisiatifnya sendiri, maka Alia benar-benar tidak bersalah dan tidak ada yang perlu dikhawatirkan, dia bisa terus menjadi Nyonya Denaswara serta menikmati hak istimewa yang bisa dia dapatkan dengan statusnya sebagai Nyonya DenaswaraNamun, jika Alia yang mendorong Alina untuk melarikan diri, maka dia akan dilemparkan ke neraka terdalam oleh Adrian untuk melampiaskan kebencian yang ada dalam hatinyaDari sudut pandang Adrian, sepertinya tidak ada yang salah dengan kata-katanya, ket