แชร์

Perayaan

ผู้เขียน: Kakesa
last update ปรับปรุงล่าสุด: 2025-02-18 11:56:58

Bab 5

Mobil mewah berjenis Alphard putih berhenti tepat di sebuah perusahaan yang bergerak dibidang properti, "Ayo, sayang" ajak Melisa merangkul pundak Laura, sedangkan yoga berjalan dibelakang mereka.

Laura menatap takjub gedung yang berdiri megah dihadapannya ini, yang bertuliskan "AL company"

"Ini perusahaan siapa, Ma?" tanya Laura yang belum mengetahui sama sekali.

Melisa tersenyum lembut, "Nanti kamu bakal tau sayang. Ayo, kita masuk," Melisa mengajak menantu kesayangannya.

Laura sedikit canggung dengan situasi seperti ini, untuk pertama kalinya ia memasuki perusahaan sebesar ini, sebelumnya Laura adalah seseorang yang begitu tertutup, setelah lulus dari SMA Laura tidak melanjutkan ke jenjang pendidikan selanjutnya karena kondisi ekonomi yang tidak memungkinkan.

Laura yang merupakan sibungsu dari kedua bersaudara, tepat di hari kelulusan SMA, ayah dari Laura meninggal dunia. selama ini Laura hanya menemani sang mama dirumah. Untuk penghasilan sehari-hari, Laura hasilkan dari jualan diplatform online.

Sedangkan Alvaro yang merupakan anak tunggal dari seorang pengusaha kaya raya, kini telah diresmikan untuk mewariskan kekayaan dari Prayoga Argantara. Kini, Alvaro mulai memimpin perusahaan besar tersebut.

Hari ini dimana perusahaan AL company mengadakan perayaan ulang tahun, para karyawan dan staf serta para investor lainnya juga ikut berhadir dan merayakan acara ulang tahun perusahaan yang ke 20 tahun telah berdiri di Indonesia.

Para karyawan yang mengenal Yoga dan Melisa mulai menegur sapa, sedangkan Laura hanya menganggukkan sedikit kepalanya dan ikut tersenyum.

Acara perusahaan akan dimulai, Laura dengan dres cantik berwarna marun dan hijab berwarna nude, membuat penampilan nya semakin menawan dan elegan, membuat perpaduan yang sempurna dikulit putih Laura.

Melisa dan Laura duduk dikursi khusus VIP yang telah disediakan oleh perusahaan, disana Alvaro juga duduk sambil berbincang ringan dengan rekan-rekannya. MC pun memulai acaranya. Tiba dikata sambutan, prayoga Argantara langsung saja maju ke depan dan memberi sedikit kata-kata sambutan kepada rekan bisnisnya yang telah ikut hadir berpartisipasi dalam perayaan acara ulang tahun yang ke 20, AL company didirikan.

Selain itu, yoga juga akan mengumumkan tentang Alvaro yang telah resmi menjabat sebagai CEO diperusahaan AL, yang telah menggantikan posisinya, untuk selanjutnya Yoga memilih mengunjungi dan memantau perusahaan sesekali, karena Yoga akan mengambil pensiun dini. ia akan menghabiskan waktu berharganya demi keluarga tercinta.

Setelah memberi kata-kata sambutan, prayoga juga melantik Alvaro secara resmi dihadapan seluruh kepala divisi, staf dan juga karyawannya. Para investor, rekan bisnis dan juga yang lainnya.

"Saya selaku CEO sekaligus pemilik perusahaan ini, menyatakan jika putra tunggal saya Alvaro zayn Argantara telah resmi menjabat dan menggantikan posisi saya sebagai CEO di perusahaan ini dari sekarang," ujar prayoga dengan suara yang tegas dan berwibawa berdiri didepan umum, dan langsung dihadiahi tepuk tangan meriah oleh orang-orang yang berada didalam ruangan tersebut.

"Selain itu, saya juga ingin memperkenalkan istri dari putra tunggal saya selaku tuan presdir baru diperusahaan ini."

"Menantuku Laura Arsyilla, kemarilah, Nak." ucap Yoga di hadapan semua orang menggunakan mikrofon.

Mendengar papa mertuanya yang begitu antusias memperkenalkan dirinya di hadapan orang-orang penting, membuat Laura terharu, perasaan Laura tak karuan, bagai campur aduk.

Disatu sisi Laura merasakan kehangatan dan kasih sayang dikeluarga barunya ini, kelembutan, kebahagiaan, kesedihan, keharuan, semua terasa menjadi satu, dan Laura tidak bisa dikatakan bahagia akan hal ini, lagi-lagi ia masih memikirkan Raka.

Laura merasa tidak percaya diri harus maju ke depan sana dihadapan semua orang, "Sayang, tidak perlu malu dan khawatir, papa mertua kamu hanya ingin memperkenalkan dirimu sebagai menantu, sekaligus istri dari Alvaro kepada rekan bisnisnya dan juga karyawannya disini," ujar Melisa agar Laura merasa percaya diri.

Selain merasa bersalah kepada Raka, dan merasa tidak pantas berada diposisi ini, Laura Arsyilla gadis cantik berusia 23 tahun itu, memiliki sifat pemalu yang membuat dirinya merasa tidak percaya diri berada di hadapan semua orang.

Alvaro yang melihat Laura tampak malu-malu, segera menghampiri istrinya itu, "Mari, ikut bersama saya," ucap Alvaro yang sudah berada dihadapannya seraya mengulurkan tangan.

Melisa menyenggol lengan Laura berharap Laura menerima uluran tersebut, paham akan kode mertuanya, Laura akhirnya menerima uluran tangan Alvaro meskipun merasa malu dan canggung. mereka berjalan saling bergandengan menuju ke depan podium sana.

prok prok prok

Tepuk tangan semakin meriah menyambut kehadiran mereka, Alvaro dan Laura terlihat seperti pasangan serasi satu sama lain, Sama-sama tampan dan juga cantik dalam balutan dres marun dan juga Jas hitam.

Prayoga kemudian mulai memperkenalkan sepasang pengantin baru itu, seolah mereka adalah pasangan yang begitu serasi, tanpa mereka ketahui, jika sebenarnya mereka adalah pasangan yang terikat perjanjian kontrak.

Jika Alvaro dan Laura berencana menikah untuk sementara waktu, maka Yoga dan Melisa berharap pernikahan mereka akan berlangsung selamanya, Melisa dan Yoga sedang mengatur strategi cara mendekatkan mereka berdua.

Acara pun berjalan dengan lancar, mereka semua tampak menikmati hidangan lezat yang telah di sediakan. Melisa, Yoga, Alvaro dan Laura, mereka menikmati makanan tersebut dalam satu meja.

Setelah selesai menikmati hidangan, mereka berfoto bersama.

**

Waktu pun berjalan dengan cepat, hingga acara pun selesai. Melisa dan yoga mengajak putra dan menantunya ke puncak. Alvaro memilih menuruti keinginan mamanya itu.

Melisa satu mobil dengan Yoga, sedangkan Alvaro bersama Laura. Seperti biasa tidak ada yang memulai percakapan diantara mereka, keheningan mulai menyelimuti keduanya.

Jika Alvaro terkesan dingin dan cuek dengan Laura, maka Laura adalah gadis pendiam dan sedikit pemalu, sepertinya tidak ada yang ingin mengalah di antara mereka, Laura semakin larut dalam pikirannya sendiri karena sedang memikirkan Raka.

"Ehemm" akhirnya Alvaro berdehem memecahkan keheningan yang tercipta.

Laura tersentak dari lamunan nya dan menoleh kepada Alvaro. "Ada yang ingin kamu beli?" tanya Alvaro yang kebetulan ingin mampir ke supermarket terdekat untuk membeli cemilan.

Laura menggeleng pelan, "Tidak ada," ucapnya lembut.

"Baiklah," kata Alvaro yang kemudian meminggirkan mobilnya

Alvaro segera saja membeli beberapa botol air dan juga cemilan untuk di bawa ke puncak, Alvaro memborong banyak makanan di supermarket, lalu membayarnya. Tidak lama kemudian Alvaro masuk ke dalam mobil dan mulai melajukan kembali mobilnya.

Alvaro menyodorkan air mineral untuk Laura. "Ambillah," kata Alvaro

"Terimakasih," ucap Laura yang kemudian mengambil air mineral tersebut.

Setelah itu tidak ada percakapan lagi di antara keduanya, Alvaro mulai melajukan mobilnya dengan kecepatan rata-rata. Laura kemudian memalingkan wajahnya diluar jendela, menikmati perjalanan dan pemandangan yang begitu indah menuju puncak.

Laura menghembuskan nafas berat, pikirannya begitu kacau, bagaimana mungkin ia bisa mengkhianati Raka yang mencintai nya setulus itu? bahkan Raka rela merantau keluar negeri demi mencari pekerjaan agar dapat menikahinya.

Raka yang notabenya anak dari orang sederhana dan merupakan tulang punggung keluarga harus lebih berkorban untuk memperjuangkan cintanya dan juga rezeki lebih untuk keluarganya.

Setetes air mata mulai menetes di pipi Laura, ia merasa bersalah dan berdosa dengan Raka, "Ilahi, berikanlah petunjuk dan jalan keluar untuk hamba, berikan takdir yang terbaik untuk hamba mu ini ya Rab," batin Laura yang berdo'a.

Setelah dua jam menempuh perjalanan, akhirnya mereka telah sampai ke tujuannya.

Alvaro menghentikan mobilnya, namun Laura masih belum menyadari jika mereka telah tiba ke puncak. melihat Laura yang masih memalingkan wajahnya ke arah luar jendela. Tanpa berkata, Alvaro mendekatkan wajahnya dengan Laura untuk memastikan apakah Laura sedang tertidur atau justru malah melamun.

Alvaro menggeleng pelan melihat Laura yang melamun sedari tadi, "Sudah sampai. Ayo turun," ucap nya dengan hidung yang hampir bersentuhan dengan wajah Laura.

Deg!

Laura tersentak dan tersadar dari lamunannya, seketika matanya terbelalak kaget melihat Alvaro dengan jarak yang sangat berdekatan dengannya.

อ่านหนังสือเล่มนี้ต่อได้ฟรี
สแกนรหัสเพื่อดาวน์โหลดแอป

บทล่าสุด

  • Istri Pengganti Untuk Tuan Presdir    Kabar bahagia

    Bab: 112 Beberapa bulan telah berlalu... Kini kehidupan Nayra dan Arsen begitu amn, nyaman dan damai tanpa ada embelan orang ketiga. Setelah kedatangan papa Kim dan Arsen ke perusahaan Geisha coperation, sejak itulah Geisha tidak pernah muncul lagi di kehidupan mereka, karena Geisha sudah berada di luar negeri. Tepat saat ini kandungan Nayra telah memasuki usia ke tujuh bulan, mereka mengadakan tasyakuran tujuh bulanan dan juga beberapa kegiatan amal lainnya, seperti bersedekah, berbagi makanan kepada anak yaitu piatu dan fakir miskin, juga berbagi kepada panti asuhan. Mereka tampak berbahagia di acara tasyakuran tujuh bulanan. "Sayang, aku jadi tidak sabar baby ini lahir ke dunia," bisik Arsen. "Aku juga mas, rasanya punya makhluk kecil dengan suara lucunya, benar-benar menggemaskan," sambung Nayra. Setelah acara berkahir, dan tamu mulai berpamitan, merekapun melakukan sesi foto bersama. "Semoga lancar sampai hari persalinan ya kak," kata Mira. "Aamiin." Yan

  • Istri Pengganti Untuk Tuan Presdir    Menyelesaikan perkara.

    Bab: 111 Pagi harinya, Tiba-tiba saja Nayra langsung memeluk Arsen sebelum sang suami berangkat kerja, padahal sebelumnya dia bersikap cuek kepada Arsen, akan tetapi sekarang ia bertingkah seolah tidak ingin jauh dari suaminya. Terkadang ia ingin mencuekin Arsen selama beberapa hari tapi tetap saja tidak bisa, baru aja sebentar ia cuekin rasanya Nayra uring-uringan tidak jelas, mungkin saja ini efek karena kehamilannya yang tidak ingin jauh dari ayah sang bayi. Arsen tersenyum, lalu segera memeluk sang istri, ia kecup seluruh wajah itu dengan penuh kelembutan. "Maaf ya?" katanya dengan lembut. "Kamu berhak marah kepadaku karena aku gagal melindungi kamu," ucap Arsen merasa bersalah. "Kamu gak salah mas, yang salah itu cuma orang masa lalu kamu, maaf aku sempat cuekin kamu kemarin, karena aku merasa kecewa dengan kamu yang mempunyai masa lalu. Aku cemburu, tapi aku sadar, aku tidak bisa jauh-jauh darimu, apalagi jika tidak manja dengan kamu." Arsen mengusap lembut ramb

  • Istri Pengganti Untuk Tuan Presdir    kondisi Nayra

    Bab: 110 "M-mas, perutku sakit," lirih Nayra dengan suara lemah. "Sayang, bertahanlah aku akan berusaha secepatnya tiba kerumah sakit," kata Arsen yang sedang fokus menyetir, sesekali ia melirik istrinya dengan raut penuh kekhawatiran. Arsen dengan pikiran yang terbagi fokusnya, terus saja melaju dengan kecepatan diatas rata-rata, ia tidak ingin sang istri kenapa-kenapa, mengingat istrinya yang masih hamil muda. Tidak lama kemudian, Arsen telah tiba di rumah sakit, ia langsung menggendong sang istri, dan membawanya ke UGD, dokter langsung menyambut kehadiran mereka. "Dokter, tolong periksa keadaan istri saya, dia sempat terjatuh, istri saya sedang hamil muda," kata Arsen penuh dengan kekhawatiran. "Baik pak, saya akan memeriksa keadaan istri anda terlebih dahulu, bapak mohon tenang dan menunggu," kata sang dokter. "Baik dok." Arsen menunggu di luar UGD, tidak lama kemudian Mira muncul dengan penuh kekhawatiran. "kak, bagaimana dengan kondisi kak Nayra?" tanya

  • Istri Pengganti Untuk Tuan Presdir    Pelakor vs istri sah

    Bab: 109 Mira dan Nayra langsung saja mengikuti arah tujuan sang pelakor, Nayra terdiam menatap lurus ke depan, sedangkan Mira begitu fokus menyetir. Mobil di depan semakin cepat melaju, Mira juga menambahkan laju kecepatannya, akan tetapi seketika ia memelankan laju mobilnya ketika mengingat sang kakak iparnya sedang hamil muda. "Kenapa di pelankan? ayo lanjutkan, aku tidak apa-apa, kamu tidak perlu mengkhawatirkanku," kata Nayra datar. Melihat ekspresi dan nada yang datar dari Nayra, membuat Mira menelan Salivanya. "I-iya kak," katanya yang langsung mulai menambah laju kecepatan mobilnya. Tiba-tiba di tengah perjalanan, Nayra merasa tidak asing dengan jalanan yang dilewatinya, yaitu jalan menuju ke perusahaan sang suami. Nayra tersenyum smirk. "Apakah tujuannya sekarang menuju ke suamiku?" gumamnya yang dapat di dengar oleh Mira. "Kak, kamu sabar ya, tolong kontrol emosi mu, aku takut ini akan mempengaruhi kehamilan kakak. Jangan stres plis, Kita hadapi ini dengan sama-sa

  • Istri Pengganti Untuk Tuan Presdir    Di datangi pelakor

    Bab: 108 Malam harinya, Arsen dan Nayra akan pulang kerumahnya sendiri, meskipun Laura dan Alvaro sudah mengatakan untuk menginap semalam lagi di rumah orang tuanya, namun tetap saja Nayra bersikukuh untuk menginap dirumahnya sendiri, dan akhirnya kedua orangtuanya mengiyakan kata sang putri. "Dad, umma, kami pulang dulu ya," kata Arsen yang berpamitan. "Iya nak, hati-hati ya. Lain kali menginaplah lebih lama, kami tetap merindukan kalian, jaga cucu umma ya nak." "Baik umma." Setelah itu mobil sport milik pengusaha kaya itu berlalu pergi dari rumah sang mertua. Tidak lama kemudian Zacky dan Mira ikut menyusul. "Umma, Daddy, kami izin pulang dulu ya," kata Zacky. "Kalian ingin pulang juga? yah akhirnya kalian meninggalkan umma dan Daddy dirumah," kata Alvaro. "Maklum dad, masih pengantin baru. Tenang saja kok dad, ada Oma dan Opa yang akan menemani kalian disini," kata Zacky. "Apa boleh buat, kalian hati-hati di jalan." "Baik Daddy." Setelah kepergian Nayra da

  • Istri Pengganti Untuk Tuan Presdir    Racun pelakor

    Bab: 107 Pagi harinya, keluarga besar itu makan bersama seperti yang telah dikatakan kemarin, jika pagi ini setelah sarapan mereka akan berbincang-bincang dan mengobrol banyak hal, kali ini Oma Melisa dan Opa yoga juga turut berhadir. Mereka begitu bahagia setelah mendengar kabar kehamilan Nayra sang cucu pertama, yang berarti tidak lama lagi mereka akan segera menimbang cicit. Di meja makan, suara dentingan sendok dan garpu saling beradu menciptakan irama khas tersendiri. Mereka tampak khidmat dalam menikmati makanan dalam kesunyian, hanya terdengar suara dentingan sendok yang cukup berirama. Setelah sarapan, Alvaro mengajak semuanya untuk duduk di teras depan halaman rumah, yang tersedia sofa empuk, juga terdapat gazebo yang begitu luas, disana para pria menikmati paginya masing-masing dengan secangkir kopi yang hangat di pagi hari. Sementara itu, pemandangan di luar cukup sejuk, burung-burung pun tampak berterbangan, sesekali terdengar kicauan burung, angin semilir be

บทอื่นๆ
สำรวจและอ่านนวนิยายดีๆ ได้ฟรี
เข้าถึงนวนิยายดีๆ จำนวนมากได้ฟรีบนแอป GoodNovel ดาวน์โหลดหนังสือที่คุณชอบและอ่านได้ทุกที่ทุกเวลา
อ่านหนังสือฟรีบนแอป
สแกนรหัสเพื่ออ่านบนแอป
DMCA.com Protection Status