Dua hari kemudian, Lindsey yang sudah lebih tenang pun memutuskan untuk pergi bekerja. Dia membawa beberapa gelas kopi untuk dibagikan.Begitu melihat rekan kerjanya, Lindsey menyapa dan hendak memberikan kopi. Namun, dia tiba-tiba mendapati ada yang tidak beres. Semua orang seperti menghindarinya, bahkan menolak kopinya.Pada akhirnya, Lindsey hanya berhasil membagikan 3 gelas kopi. Ketika melihat mejanya yang penuh dengan kopi, Lindsey seketika merenung. Apa saja yang telah terjadi selama dirinya tidak datang ke perusahaan?Saat ini, muncul sebuah tangan yang diulurkan ke depan untuk mengambil segelas kopi. Lindsey pun menengadah, lalu melihat Sulika bersandar di mejanya dengan santai. Wanita ini tersenyum sembari berkata, "Terima kasih. Kebetulan, aku butuh kopi untuk menambah energi."Mata Lindsey dipenuhi antusiasme. Dia bertanya, "Sulika, aku mau tanya sesuatu. Kenapa ....""Pak Yanto dipecat. Kata orang-orang, semua ini karena kamu. Selain itu, Gino juga terkena masalah setelah
Karena Ferdy tiba-tiba berubah pikiran, Lindsey terpaksa membeli hadiah sendiri. Akhir pekan, dia pun mengunjungi kediaman Keluarga Soraya.Hanya dengan melihat sekilas, Melvin sudah mengenali Lindsey. Wanita ini adalah sales yang datang waktu itu. Dia bertanya, "Kenapa kamu datang lagi? Apa bisa menyuruh sales lain yang datang?"Sebelum Lindsey bereaksi, sebuah mobil tiba-tiba berhenti di belakangnya. Ketika melihat itu adalah mobil Kendrian, Melvin langsung membuka pagar. Lindsey memanfaatkan kesempatan ini untuk menyelinap masuk.Melvin yang geram pun menggerutu, "Kamu benar-benar nggak tahu malu. Pintu ini dibuka bukan untukmu. Keluar sana!"Lindsey tidak meladeninya. Dia sontak berlari ke dalam vila dan tidak sengaja menabrak Chelsea. Dia tersenyum sambil menyapa, "Kak Chelsea!"Chelsea mengernyit dan bertanya, "Kenapa kamu ke rumahku?""Aku ingin berterima kasih padamu." Lindsey mengangkat hadiahnya, lalu tersenyum dan menyahut, "Kamu lagi-lagi menolongku.""Itu hanya kebetulan .
"Biarpun Lindsey punya hubungan khusus dengan Ferdy, rasanya orang Keluarga Milano nggak mungkin sampai memenjarakan Gino demi dia. Bagaimanapun, Lindsey itu orang luar, 'kan? Tapi, nyatanya Gino benar-benar dijebloskan ke penjara supaya Lindsey mendapat keadilan," ujar Kendrian sambil melirik ke arah Lindsey pergi.Chelsea sebenarnya tidak terlalu memusingkan hal ini. Namun, setelah mendengar analisis Kendrian, dia juga ikut merasa janggal. Tindakan Keluarga Milano kali ini memang mengejutkan. Sepertinya masalah Gino membawa dampak besar bagi keluarga itu.Keluarga berpengaruh seperti Keluarga Milano sangat memedulikan reputasi. Menurut logika, seharusnya Lindsey disogok dengan uang dan dipaksa berdamai. Begitu baru cara kerja Keluarga Milano.Chelsea mendadak teringat dengan kedatangan Ferdy hari itu dan janjinya untuk tidak mengampuni Gino. Sekarang Ferdy telah memenuhi janji itu, tetapi hati Chelsea justru terasa ganjal. Entah apakah pria itu melakukannya untuk memberikan keadilan
Usai mengantar Sonia, Diana bertolak ke rumah tahanan. Di sana, dia diberi tahu bahwa status Gino sekarang adalah tahanan. Tidak ada seorang pun yang diizinkan untuk menemuinya selain pengacara. Alhasil, Diana kembali ke mobilnya dalam keadaan linglung.Video yang disebut Sonia tadi bagaikan kunci kotak pandora. Begitu dibuka, memori terkelam dan terkejam yang selama ini Diana kubur dalam-dalam akan terungkap keluar. Kala itu, Diana yang frustasi memikirkan cara kotor untuk memajukan hubungannya dengan Ferdy yang mandek. Alhasil, rencananya gagal dan malah Gino yang berakhir tidur dengannya.Gino juga menggunakan video itu untuk mengintimidasi Diana. Katanya, "Diana, apa kamu mau lihat dirimu yang sesungguhnya?"Diana telah memohon pada Gino untuk menghapus video tersebut, tetapi pria itu menolak. Dia hanya berjanji untuk tidak menyebarkannya. Setelah itu, ada berbagai hal yang terjadi. Diana akhirnya memilih ke luar negeri dan memutuskan kontak dengan Keluarga Milano. Seiring waktu be
Usai mengakhiri pertemuannya dengan Sonia, Peter kembali ke kantor. Dia memikirkannya sejenak, lalu menghubungi Chelsea dan menceritakan tawaran kerja sama Sonia tadi padanya."Menurutmu, apa Sonia sedang menipuku? Dari mana pula dia dapatkan pertambangan?" ujar Peter.Chelsea menutup dokumen di tangannya dan menjawab santai, "Nggak, dia memang punya pertambangan, kualitas batu mentahnya juga lumayan oke. Kalau dia ingin bekerja sama denganmu, kamu bisa mempertimbangkannya."Peter tertegun sejenak, lalu berkata, "Dari mana kamu tahu kalau dia ....""Karena area pertambangan itu seharusnya adalah milikku," potong Chelsea.Peter terdiam beberapa saat. Dia baru beberapa lama tidak pergi ke perbatasan, tetapi sepertinya dia sudah melewatkan banyak masalah menarik.Di ujung telepon, Chelsea memandang langit di luar jendela dengan mata menyipit. Sonia menemui Peter untuk membicarakan kerja sama tak lama setelah dia pulang dari perbatasan. Sepertinya ambisi wanita itu cukup besar. Jika dipiki
Chelsea tidak mengkhawatirkan rencana balas dendam Sonia. Dinilai dari kemampuan Sonia sekarang, wanita itu seharusnya belum sanggup menimbulkan masalah besar.Selain itu, Chelsea tahu bahwa musuh terbesarnya sekarang adalah Malcolm yang masih belum jelas motifnya. Daisy juga belum memberikan informasi apa pun. Bagaimanapun, menyelidiki pemimpin Zenith secara diam-diam bukanlah perkara mudah. Jadi, Chelsea hanya bisa bersabar dan menunggu.Belum lama ini, Andre menyuruh seseorang untuk mengirimkan surat undangan pameran perhiasan baru Quentin pada Chelsea. Chelsea mengajak Bella ke pameran agar dia bisa belajar. Begitu mendengar bahwa Bella juga ikut pergi, Melvin mengajukan diri untuk mengawal mereka.Hari itu, Chelsea pun datang bersama mereka berdua ke lokasi pameran. Chelsea berjalan mendahului di depan, sementara Melvin dan Bella mengikuti dari belakang. Berhubung ini pertama kalinya Melvin menghadiri acara formal seperti ini, dia terus bertanya ini dan itu pada Bella. Gadis itu m
Chelsea, Bella, dan Melvin bertahan hingga akhir acara dan menjadi yang terakhir yang meninggalkan lokasi pameran. Andre mengantar mereka keluar secara pribadi. Angin sepoi-sepoi bertiup sejuk dan suasana sangat hening. Sebelum masuk mobil, insting Chelsea mendadak merasakan sesuatu. Dia lantas mendongak dan mengamati deretan mobil yang terparkir di pinggir jalan."Bos lihat apa?" tanya Andre penasaran.Lantaran tidak menemukan sesuatu yang aneh, Chelsea menggeleng dan menjawab, "Nggak ada. Kami pergi dulu, ya.""Oke," sahut Andre.Andre tetap di tempatnya sambil memperhatikan mobil Chelsea melaju pergi. Saat hendak berbalik, tiba-tiba terdengar suara langkah kaki dari belakangnya. Sebelum bisa melihat siapa yang datang, Andre sudah diangkat ke sisi sebuah Porsche Cayenne dan dipaksa masuk ke mobil."Kalian ...." Begitu mendongak dan menemukan sepasang mata tajam yang menatapnya, Andre langsung menelan kembali pertanyaan yang hampir keluar dari bibirnya."Kak ... Kak Malcolm, kenapa ka
Ketika manajer membuka pintu, terlihat Sonia yang sedang bahagia. Sebelum sempat menyapanya, Sonia langsung melewati manajer dan langsung menghampiri Diana."Diana, biar kuberi tahu sebuah kabar baik," ucap Sonia dengan gembira. Dia duduk sambil menarik tangan Diana, lalu berkata dengan tidak sabar, "Aku sudah bekerja sama dengan Quentin Jewelry. Prosesnya lebih lancar dari dugaanku."Diana tertegun sejenak. Dia baru teringat Sonia pernah membahas tentang bisnis perhiasan saat di bandara. Lantaran tiba-tiba ingat dirinya pernah menjanjikan sesuatu kepada Sonia, Diana pun berkata, "Aku lupa menemui Peter. Sekarang ....""Nggak perlu. Aku sudah menemui Peter. Sekarang, aku sedang menunggu balasannya. Tapi, hal itu nggak penting. Yang lebih penting adalah aku sudah bekerja sama dengan Quentin Jewelry. Dengan popularitas Quentin yang sekarang, bisnis ini pasti akan jadi besar," sela Sonia.Begitu selesai berbicara dengan Andre, Sonia bergegas menemui Diana untuk berbagi kegembiraan. Dia aw